Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

10/31/2014

( Panggilan Paulus 16 ) Mencontoh Kesaksian Paulus


(16) Mencontoh kesaksian Paulus
Kisah Para Rasul 21:37- Kisah Para Rasul 22:22

Setiap orang terpanggil untuk pergi bersaksi, tetapi hanya sedikit orang Kristen yang bersaksi karena merasa tidak mudah melakukannya. Bila kita mengalami kesulitan demikian, kita dapat belajar dari cara Paulus bersaksi tentang Tuhan Yesus kepada orang Yahudi yang telah menganiaya dia.

Setelah kepala pasukan memastikan bahwa Paulus bukan pemberontak, Paulus dapat bersaksi kepada orang banyak. Ia memulai dengan latar belakangnya sebelum mengenal Kristus. Terlahir sebagai orang Yahudi di satu kota yang terkenal, ia hidup mengikuti tradisi orang Yahudi. Apalagi, ia seorang Farisi (Kis. 23:6) dan terdidik dalam hukum Taurat di bawah bimbingan Gamaliel, seorang guru besar Yahudi. Tak heran, ia begitu giat bekerja bagi Allah. Sebab itu, ia menganiaya para pengikut Yesus, yang dia anggap menentang hukum Taurat. Maka banyak pengikut Tuhan yang menderita siksaan dan mati di tangannya.

Kisah Paulus berlanjut. Hidupnya berubah setelah dia bertemu dengan Yesus. Hal ini berlangsung saat dalam perjalanan ke Damsyik untuk menganiaya para pengikut Tuhan. Waktu itu, Yesus menampakkan diri-Nya dan "menjatuhkan" dia dari puncak kesombongannya serta membuat dia menjadi buta dan tidak berdaya sehingga harus dituntun orang. Namun, meski Paulus menjadi buta secara fisik, tetapi ia telah melihat Kristus dengan mata rohaninya. 

Kemudian melalui bimbingan Ananias yang terkenal saleh (12), Paulus dapat melihat kembali. Lalu ia bertobat dan dibaptis (16). Semua itu terjadi karena Tuhan memanggil Paulus untuk menjadi saksi-Nya bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Dia. Namun, orang banyak yang mendengar Paulus tidak mau percaya dan bahkan ingin melenyapkan dia (22)

Dari kisah Paulus, kita dapat belajar bahwa bersaksi adalah menceritakan pengalaman hidup sebelum dan sesudah mengenal Kristus. Kita dapat menguraikan perubahan hidup yang terjadi setelah mengenal Dia. Setelah itu, kita tak perlu mengkhawatirkan respons pendengar kita. Kita serahkan saja kepada Tuhan saja, asal dimulai dengan doa dan mengandalkan Roh Kudus.

Kisah Para Rasul 21:37-40
37 Ketika Paulus hendak dibawa masuk ke markas, ia berkata kepada kepala pasukan itu: "Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?" Jawabnya: "Tahukah engkau bahasa Yunani?
38 Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?"
39 Paulus menjawab: "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu."
40 Sesudah Paulus diperbolehkan oleh kepala pasukan, pergilah ia berdiri di tangga dan memberi isyarat dengan tangannya kepada rakyat itu; ketika suasana sudah tenang, mulailah ia berbicara kepada mereka dalam bahasa Ibrani, katanya: 


Kisah Para Rasul 22:1-22
1 "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri."
2 Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata: 
3 "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.  
4 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. 
5 Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. 
6 Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.
7 Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
8 Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.
9 Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.
10 Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.
11 Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.
12 Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
13 Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.
14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. 
16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
17 Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi.
18 Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku.
19 Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka.
20 Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. 
21 Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain."
22 Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: "Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!"


