Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

9/11/2011

""KOMITMEN YANG GAGAL

Lukas 22:54-62
Judul: Komitmen yang gagal
Komitmen merupakan kata yang akrab di telinga kita. Bagi banyak orang maupun organisasi, komitmen adalah sesuatu yang penting bagi tercapainya suatu tujuan. Namun komitmen itu bisa saja gagal di tengah jalan. Maka sebagai akibat, proses kehidupan seseorang atau organisasi itu akan mengalami gangguan.

Petrus gagal dalam komitmennya untuk mengikut Tuhan dalam segala keadaan (Luk. 22:33). Diperhadapkan dengan tudingan orang, Petrus menciut dan menyangkal. Padahal ia sudah sejauh ini tegar mengikuti penangkapan Yesus sampai di halaman rumah imam besar.Lalu mengapa Petrus bisa gagal?

Sebenarnya kegagalan Petrus telah dinubuatkan Yesus dalam perjamuan Paskah terakhir (Luk. 22:34). Namun secara menarik, dalam konteks percakapan yang sama, Kristus juga menyatakan bahwa apa yang dialami Petrus merupakan salah satu bentuk penampian Iblis. Jadi di satu sisi Iblis mencoba menghancurkan Petrus, tetapi di sisi lain Tuhan Yesus sedang membentuk dalam diri Petrus suatu karakter kerendahhatian untuk bersandar pada Allah. Yesus selanjutnya juga berpesan kepada Petrus agar dikemudian hari ia menguatkan para saudaranya (Luk. 22:31-32). Dan kelak setelah peristiwa Pentakosta, kita akan melihat bahwa pesan Yesus ini digenapi. Petrus yang dipenuhi oleh Roh Kudus menunjukkan komitmen dan kesetiaan yang luar biasa dalam pelayanan pemberitaan Injil, sebagaimana yang dicatat dalam kitab Kisah Para Rasul.

Sebagai pribadi yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus, mungkin kita juga sering gagal dalam memenuhi komitmen kita untuk setia kepada Dia. Hal ini mungkin terjadi karena kita cenderung menggunakan kekuatan kita sendiri dalam mempertahankan komitmen tersebut. Oleh karena itu, agar kita tidak terjebak dalam kegagalan terus menerus, marilah kita bersandar pada kekuatan Roh Kudus. Apabila suatu saat kita harus mengalami kegagalan, janganlah kita cepat berputus asa, tetapi perbaharuilah komitmen kita itu dengan tetap bersandar dan mengandalkan kekuatan Roh Kudus.
Published with Blogger-droid v1.7.4

"KARENA IMAN"

Yosua 2:1-7

Yosua adalah salah seorang dari dua belas mata-mata yang dulu dikirim oleh Musa untuk mengintai Kanaan. Kini berbalik, Yosualah yang mengirimkan dua mata-mata untuk mengintai kota Yerikho. Yosua ingin mendapatkan informasi mengenai Yerikho agar dapat menyusun strategi yang tepat untuk merebut kota itu.

Rahab mungkin mengenali kedua orang itu sebagai pendatang dan karena ada peringatan mengenai kemungkinan kehadiran mata-mata, ia menyimpulkan bahwa kedua orang itu adalah orang Israel. Maka ia mengundang mereka ke rumahnya untuk bersembunyi. Rahab, seorang perempuan sundal, memilih berbohong dan mengambil risiko guna menyelamatkan dua mata-mata Israel. Mengapa? Karena dia mengimani Allah Israel. Dia yakin, suatu saat Israel akan menaklukkan Yerikho karena Allah Israel berkuasa. Pada saat itu rajanya sekalipun tidak akan mampu melindungi dia. Maka Rahab berharap agar Allah Israel melepaskan dia dari bahaya itu. Rahab mungkin tidak tahu banyak tentang Allah Israel, tetapi ada satu hal yang dia yakini yaitu bahwa Allah Israel adalah Allah yang Maha Kuasa.

Selain memahami situasi sosial-politik secara global, Rahab ternyata memiliki kepekaan spiritual yang memampukan dia memilih beriman kepada Allah Israel. Dalam hal iman, Rahab menjadi teladan bagi kita. Di tengah situasi dunia yang gonjang ganjing, dia tahu bahwa ada yang bisa dia percayai sebagai tempat perlindungan sejati, yaitu Allah Israel, yang Maha Kuasa.

Kita saat ini hidup dalam dunia yang tidak menentu. Perang terjadi silih berganti di berbagai belahan dunia dan bencana alam menimpa negeri-negeri yang punya peranan penting, ini membuat dunia dilanda krisis ekonomi. Akibatnya banyak orang yang kalut memikirkan cara berinvestasi agar hartanya tidak habis digerus krisis. Sementara yang tidak berpunya hanya bisa pasrah pada nasib. Lalu bagaimana dengan kita, yang menyebut diri beriman? Tak perlu khawatir dengan berbagai kabar dan isu. Landasan iman kita hanyalah Allah. Yakini bahwa Dia yang berkuasa itu akan menjaga dan memelihara. (RM)
Published with Blogger-droid v1.7.4