Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

11/28/2011

"MENGHADIRKAN KASIH DAN DAMAI"

"MENGHADIRKAN KASIH DAN DAMAI"
1 Petrus 3:1-12

Masalah tunduk perlu diperhatikan juga di dalam lingkungan rumah tangga, yaitu antara istri terhadap suami (1), sebagaimana umat tunduk kepada Tuhan dan hamba tunduk kepada tuannya.

Mengapa harus demikian? Petrus menyebut tentang suami yang tidak taat kepada Firman. Kemungkinan besar suami tersebut menolak Injil dan belum diselamatkan, sementara sang istri sudah membuka hatinya terhadap Kristus. Dengan bersikap tunduk kepada suami, istri menunjukkan penghargaannya terhadap suami dan dengan demikian sang suami akan melihat perbedaan tingkah laku istrinya antara sebelum dan sesudah menerima Kristus. Demikianlah mengapa Petrus mengharapkan agar tunduknya sang istri dapat menjadi kesaksian yang benar sehingga suaminya kemudian diselamatkan. Sebab itu Petrus menghimbau para istri untuk hidup dalam suatu standar yang murni dan saleh (2).

Perempuan yang saleh bukanlah perempuan yang mengutamakan penampilan lahiriah (3-5), karena itu berarti ia hanya ingin dilihat orang dan menyenangkan mata orang, bukan menyenangkan Allah.

Suami pun dihimbau untuk menghormati istri mereka. Menghormati bukan karena si istri lebih berkuasa, tetapi karena si istri berharga bagi dia. Ada dua alasan yang Petrus kemukakan: pertama, isteri adalah kaum yang lebih lemah dan kedua, karena istri adalah teman pewaris kasih karunia (7).

Suasana saling menghormati harus ada juga di antara komunitas orang beriman (8-12). Elemen penting yang seharusnya ada dalam komunitas orang percaya, yaitu: harmonis-berusaha mencari tujuan bersama dan bukan hanya tujuan diri sendiri, simpati-belajar untuk memberi respons yang baik, kasih-memperlakukan sesama sebagai saudara, peduli-peka terhadap sesama, rendah hati-tidak merasa diri lebih tinggi.

Ingatlah bahwa Tuhan menginginkan keselarasan dan keharmonisan terjadi dalam hubungan kita dengan orang terdekat dan dengan sesama kita. Karena itu hadirkanlah kasih dan damai di mana pun kita berada. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.1

"MINTA BELAS KASIH-NYA"

"MINTA BELAS KASIH-NYA"
Mazmur 38

Tidak semua penyakit adalah akibat langsung dari dosa (Yoh. 9:3). Namun, jelas ada penyakit yang diakibatkan oleh sikap sembarangan terhadap kekudusan Allah (1Kor. 11:27-32). Apa pun itu, penderitaan yang terjadi bisa dipakai Allah membentuk karakter seseorang atau mendisiplin dia.

Mazmur 38 adalah ratapan pemazmur karena ia sakit parah. Gambaran sakit parahnya dipaparkan detail (4, 6-7, 8-9, 11). Ia sadar penyakitnya adalah akibat dosanya. Allah murka terhadap dia (2-5). Ia pun mengakuinya di hadapan Tuhan (19). Maka isi doa pemazmur adalah minta ampun, belas kasih, dan pertolongan. Selain penyakit yang diderita, pemazmur juga tertekan karena sahabat-sahabatnya meninggalkan dia (12). Mungkin penyakitnya terlalu menjijikkan (6) sehingga tidak ada yang mau dekat-dekat dengan dia. Bisa juga mereka menjauh karena tahu bahwa ia sedang dihukum Tuhan. Pemazmur tambah tertekan karena para musuh menggunakan kesempatan ini untuk memojokkan dia (13, 20-21). Bisa saja para musuh itu sebelumnya adalah sahabat dekatnya (21). Pada saat seperti itu, pemazmur hanya bisa memohon belas kasih Tuhan. Ia tidak mau membela diri, di hadapan musuh dan di hadapan Tuhan. Ia sudah mengaku dosa, maka ia hanya mengharapkan kemurahan Tuhan untuk mengampuni dan memulihkan.

Apa yang harus kita lakukan saat penyakit mendera tubuh kita? Tanyakan dengan tulus kepada Tuhan, apakah ada dosa yang menjadi penyebabnya. Kalau tidak ada, mintalah kesembuhan dengan meyakini bahwa Tuhan tidak ingin kita menderita. Namun, kadang Tuhan memiliki rencana yang belum kita mengerti (Yoh. 9:3). Minta hikmat untuk memahami rencana-Nya dan terima kehendak-Nya. Namun kalau memang ada dosa yang menjadi akar penderitaan kita, jangan tunda untuk mengakuinya dan membereskannya. Mintalah pengampunan-Nya serta belas kasih dan pemulihan-Nya. (©®)
Published with Blogger-droid v2.0.1

"SUPAYA ALLAH DIMULIAKAN"

"SUPAYA ALLAH DIMULIAKAN"
1 Petrus 4:7-11

Sudah beberapa kali terjadi penyesatan mengenai akhir zaman sehingga ada orang yang sampai berhenti dari pekerjaannya dan menjual segala harta miliknya, karena ingin mempersiapkan diri menyambut hari istimewa itu. Namun di sisi lain ada orang yang sangat tidak peduli pada pengharapan ini sehingga hidupnya tidak diarahkan kepada Kristus. Lalu bagaimanakah kita, sebagai orang Kristen, harus menyikapi akhir zaman yang semakin mendekat?

Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali merupakan hal penting bagi iman kita sebagai pengikut Kristus. Pengharapan bahwa Kristus akan datang untuk kedua kali seharusnya berdampak pada sikap dan perilaku orang beriman. Seharusnya juga memotivasi orang Kristen untuk tetap konsisten dalam kehidupan sebagai pengikut Kristus.

Petrus berbicara tentang bagaimana orang percaya seharusnya hidup, yaitu bukan hanya hidup dalam relasi pribadinya dengan Allah, tetapi juga dalam relasi dengan komunitas orang percaya, sebagai saudara seiman.

Ada tiga hal yang dikemukakan Petrus: doa, kasih, saling melayani (7-9).Untuk dapat berdoa, orang harus menguasai dirinya dan menjadi tenang (7). Lalu dalam relasi dengan saudara seiman harus ada semangat untuk saling mengasihi, artinya bukan hanya untuk menerima kasih dari orang lain, tetapi juga mau mengasihi orang lain. Kasih harus dipancarkan dengan kerinduan agar orang lain pun mengalami damai sejahtera. Kasih hendaknya bukan hanya menjadi wacana atau sebuah idealisme, tetapi harus nyata dalam setiap tindakan yang kita lakukan(9-11). Misalnya, kita dapat memberikan sesuatu yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan. Atau dengan saling melayani di antara saudara seiman.

Kita semua tentu paham bahwa kedatangan Yesus yang kedua kali merupakan realitas. Pengharapan eskatologis ini kiranya terpancar dalam kasih yang mendasari relasi kita dengan saudara seiman, juga dalam kesetiaan kita melayani. Dan semua itu terjadi karena pemahaman dan kerinduan bahwa Allah akan dimuliakan. (R)
Published with Blogger-droid v2.0.1