10/29/2014

( Panggilan Paulus 15 ) Siap Menderita Bagi Kristus


(15) Siap menderita bagi Kristus
Kisah Para Rasul 21:27-36

Jalan salib bukanlah jalan yang nyaman. Maka Yesus memberitahu setiap orang yang mau mengikut Dia agar menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia. Inilah yang dialami oleh rasul Paulus. Ia sudah mengikuti saran Yakobus dan para penatua di Yerusalem dengan menjalankan upacara pentahiran sebagai tanda bahwa ia menghormati hukum Taurat. Namun orang-orang Yahudi dari Asia melancarkan tuduhan palsu dan memprovokasi rakyat bahwa Paulus menentang bangsanya sendiri, hukum Taurat yang mereka agungkan, dan menajiskan Bait Allah dengan membawa masuk orang nonYahudi ke dalamnya (28). Tuduhan ini serius karena nyawa menjadi taruhannya.

Dampaknya, rakyat terhasut sehingga menangkap dan menganiaya Paulus (30, 32). Mereka main hakim sendiri tanpa menyelidiki kebenarannya. Mereka ingin melenyapkan Paulus karena dianggap mengkhianati bangsa. Namun, usaha mereka tidak berhasil karena Tuhan menggerakkan kepala pasukan Romawi untuk memimpin pasukannya dan menyelamatkan Paulus dari tangan orang Yahudi. Rakyat yang terprovokasi juga kebingungan sehingga tidak dapat memberikan jawaban yang tepat bagi pertanyaan kepala pasukan itu (33-34).

Paulus telah berusaha mengikuti aturan dan menunjukkan niat baiknya, tetapi ia tetap mengalami perlawanan. Mengikut Kristus memang tidak selalu mudah. Kita harus siap membayar harga, menderita demi iman kita dan Injil yang kita beritakan. Kalau tidak, kita tidak layak disebut sebagai pengikut Kristus. 

Ketika kita memutuskan untuk mengikut Kristus, tidak ada jalan mundur bagi kita. Kita harus siap menghadapi tuduhan, fitnah, dan penderitaan, sebagaimana Yesus, rasul Paulus, dan para pengikut Yesus lain yang telah mengalaminya. Namun dalam semua itu, Tuhan menyertai dan akan menolong kita. Ingatlah bahwa penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima kelak di surga. Oleh karena itu, bila kita harus menderita demi Injil, marilah kita tetap setia mengikut Kristus karena Dia tidak pernah meninggalkan kita.


27 Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia,
28 sambil berteriak: "Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!" 
29 Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah. 
30 Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup.
31 Sementara mereka merencanakan untuk membunuh dia, sampailah kabar kepada kepala pasukan, bahwa seluruh Yerusalem gempar.
32 Kepala pasukan itu segera bergerak dengan prajurit-prajurit dan perwira-perwira dan maju mendapatkan orang banyak itu. Ketika mereka melihat dia dan prajurit-prajurit itu, berhentilah mereka memukul Paulus.
33 Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia dengan dua rantai, lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya.
34 Tetapi dari antara orang banyak itu ada yang meneriakkan kepadanya ini, ada pula yang meneriakkan itu. Dan oleh karena keributan itu ia tidak dapat mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi. Sebab itu ia menyuruh membawa Paulus ke markas.
35 Ketika sampai ke tangga Paulus terpaksa didukung prajurit-prajurit karena berdesak-desaknya orang banyak, 
36 yang berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: "Enyahkanlah dia!" 



( Panggilan Paulus 14 ) Belajar Peduli dan Menaruh Hormat


(14) Belajar peduli dan menaruh hormat
Kisah Para Rasul 21:15-26

Dalam zaman yang semakin individualis ini, manusia semakin sulit untuk peduli terhadap orang lain, apalagi untuk menaruh hormat. Masing-masing lebih suka mementingkan diri dan mencari kehormatan sendiri.

Nas hari ini menunjukkan bagaimana rasul Tuhan dan umat Kristen saling peduli. Jemaat di Kaisarea mau peduli terhadap Paulus dengan mendampingi dia dan rekan-rekannya ke Yerusalem. Lalu Manason, seorang murid Tuhan bersedia memberikan tumpangan kepada mereka (16). Orang-orang percaya di Yerusalem juga sudi menyambut para pelayan Tuhan yang telah berjerih lelah dan berkurban dalam melayani Tuhan, dengan tangan terbuka dan penuh sukacita (17). Sebaliknya, Paulus dan para rekannya mau peduli terhadap para pemimpin di Yerusalem dengan meluangkan waktu mengunjungi mereka. Namun perhatikanlah, Paulus tidak menceritakan apa yang telah dia lakukan, tetapi apa yang Allah telah lakukan secara ajaib di tengah-tengah bangsa nonYahudi. Hal ini menguatkan para pemimpin tersebut dan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan (18-20).

