Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

2/12/2012

MASIH DEGIL?

MASIH DEGIL?

Markus 6:45-52
Degil menurut KBBI bisa berarti keras kepala atau kepala batu. Markus menggunakan istilah ini pada orang-orang Farisi yang melihat mukjizat Yesus namun menolak untuk memercayai atau menerimanya sebagai berasal dari Allah (3:5).

Apakah kata degil itu tepat dikenakan kepada para murid (6:52)? Para murid ini sudah mengikut Yesus cukup intens. Mereka menyaksikan pelbagai karya Yesus yang melampaui akal manusia untuk mengertinya. Bahkan mereka ikut mengalami kuasa-Nya langsung, misalnya ketika Yesus meneduhkan danau yang bergelora yang akan menenggelamkan perahi mereka (4:35-41) dan yang baru-baru saja mereka alami, menikmati makan malam yang mengenyangkan bersama lima ribu orang lainnya (6:42). Namun, hal-hal tersebut ternyata tidak membuat mereka mengenal Tuhan Yesus dengan benar dan menerima-Nya secara tepat. Dikatakan "sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil" (52).

Pengalaman menjelang dini hari, sehabis menikmati mukjizat pelipatgandaan roti dan ikan, tidak juga membuat mereka sadar. Padahal mereka menyaksikan Yesus berjalan di atas air, dan Dia meneduhkan angin sakal saat naik ke perahu mereka. Mereka melihat Yesus yang berjalan di atas air, namun mereka malah ketakutan seakan melihat hantu. Ini menggambarkan mata rohani yang buta atau picik. Buta karena memang tidak bisa melihat dengan benar. Picik karena setelah melihat dan mengenali pun, tetap tidak mau percaya.

Bagaimana supaya tidak tetap degil? Memang hanya anugerah Allah, karya Roh Kudus yang akan memampukan orang mengerti dan percaya kepada Tuhan Yesus. Akan tetapi, kita yang sudah menerima anugerah-Nya, kadang kala kita pun masih bersikap degil! Hal Itu dikarenakan kita tidak dekat dengan-Nya. Oleh karena itu, peliharalah hidup rohani Anda dengan merenungkan firman-Nya, dan berdoa seperti yang diteladankan oleh Yesus. Hanya saat kita memelihara relasi intim dengan Dia kita dimampukan untuk mengerti dan memercayai Dia dengan benar. ©®3NT
Published with Blogger-droid v2.0.4

BELAS KASIH KRISTUS.

BELAS KASIH KRISTUS.
Markus 6:30-44

Pelayanan Yesus selalu didasari belas kasih-Nya kepada orang-orang yang sesat bak domba tanpa gembala (34). Begitu padat pelayanan Yesus, begitu banyak kebutuhan yang mau dilayani, sehingga waktu untuk beristirahat maupun makan tidak sempat (31). Bahkan rencana Yesus dan para murid menarik diri ke tempat sunyi dan beristirahat tidak bisa terealisasi dengan baik. Orang banyak mendatangi tempat mereka akan beristirahat.

Dorongan kasihlah yang membuat Yesus tetap melayani mereka. Makan dan istirahat pun terlupakan. Yang terpenting saat itu adalah melayani kelaparan rohani orang banyak. Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka (34). Menjelang malam, kegelisahan menyelimuti pikiran para murid tentang orang banyak. Mereka ini butuh makanan. Maka para murid mengusulkan agar orang banyak mencari makanan mereka masing-masing. Namun, Yesus menyuruh para murid untuk memberi orang banyak tersebut makan (37). Suatu hal yang rasanya tidak mungkin para murid lakukan. Kalau makan untuk diri mereka sendiri saja tidak bisa mereka penuhi, bagaimana dengan orang sebanyak itu? Darimana makanan datang? Setelah diperiksa ternyata ada lima roti dan dua ekor ikan. Makanan itulah yang dibawa kepada Yesus. Yesus memberkatinya, memecahkannya, dan membagikannya kepada para murid untuk didistribusikan. Orang banyak makan sampai kenyang bahkan masih bersisa sangat banyak. Suatu kenyataan yang luar biasa. Hal itu terjadi karena ketajaman mata rohani yang sangat dalam dari Yesus. Yesus menangani kelaparan rohani dan jasmani sekaligus. Sebuah pembelajaran buat para murid Yesus yang melihat dengan mata kepala sendiri pelayanan yang holistik ini dan juga buat kita yang membaca kisah ini.

Apakah pelayanan kita digerakkan oleh belas kasih Kristus yang terlebih dahulu sudah kita alami? Belas kasih itulah yang akan memampukan kita berkurban dalam melayani, menajamkan kepekaan hati kita dalam melihat kebutuhan orang banyak serta ketaatan untuk melakukan tindakan konkret. Semua demi kemuliaan Tuhan.
Published with Blogger-droid v2.0.4

NURANI YANG MENGHANTUI.

NURANI YANG MENGHANTUI.
Markus 6:14-29

Siapa bilang Herodes sudah mati hati nuraninya? Buktinya saat ia mendengar berita marak tentang Yesus yang semakin populer, ia langsung menyimpulkan bahwa Yesus itu adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit dari kematian. Kesimpulan ini pasti timbul dari rasa bersalah yang menghantui Herodes karena telah membunuh Yohanes.

Ada hal menarik saat kita mempelajari relasi Herodes dengan Yohanes Pembaptis. Di satu sisi, Herodes menganggap Yohanes orang suci, berita-beritanya berasal dari Tuhan. Berita Yohanes adalah berita pertobatan dan mengarahkan orang kepada Mesias yang akan datang. Herodes ‘senang’ mendengarkan Yohanes (20). Di sisi lain, Herodes marah terhadap Yohanes karena Yohanes telah mempermalukannya dengan menegur di depan umum akan perzinaannya dengan Herodias (17-19). Itu sebabnya Herodes memenjarakan Yohanes, tetapi tidak sampai membunuhnya. Lain cerita dengan Herodias yang sakit hati dan dendam, ia mencari kesempatan untuk menyingkirkan Yohanes. Kesempatan itu datang saat putri Herodias mendapatkan janji dari Herodes untuk meminta apa saja. Herodes yang terjebak janjinya sendiri tidak berani menolak permintaan yang seharusnya gugur demi kebenaran, yaitu membunuh orang benar. Herodes lebih mementingkan status dan jabatan sebagai Raja karena itu yang menjadi pusat hidupnya.

Tanpa pertobatan sejati, nurani kita hanya akan menghantui kita. Dosa yang tidak dibereskan membawa rasa bersalah berkepanjangan. Bisa jadi nurani itu kemudian diredam sampai tidak terasa lagi, kebal. Saat itu, kesempatan bertobat pun menipis. Apa lagi orang dalam posisi atau jabatan seperti Herodes. Perbuatan dosanya pasti berdampak bukan hanya pada dirinya atau keluarganya, tetapi juga pada masyarakat yang dipimpinnya. Oleh karena itu, siapa pun Anda jangan pernah menyimpan dosa dan menekan hati nurani Anda. Bereskan dosa Anda di hadapan Tuhan. Minta Dia menyucikan hati nurani Anda. Jangan biarkan gengsi meredam kesempatan bertobat! ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4