Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

9/27/2011

"BAHAGIA KARENA DIAMPUNI"

Mazmur 32

Tahun 70an ada film Indonesia yang mengisahkan seorang guru yang karena kemiskinannya menggelapkan inventaris kantor di sekolahnya. Ia terpaksa melakukan hal tersebut agar dapat membiayai istrinya yang akan melahirkan. Sang guru tersebut menanggung rasa bersalah yang begitu besar, sampai hujan-hujanan ia berupaya menemui pimpinannya untuk mengaku kesalahannya dan meminta pengampunan. Akhir cerita ini tragis. Pak guru ini meninggal karena sakit akibat kehujanan dan menanggung perasaan bersalah.

Menyimpan dosa dan tidak segera membereskannya akan membuat penderitaan batin yang berlarut-larut. Itu yang dialami pemazmur. Hanya ketika ia mengakuinya dan membereskannya di hadapan Tuhan barulah kelegaan dialami. Barulah ia kembali merasakan sukacita dan damai sejahtera.

Mengaku dosa kepada Tuhan adalah mengakui bahwa Tuhan yang berotoritas mengampuni dosa. Pengampunan itu tidak dapat dibeli, hanya diperoleh semata-mata oleh anugerah dan kasih setia Tuhan. Mazmur ini dimulai dengan pernyataan bahagia pemazmur karena telah mengalami pengampunan dari Tuhan (1-2) dan ditutup dengan ajakan kepada anak-anak Tuhan agar bersukacita dan bersorak sorai.

Oleh karena itu, pemazmur pun menasihati anak-anak Tuhan lainnya agar jangan keras kepala. Jangan berupaya menyelesaikan sendiri masalah dosa atau bahkan mencoba menutup-nutupinya. Tidak ada gunanya. Segera bereskan dosa, minta ampun kepada Tuhan dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.

Mari semua orang yang sedang kehilangan damai sejahtera karena menyimpan dosa tertentu dari hadapan Tuhan! Bereskan dosamu segera dan jangan tunda. Biarkan kasih pengampunan Tuhan menyucikan kembali hatimu serta memurnikan nuranimu dari segala kepahitan dan rasa bersalah yang berkepanjangan.(@)
Published with Blogger-droid v1.7.4

"FIRMAN-NYA BERKUASA"

"FIRMAN-NYA BERKUASA"
Mazmur 33

Pengampunan mendatangkan sukacita dan damai sejahtera. Itulah inti Mazmur 32. Maka, pemazmur mengajak umat Tuhan bersorak sorai dan mengelu-elukan nama Tuhan (32:11). Mazmur 33 melanjutkan ajakan bersorak-sorai ini (1-3) dengan mengetengahkan alasan-alasan yang lebih mendasar. Mazmur pujian ini dikumandangkan untuk membesarkan nama Allah sebagai Sang Maha Pencipta. Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya. Dengan firman-Nya pula Dia menyatakan kedaulatan-Nya atas segala ciptaan-Nya, baik bangsa Israel maupun bangsa-bangsa lain.

Firman Allah bukan sekadar kata-kata yang keluar dari mulut Allah. Firman Allah adalah daya kreativitas Allah yang menciptakan segala sesuatu tanpa bantuan atau media apa pun. Ketika Allah berfirman, maka segala sesuatu tercipta dan tertata rapi. Firman Allah bukan hanya berkuasa menciptakan segala sesuatu, akan tetapi berdaulat juga memelihara dan memerintah ciptaan-Nya, termasuk bangsa-bangsa yang mencoba melawan Dia (10). Bangsa Israel juga diingatkan bahwa status mereka sebagai umat pilihan bukan semata-mata privilese melainkan anugerah (12). Maka kepada raja-raja pemazmur mengingatkan mereka bahwa tidak boleh ada kesombongan, apalagi merasa sanggup menghadapi musuh dengan kekuatan sendiri tanpa mengandalkan Tuhan (16-17). Karena hanya orang yang takut kepada Tuhan yang akan menerima pertolongan-Nya pada waktunya (18-19).

Mari bersama pemazmur kita menyerukan ikrar kita bahwa hanya Tuhan yang akan menjadi andalan kita dalam segala perkara (20-22). Kita percaya kepada firman-Nya yang berkuasa memelihara hidup kita apa pun masalah yang sedang kita hadapi. Bersama pemazmur kita serukan, "Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu" (22).
Published with Blogger-droid v1.7.4

"HIKMAT YANG MEMBERI HIDUP"

"HIKMAT YANG MEMBERI HIDUP"
Amsal 8:22-36

Setelah Hikmat memperkenalkan dirinya (12-21), Hikmat menunjukkan apa yang telah dilakukan (22-31) dan kemudian kembali mengundang anak muda untuk mendengar dia (32-36). Siapakah Hikmat ini?

Perkataan Hikmat pada ayat 22 lebih tepat diterjemahkan sebagai "Tuhan telah mengeluarkan (atau "melahirkan, " bukan "menciptakan" seperti terjemahan LAI) aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya" (22). Ini ditegaskan di ayat 24-25 yang secara jelas mengatakan bahwa "Sebelum air samudra raya, aku telah lahir . . . dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir." Jadi Hikmat telah ada sebelum dunia dijadikan.

Pada ayat 23, terjemahan yang lebih tepat adalah "Sudah pada zaman purbakala aku ditunjuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada" (bukan "dibentuk" seperti terjemahan LAI). Ini menyatakan bahwa Hikmat telah ditunjuk oleh Tuhan untuk melakukan suatu tugas sebelum bumi ada. Karena itu pada waktu penciptaan ditegaskan bahwa Hikmat ada bersama-sama dengan Allah (27-29), dan pada ayat 30 dikatakan bahwa ia beserta Allah sebagai seorang "ahli pahat" (craftsman; dan bukan "anak kesayangan" seperti terjemahan LAI"). Jadi Hikmat menemani Allah pada waktu penciptaan, dan juga ambil bagian dalam penciptaan.

Hikmat juga menjadi kesenangan dan bermain-main (tertawa/bersukacita) di hadapan Allah (30b), dan ia bermain-main di atas muka bumi dan anak-anak manusia menjadi kesenangannya (31). Hikmat dilihat sebagai figur perantara antara manusia dan Allah, yang akan menjadi lebih jelas pada ayat 35-36. Tidak mengherankan, Hikmat kemudian berseru kepada anak-anak muda untuk datang dan mendengarkan dia (32-34), karena hanya mereka yang mendapat Hikmat yang akan mendapatkan hidup dan perkenan Tuhan (35). Siapa yang tidak mendapatkan Hikmat akan mendapat maut (36).

Jelas bahwa Hikmat adalah personifikasi dari Hikmat Yahweh dan Kristus mengidentifikasikan diri-Nya dengan Hikmat Yahweh tersebut (bnd. Lk. 11:31). Apakah kita telah mendapatkan Hikmat itu?

Published with Blogger-droid v1.7.4