Selanjutnya, rasa hormat Paulus terhadap para pemimpin dengan menerima masukan mereka patut diacungi jempol. Apalagi, tuduhan orang Yahudi bahwa Paulus mengajak orang-orang Yahudi di perantauan untuk menolak hukum Taurat adalah tidak benar. Maka demi kesatuan gereja, Paulus rela mengalah. Sesuai usulan mereka, bersama empat orang yang sedang bernazar ia bersedia melakukan upacara pentahiran dan bahkan menanggung biaya kurban persembahan mereka. Ia menjalankannya untuk menjaga keutuhan jemaat Tuhan.

Sikap Paulus dan orang percaya mula-mula perlu kita teladani. Kita perlu peduli terhadap mereka yang membutuhkan bantuan. Kita juga perlu memberikan dukungan kepada hamba Tuhan yang telah berlelah melayani Tuhan. Selain itu, kita juga perlu menaruh hormat terhadap para pemimpin gereja atau orang yang lebih senior dari kita agar kesatuan gereja terjaga. Dengan demikian, nama Tuhan semakin dimuliakan.


15 Sesudah beberapa hari lamanya tinggal di Kaisarea, berkemaslah kami, lalu berangkat ke Yerusalem. 
16 Bersama-sama dengan kami turut juga beberapa murid dari Kaisarea. Mereka membawa kami ke rumah seorang yang bernama Manason. Ia dari Siprus dan sudah lama menjadi murid. Kami akan menumpang di rumahnya.
17 Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami dengan suka hati. 
18 Pada keesokan harinya pergilah Paulus bersama-sama dengan kami mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di situ.
19 Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya.
20 Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada Paulus: "Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.
21 Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita. 
22 Jadi bagaimana sekarang? Tentu mereka akan mendengar, bahwa engkau telah datang ke mari. 
23 Sebab itu, lakukanlah apa yang kami katakan ini: Di antara kami ada empat orang yang bernazar.  
24 Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukanlah pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.
25 Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan."  
26 Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan, bilamana pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk mereka masing-masing. 


10/27/2014

( Panggilan Paulus 13 ) Gunakan Setiap Kesempatan


(13) Gunakan setiap kesempatan
Kisah Para Rasul 21:1-14

Setiap orang diberikan Tuhan waktu yang sama yaitu 24 jam. Namun, apakah semua orang memanfaatkan waktu yang berharga itu sebagai kesempatan untuk melakukan hal yang bermanfaat?
Rasul Paulus menyadari pentingnya waktu. Maka setelah perpisahan yang berat dengan para penatua di Efesus, Paulus dan rekan-rekannya segera melanjutkan perjalanan mereka. Ayat 1-7 memperlihatkan bagaimana mereka terus bergerak, tanpa henti. Mereka menggunakan setiap kesempatan yang ada di setiap tempat yang disinggahi kapal yang mereka tumpangi untuk mengunjungi, melayani, dan bersekutu dengan saudara-saudara seiman di sana. Apakah hanya sehari (7), tujuh hari (4), atau beberapa hari (15).

Paulus dan rekan-rekannya tidak menyia-nyiakan waktu sebagai kesempatan berharga untuk menyatakan kasih dan kepedulian terhadap jemaat. Juga agar mereka mengetahui keadaan saudara seiman mereka itu. Mereka juga dapat menyaksikan karya Tuhan melalui para hamba-Nya sebagaimana Filipus dan keempat anak gadisnya yang memiliki talenta khusus dalam melayani Tuhan (9). Pada gilirannya, Paulus dan para rekannya mendapatkan penghiburan, kekuatan, dan berkat dari orang-orang yang mereka kunjungi.

