Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

8/02/2011

"AJARKAN KEBENARAN TUHAN"

Yosua 4:15-24

Sejarah gereja menjadi cerminan bagi kita masa kini bahwa bila gereja kuat dalam ajaran kebenaran maka kekristenan berkembang pesat. Namun kekristenan tanpa ajaran yang kuat, dalam kurun waktu tertentu bisa merosot. Oleh karena itu gereja harus terus mengajarkan ajaran yang sehat dan benar yang bersumber dari Alkitab.

Pada masa kini ajaran tentang kebesaran Tuhan, rasanya "dikerdilkan" oleh kedigdayaan teknologi. Seolah-olah kehebatan teknologi menggantikan kuasa mutlak Tuhan di segala bidang. Namun demikian kebesaran Tuhan tidak akan pernah berubah oleh kemajuan zaman ini. Maka tugas gerejalah untuk menegakkan kebenaran dengan mengajarkan kebenaran itu kepada jemaat. Seperti Yosua menegakkan tugu batu di Gilgal sehingga menjadi tanda kebesaran Tuhan bagi generasi kemudian (20-23), demikianlah gereja yang mengajarkan kebenaran Alkitab akan menghasilkan jemaat yang percaya akan kebesaran Tuhan dan hidup dalam ketaatan. Efeknya bukan hanya pada gereja, tetapi juga kesaksian gereja kepada dunia ini (24).

Keluarga Kristen juga harus mengajarkan kebesaran Tuhan kepada anak-anaknya, dengan mengajarkan Alkitab secara benar. Pengenalan akan Tuhan yang benar sangat vital bagi keluarga Kristen pada masa kini. Agar anak-anak terbentengi dari ajaran-ajaran duniawi yang merelatifkan kebenaran mutlak Allah dan yang ajarannya sangat mengagungkan potensi manusia tanpa batas, dan yang celakanya menerobos masuk ke rumah-rumah lewat teknologi informatika canggih. Kita perlu waspada, jangan sampai anggota keluarga kita menjadikan internet, telepon genggam, dan berbagai gadget sebagai ilah mereka. Itulah berhala modern yang harus dilawan dengan kuasa dan hikmat Ilahi!(@)

Published with Blogger-droid v1.7.4

"ANUGERAH UNTUK ORANG BERDOSA"

Yosua 2:8-24

Anugerah Tuhan memang ajaib. Di mata manusia mana mungkin pekerja seks komersial (PSK) seperti Rahab memperoleh keselamatan. Diukur dari standar agama mana pun Rahab sangat tidak layak. Namun Tuhan menyelamatkan dia. Dan ini terjadi bukan karena kebaikan Rahab, melainkan semata-mata karena kasih dan anugerah-Nya. Anugerah itu direspons Rahab dengan imannya (lihat Ibr. 11:31). Oleh iman, Rahab diselamatkan.

Bagaimana Rahab menyatakan imannya? Pertama, ia menyatakan bahwa ia tahu Tuhanlah yang menyerahkan negeri Kanaan kepada bangsa Israel (9). Dari mana pengetahuan itu kalau bukan dari Tuhan? Kedua, ia tahu bahwa Tuhan telah memimpin Israel menaklukkan Mesir, menyeberangi laut Teberau, dan mengalahkan raja-raja Amori (10). Berita itu telah didengar oleh bangsa-bangsa yang tinggal di Kanaan dan mereka menjadi ngeri. Ketiga, ia mengaku bahwa Tuhan Allah Israel adalah "Allah di langit di atas dan di bumi di bawah" (11). Ini adalah pernyataan teologis yang dalam. Bagaimana Rahab bisa memiliki pemahaman iman seperti itu? Pasti bukan dari bangku sekolah teologi atau kelas-kelas pengajaran doktrinal. Hanya satu yang pasti, Allah telah menyatakan diri-Nya, lewat alam yang adalah karya ciptaan-Nya (Mzm. 19) atau lewat sejarah Israel yang terbaca oleh bangsa-bangsa Kanaan.

Iman Rahab juga terlihat dengan jelas dari permintaannya kepada dua mata-mata Israel agar mereka menyelamatkan Rahab dan keluarganya ketika Tuhan menyerahkan Yerikho ke dalam tangan Israel kelak ( 12-13). Ini adalah pernyataan iman yang dinamis, yang percaya bahwa Tuhan akan bertindak sesuai kedaulatan dan kuasa-Nya.

Anugerah Tuhan tidak pandang bulu. Oleh karena itu kita tidak boleh menghakimi orang yang menerima anugerah Tuhan. Kita malah harus bersyukur dan mendorong orang tersebut merespons anugerah itu dengan sikap yang sepadan, yaitu dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya (lihat sikap kedua mata-mata kepada Rahab; ayat 14-20). Terpujilah Tuhan.(@)
Published with Blogger-droid v1.7.4

"PENCITRAAN YANG SALAH"

Lukas 20:45-47
Pencitraan diri selalu diminati setiap insan. Dimana pun dan kapan pun, seseorang selalu ingin tampil baik di muka orang lainnya. Media massa tak pernah lepas mewartakan topik ini, entah dalam diri seorang figur publik atau orang awam sekalipun. Kadangkala pencitraan diri tidak lagi memperhatikan karakter asli diri yang bersangkutan. Yang nyata bisa saja bertolak belakang dari pencitraan yang dimunculkan.

Para ahli Taurat adalah orang-orang yang pandai dalam hukum Taurat. Mereka piawai dalam menafsirkan hukum Taurat sekaligus mengajarkannya kepada bangsa Yahudi. Betapa penting kedudukan dan jabatan mereka di tengah bangsa itu. Namun apa yang sebenarnya terjadi pada hidup mereka? Mereka tak lain adalah para penentang Yesus dan firman-Nya. Meskipun mereka mengikuti Dia, tetapi hati mereka sebaliknya. Demikian juga, mereka tahu dan mengakui bahwa ajaran Yesus benar, tetapi mereka sulit menerimanya.

Kali ini Yesus secara terang-terangan kepada murid-muridNya untuk waspada terhadap ahli-ahli Taurat. Setelah sekian lama mereka mengikuti "pelayanan’ Yesus, toh mereka tidak berubah. Mereka tetap mempertahankan pencitraan diri mereka sebagai pejabat agama. Dengan detail Yesus mengungkapkan apa yang mereka lakukan: suka berjalan memakai jubah panjang, suka menerima penghormatan di pasar, suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, menelan rumah janda-janda, juga mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang (46-47). Dicantumkan juga, bahwa mereka meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang dan membangun makam nabi-nabi (Luk. 11:46-47).

Kita perlu waspada, agar tidak tertipu oleh performa yang sangat bagus, tetapi akhirnya akan menyesatkan, yang merekayasa kesalehan untuk menipu dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Yesus telah menegaskan akhir hidup orang-orang seperti ini. Jangan sampai hal yang sama terjadi juga kepada kita. Mari kita mengutamakan ketulusan.(@)

Published with Blogger-droid v1.7.4