Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

12/15/2011

BELAJAR HIDUP DALAM KEBENARAN.

BELAJAR HIDUP DALAM KEBENARAN.
Mazmur 41

Mazmur 41 adalah penutup dari buku I (1-41) kitab Mazmur. Mazmur 1 membuka dan Mazmur 41 menutup dengan "Berbahagialah orang..." (1:1; 41:2). Mazmur 41 menyimpulkan buku yang berisikan aneka ragam doa dengan pelajaran hikmat. Doa orang benar didengar dan dijawab, kejahatan orang fasik mendapatkan balasan setimpal (11).

Pemamur mulai mengajar dengan pernyataan 'yang berbahagia adalah orang yang peduli terhadap mereka yang lemah' (2a). Orang sedemikian akan mengalami dipedulikan Tuhan saat ia sendiri lemah (1b-3). Pemazmur memakai contoh dirinya (5-10). Ia pernah sakit karena berdosa kepada Tuhan. Sakitnya sangat parah sehingga banyak orang percaya ia tidak akan sembuh. Orang-orang yang membenci dia akan memanfaatkan situasi sakitnya untuk menekan dia. Mereka menggosipkan dirinya bahwa Tuhan telah meninggalkannya, maka ia pasti akan mati. Teman dekatnya ikut-ikutan menghujat. Tak ada yang percaya dia akan sembuh dari sakitnya.

Ternyata, Tuhan mendengar seruan pemazmur dan menyembuhkan dirinya (11-13). Tindakan Tuhan itu membuat pemazmur bisa membalas kejahatan para musuhnya. Pembalasan yang dia maksud bukanlah pembalasan dendam, melainkan keadilan Allah ditegakkan. Orang benar mendapat berkat kehidupan, sedangkan orang fasik menerima ganjaran setimpal. Suatu pembelajaran hidup yang sangat berharga. Mazmur ini ditutup dengan doksologi atau puji-pujian bagi Tuhan (14), sekaligus sebagai penutup buku I kitab Mazmur.

Bentuk penderitaan yang dialami orang percaya bisa beraneka ragam. Mulai dari sakit penyakit, usaha bangkrut, putus cinta, kemelut rumah tangga, dsb. Namun, janji Tuhan tetap sama dan bisa diandalkan. Orang benar tetap ada dalam pemeliharaan-Nya. Maka, saat Anda menderita, carilah Tuhan, nantikan pertolongan-Nya dan naikkan syukur kepada-Nya. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.2

BERSANDAR PADA ANUGERAH.

BERSANDAR PADA ANUGERAH.
Mazmur 40

Pernahkah Anda menyombongkan anugerah yang Anda terima? Seperti kacang lupa kulit, kadang kita lupa bahwa keselamatan itu anugerah Tuhan sehingga kita membanggakannya sebagai hasil kebaikan sendiri. Sikap seperti itu adalah awal kejatuhan kita, kesempatan yang akan dimanfaatkan musuh kita untuk menjebak kita ke dalam dosa!

Pemazmur pernah mengalami pertolongan Tuhan dari lumpur masalah yang hampir menenggelamkan dan membinasakannya (3). Ia bisa menaikkan syukur untuk semua kebaikan yang ia terima dari Tuhan (4). Ia bertekad untuk memberitakan perbuatan ajaib Tuhan kepada semua orang. Ia menyadari bahwa Tuhan tidak menuntut ritual-ritual rohani, seperti persembahan kurban, melainkan ia melakukan kehendak Tuhan yang nyata dalam firman-Nya (8-9). Ia mau menjadi pelaku firman untuk membalas kebaikan Tuhan. Ia bertekad mengabarkan keadilan Tuhan kepada semua umat-Nya.

Pada saat yang sama, pemazmur menyadari bahwa dirinya manusia berdosa. Dia sadar bahwa anugerah yang ia telah alami tidak serta merta membuat ia kebal dari kesalahan (13). Ia sadar ia tidak boleh sombong melainkan harus terus rendah hati. Kesombongan akan membuat ia lupa bahwa ia bisa berdiri teguh karena pertolongan Tuhan semata. Ia sadar musuh mengintai untuk menjatuhkan dirinya. Begitu ia lupa anugerah, berarti ia keluar dari lingkup pemeliharaan Tuhan, musuh akan segera menyerbu. Maka dengan terus bergantung kepada anugerah, musuh tidak akan mendapat kesempatan menjatuhkannya (15-16).

Hidup anak Tuhan adalah hidup bersandar pada anugerah demi anugerah. Jangan biarkan Iblis menipu kita dengan memberikan rasa percaya diri berlebihan bahwa saya mampu hidup suci, tahan godaan karena saya kuat. Seperti nasihat Tuhan kepada Paulus, "cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (2Kor. 12:9). ©®
Published with Blogger-droid v2.0.2

YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN.

YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN.
Wahyu 1:4-8

Pernahkah Anda diperhadapkan dengan pilihan sulit yang berkaitan dengan iman Anda kepada Tuhan Yesus? Apakah Anda bersedia untuk membayar harga atau menanggung resiko seberat apa pun demi mempertahankan iman kepada Tuhan?

Ketika kitab ini ditulis, gereja perdana berada dalam situasi yang sulit. Domitian, Kaisar Romawi waktu itu, memerintahkan seluruh penduduk dalam wilayah pemerintahannya untuk menyembah dan mengakui Kaisar sebagai Tuhan. Orang-orang Kristen tidak mau menaatinya, karena hanya Kristuslah Tuhan dan hanya Dia yang layak disembah. Akibatnya, mereka mengalami tekanan dan penganiayaan bahkan tidak sedikit yang mati martir karena iman mereka. Melihat kenyataan yang demikian banyak yang mulai meragukan pribadi dan kuasa Tuhan Yesus.

Apakah Allah membiarkan mereka? Apakah Yesus tidak peduli dengan penderitaan mereka? Lewat wahyu kepada Yohanes, Yesus mau mendorong orang percaya agar dalam penderitaan seberat apa pun, mereka tetap mengalami anugerah dan damai sejahtera-Nya yang memberi kekuatan dan penghiburan (4). Firman-Nya mengingatkan mereka agar tetap setia kepada Yesus, karena Dia adalah Tuhan yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas kaisar dan penguasa di bumi (5). Dia adalah Allah yang Mahakuasa (8), seluruh alam semesta dan bangsa-bangsa ada di dalam kuasa-Nya. Dia akan datang kembali dalam kemuliaan-Nya (7) dan membawa orang percaya bersama-sama dengan Dia selama-lamanya (bdk. 1Tes. 4:17).

Bisa terjadi bahwa karena iman kepada Tuhan Yesus, Anda harus kehilangan pekerjaan, atau ditinggalkan teman-teman. Anda dibenci, diejek, dihina, dianiaya, bahkan diancam untuk dibunuh. Di tengah pergumulan dan penderitaan seberat apa pun, Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan Anda. Mari layani Dia dengan setia karena kita tahu bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus Tuhan kita (bdk. Rm. 8:39). ©®
Published with Blogger-droid v2.0.2