Mereka juga tidak lupa menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan (5). Mereka tahu bahwa perjalanan mereka tidak akan berhasil tanpa campur tangan Tuhan. Terlebih lagi, Paulus mendapatkan bisikan Roh Kudus bahwa di Yerusalem penderitaan sedang menantinya (11), sehingga teman-temannya berusaha mencegahnya pergi. Namun, kasih dan kepedulian pada jemaat Yerusalem yang sedang menderita dan bebannya bagi keselamatan kaum sebangsanya membuat Paulus rela mempertaruhkan hidupnya.

Hidup ini begitu singkat dan kesempatan tidak selalu ada. Maka manfaatkanlah waktu yang diberikan Tuhan dengan bijak sebagai satu kesempatan emas untuk bersekutu, melayani, dan memberitakan Injil serta menyatakan kepedulian dan kasih terhadap mereka yang menderita.


Kisah Para Rasul 21:1-14
1 Sesudah perpisahan yang berat itu bertolaklah kami dan langsung berlayar menuju Kos. Keesokan harinya sampailah kami di Rodos dan dari situ kami ke Patara.
2 Di Patara kami mendapat kapal, yang hendak menyeberang ke Fenisia. Kami naik kapal itu, lalu bertolak. 
3 Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri, tetapi kami melewatinya dan menuju ke Siria. Akhirnya tibalah kami di Tirus, sebab muatan kapal harus dibongkar di kota itu.
4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.
5 Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.
6 Sesudah minta diri kami naik ke kapal, dan mereka pulang ke rumah. 
7 Dari Tirus kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara dan tinggal satu hari di antara mereka.
8 Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya. 
9 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk bernubuat. 
10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus. 
11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain." 
12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."
14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan
!" 


( Panggilan Paulus 12 ) Tantangan Hamba Tuhan


(12) Tantangan hamba Tuhan
Kisah Para Rasul 20:13-38

Beberapa tahun lalu, saya berkenalan dengan seorang Kristen baru. Ia baru menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Ia terpanggil untuk menginjili saudara-saudara dan teman-temannya. Ia tetap bekerja sebagai seorang karyawan pada suatu perusahaan, tetapi ia suka menjadi penginjil lepas. Ia melakukan penginjilan tersebut setiap ada kesempatan. Waktu itu ia berkata bahwa ia menyukai pelayanan tersebut, tanpa imbalan memang. Ia hobi melakukan itu. Saya merasakan kebahagiaannya melakukan hal yang ia sukai tersebut.
Kisah Paulus dalam bacaan hari ini berbeda. Paulus melakukan penginjilan dan pelayanan dengan mencucurkan air mata, mengalami banyak kesusahan, mendengar ancaman hendak dibunuh, tanpa nafkah - karena itu ia harus bekerja sendiri untuk nafkahnya dan keperluan rombongannya, dan belum terhitung sulitnya perjalanan-perjalanan yang ia tempuh (19-21). Namun, ia tetap setia dalam pelayanannya, dan semua tanggung jawabnya ia penuhi (24-27).

Kepada penatua jemaat di Efesus, Paulus berpesan bahwa mereka juga akan menghadapi kesulitan yang sama (29-30). Segala yang dialami oleh Paulus akan dialami pula oleh para pengikut Kristus. Tugas penyebaran firman Allah dan pemeliharaan kawanan domba Allah merupakan tugas yang tidak ringan dan main-main.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa tidaklah enteng melakukan pekerjaan Tuhan. Tantangan dan tentangan, baik dari pihak luar maupun dari dalam, baik di dalam gereja maupun di luar gereja, kerap dihadapi dan dialami oleh para hamba-Nya.
Menjadi hamba Tuhan bukan pekerjaan enak, menguntungkan, atau mendatangkan kekayaan materi. Akan tetapi, Tuhan tidak meninggalkan hamba-Nya sendirian. Kekuatan dari sesama hamba Tuhan menjadi vitamin berharga di dalam kelelahan fisik dan rohani. Ketika Paulus sedang lemah, saudara-saudara yang lain "berlutut, berdoa, dan memeluk" dia. Sebagaimana Paulus, hamba Tuhan tidak pernah sendirian. Tangan Tuhan selalu menopang para hamba-Nya yang kelelahan melalui rekan-rekan sepelayanan.


