Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

11/01/2011

"TELAH DISELAMATKAN"

"TELAH DISELAMATKAN"
Efesus 1:15-23

Sukacita besar akan dirasakan hamba Tuhan bila gereja yang pernah dia layani bertumbuh dalam iman, pengharapan, dan kasih. Inilah yang dirasakan Rasul Paulus saat mendengar berita bahwa jemaat Efesus yang dia layani selama tiga tahun (Kis. 20:31) dengan penuh kesabaran, kesungguhan hati, dan tantangan dari luar (Kis. 20:18-21, 33-35) bertumbuh dalam segala hal. Mereka telah bertumbuh dalam iman, yang mewujud dalam hidup sehari-hari dengan saling mengasihi (15). Untuk itu Paulus tidak henti-hentinya bersyukur dan juga mendoakan mereka.

Apa isi doa Paulus? Pertama, agar jemaat Efesus mendapat hikmat dan iluminasi Roh Kudus hingga makin mengerti kebenaran firman Tuhan dan mengenal Allah dengan benar (17). Kedua, agar jemaat Efesus dapat mengerti pengharapan di balik panggilan sebagai orang percaya dan pengharapan akan kemuliaan kelak bahwa semua orang percaya akan mendapat bagian warisan secara penuh dari apa yang Tuhan telah janjikan (18). Di samping itu, jemaat Efesus juga harus menyadari bahwa mereka memiliki kuasa untuk hidup dan melayani Dia sebagai anak-anak Allah (19). Kuasa ini pertama-tama telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah Bapa di surga (20) sebagai Penguasa mutlak atas semua kuasa di bawah kolong langit ini, sekarang dan yang akan datang. Dia juga Kepala jemaat, yaitu kepala bagi setiap orang yang percaya dan menyembah Dia.

Sebagai orang yang telah diselamatkan, kita memiliki Roh Kudus sebagai tanda dan jaminan bahwa kita adalah milik Kristus (13-14). Kehidupan iman kita harus bertumbuh di dalam pengenalan akan Kristus bahwa Dialah Tuhan satu-satunya. Oleh karena Dia adalah penguasa atas alam semesta dan sekaligus Kepala jemaat, kita yang adalah jemaat-Nya tidak takut akan kuasa apa pun di dunia ini. Justru sebagai tubuh Kristus kita menyaksikan kekayaan rohani kita berupa kasih dan kuasa-Nya yang memancar keluar melalui setiap perbuatan dan perkataan kita setiap hari.
Published with Blogger-droid v2.0

"KARENA ANUGERAH"

"KARENA ANUGERAH"
Efesus 2:1-10

Seorang penjahat kelas berat divonis hukuman mati. Namun sebelum hukuman mati dilaksanakan, sang penjahat mendapat grasi dari presiden yang membuat dia bebas! Status ‘terhukum’ berubah menjadi ‘bebas’! Perubahan ini terjadi bukan karena si penjahat melakukan kebaikan, melainkan karena presiden ingin menganugerahkan kebebasan kepada si penjahat.

Status jemaat Efesus di dalam Tuhan telah berubah: dahulu mati disebabkan pelanggaran dan dosa-dosa (1) sekarang dihidupkan bersama-sama Kristus (5). Kondisi mati yang dimaksud Paulus adalah mengalami keterpisahan dari Allah serta tidak dapat menghargai perkara-perkara rohani karena pikiran mereka gelap. Mereka menaati Iblis dengan mendurhakai Tuhan. Akibatnya, mereka dimurkai Allah dan menuju kebinasaan. Paulus juga mengakui bahwa orang Kristen Yahudi pun dulu sama saja dengan orang Kristen asal kafir, karena mereka hidup di dalam kehendak daging dan pikiran yang jahat (3).

Namun Allah menyatakan kasih karunia dan kemurahan yang besar. Mereka diselamatkan dari perhambaan dosa, maut, dan murka Allah oleh iman kepada Kristus. Di dalam Kristus, Allah membangkitkan mereka yang sudah mati secara rohani dan memberikan tempat tinggal yang mulia dan warisan bersama Kristus di surga. Itulah yang merubah status mereka (4). Perubahan itu terjadi tanpa andil manusia sedikit pun, sebab tidak ada perbuatan baik yang dapat melayakkan manusia menerima keselamatan (8). Oleh karena itu tak seorang pun dapat membanggakan diri karena keselamatan itu merupakan pemberian Allah (9).

Keselamatan manusia memang terjadi bukan karena perbuatan baik, tetapi Allah menyediakan aneka perbuatan baik bagi orang yang telah diselamatkan. Jadi perbuatan baik itu bukan prasyarat sebuah keselamatan, melainkan ucapan syukur atas keselamatan itu. Dengan demikian kita tahu bagaimana kita harus mengisi hidup dengan melakukan perbuatan baik yang Allah telah persiapkan. Hanya dengan demikianlah hidup kita berharga dan menyenangkan hati-Nya.
Published with Blogger-droid v2.0