13 Kami berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan maksud untuk menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya, sebab ia sendiri mau berjalan kaki melalui darat.
14 Ketika ia bertemu dengan kami di Asos, kami membawanya ke kapal, lalu melanjutkan pelayaran kami ke Metilene. 
15 Dari situ kami terus berlayar dan pada keesokan harinya kami berhadapan dengan pulau Khios. Pada hari berikutnya kami menuju Samos dan sehari kemudian tibalah kami di Miletus.
16 Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus, supaya jangan habis waktunya di Asia. Sebab ia buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem pada hari raya Pentakosta.
17 Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.
18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.  
25 Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.
26 Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.
27 Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. 
28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. 
32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. 
34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
36 Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. 
37 Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. 
38 Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.


10/26/2014

( Panggilan Paulus 11 ) Ibadah dan Kuasa Kebangkitan Kristus


(11) Ibadah dan kuasa kebangkitan Kristus
Kisah Para Rasul 20:1-12

Paulus adalah rasul yang banyak melakukan perjalanan selama pelayanannya. Baik, perjalanan untuk memberitakan Injil, mendirikan jemat baru, maupun mengunjungi jemaat-jemaat yang ia dirikan sebagai bentuk penggembalaannya. Ia berkeliling ke sekitar Yerusalem, Asia Timur, Asia Kecil, hingga sebagian kecil Eropa. Ayat 1-6 ini mencatat bagian akhir dari perjalanan misi Paulus yang ketiga (18:23-21:16), di mana Paulus menetap selama beberapa hari di Troas, sebelum ia kemudian meninggalkan Asia menuju Yerusalem (16).
Di Troas, pada suatu hari Minggu, Paulus berkumpul bersama jemaat di sana untuk memecahkan roti, perjamuan kasih yang memulai ibadah dan diakhiri dengan perjamuan kudus. Ada dua kisah menarik yaitu perjamuan dan Eutikhus.
Eutikhus, seorang muda yang tengah asyik mengikuti perkumpulan jemaat Kristen, duduk di jendela ruang lantai tiga. Karena tertidur, ia terjatuh ke bawah lalu mati. Namun, Paulus dengan kuasa Allah membangkitkan dia kembali. Selanjutnya, selama pemecahan roti dan pembicaraan hingga fajar menyingsing, hanya ada kisah Eutikhus yang diantar pulang ke rumahnya oleh umat.Fokus kisah ini memang bukan pada Eutikhus, seberapa pun menghebohkannya kejadian tersebut.

Fokus kisah ini ada pada perkumpulan Kristen dan pemecahan roti. Pemecahan roti atau perjamuan itu diadakan dalam ibadah. Tujuan pertemuan itu adalah untuk mengenang peristiwa Kristus yang telah bangkit. Oleh karena itu ada perjamuan dalam perkumpulan tersebut. Dalam perkumpulan dan pemecahan roti itu, Kristus diyakini bukan hanya hidup, tetapi Ia juga "hadir". Kristus yang diperingati oleh jemaat Kristen adalah Kristus yang hidup, bukan Kristus yang mati. Eutikhus hidup kembali merupakan bukti kuasa kebangkitan Yesus yang nyata!

Karena Yesus Kristus telah mati dan bangkit, maka ibadah atau pertemuan kristiani merupakan peringatan akan karya penyelamatan yang sudah tuntas, serta menjadi dasar pengutusan umat ke dunia ini untuk mewartakan karya Yesus Kristus tersebut.


Kisah Para Rasul 20:1-12
1 Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia.
2 Ia menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasihat menguatkan hati saudara-saudara di situ. Lalu tibalah ia di tanah Yunani.
3 Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia hendak berlayar ke Siria. Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia. Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.
4 Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.
5 Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami di Troas. 
6 Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari Filipi dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas dan bertemu dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya.
7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. 
8 Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu. 
9 Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. 
10 Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup."
11 Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat.
12 Sementara itu mereka mengantarkan orang muda itu hidup ke rumahnya, dan mereka semua merasa sangat terhibur. 


10/24/2014

( Panggilan Paulus 10 ) Memuliakan Nama Yesus

(10) Memuliakan nama Yesus
Kisah para Rasul 19:13-40

Bagi banyak budaya di dunia, nama seseorang mengandung arti yang dalam. Di Alkitab, pemberian nama menyatakan otoritas si pemberi, bisa juga harapan dari si pemberi bagi yang diberikan nama. Allahlah yang menamai manusia! Manusia memberi nama kepada makhluk ciptaan lainnya (Kejadian. 2:19). Sedangkan nama Yesus berasal dari Allah sendiri (Lukas. 1:31). Akan tetapi Artemis, dewi sesembahan penduduk kota Efesus, merupakan nama pemberian manusia yang menyembahnya.

Dari dua kisah dalam bacaan hari ini, ada orang-orang yang sembarangan memakai nama Yesus (13-16) dan yang lainnya menyejajarkan nama pemberian manusia, yaitu Artemis dengan nama Yesus (24-27). Keduanya merupakan dosa di mata Allah.
Anak-anak Skewa, para tukang jampi Yahudi, menyebut nama Yesus untuk mengusir roh jahat. Padahal mereka tidak percaya kepada Yesus. Akibatnya, roh jahat itu berbalik menyerang mereka. Namun, nama Yesus menjadi semakin masyhur dan firman Tuhan semakin tersiar (17-20).

Di tempat lain, Demetrius dan para karyawannya, pembuat kuil-kuilan perak dewi Artemis, merasa usahanya terancam karena pemberitaan Jalan Tuhan (nama Yesus) oleh Paulus dan teman-temannya. Bagi Demetrius, pudarnya penyembahan kepada dewi Artemis merupakan kerugian besar bagi usahanya. Itu sebabnya, Demetrius membangkitkan sentimen agama yang menyebabkan huru-hara dan kerusuhan (23). Jelas, Demetrius bukan membela nama Artemis melainkan membela kepentingannya sendiri. Agama dipakai untuk kepentingan bisnis!
Ada dua pelajaran bagi kita. Pertama, jangan sembarangan memakai nama Yesus, baik untuk percakapan ringan sesehari, sumpah, ketidak-yakinan, atau kebohongan (Keluaran. 20:7). Kedua, tentangan datang kepada iman Kristen tidak selalu karena masalah keagamaan, melainkan kepentingan tertentu, yang mengatasnamakan agama. Yang penting kita harus tetap setia menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang datang untuk membawa damai sejati dari Allah!

Kisah Para Rasul 19:13-41

13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." 
14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. 
15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" 
16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.
17 Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus.
18 Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu.
19 Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak.
20 Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa. 
21 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga."
22 Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.
23 Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan. 
24 Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya.
25 Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!
26 Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa. 
27 Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya."
28 Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
29 Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus.
30 Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak mengizinkannya. 
31 Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.
32 Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul. 
33 Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia memberi isyarat dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu. 
34 Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
35 Akan tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan berkata: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit? 
36 Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak. 
37 Sebab kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, walaupun mereka tidak merampok kuil dewi kita dan tidak menghujat namanya.
38 Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ.
39 Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah.
40 Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini."
41 (19-40b) Dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu. 


10/22/2014

( Panggilan Paulus 9 ) Kepastian Keselamatan


(9) Kepastian keselamatan
Kisah Para Rasul 19:1-12

Paulus bertemu dengan orang-orang yang sudah mendapatkan pengetahuan dasar tentang iman Kristen menurut Perjanjian Lama, tetapi belum memiliki relasi pribadi dengan Sang Mesias. Baptisan mereka baru baptisan Yohanes, yaitu baptisan pertobatan karena kesadaran umum akan dosa.
Orang-orang yang ditemukan Paulus di pedalaman, dikatakan belum menerima Roh Kudus. Padahal Roh Kuduslah yang melahirbarukan seseorang menjadi milik Kristus. Maka, Paulus memberitakan Injil kepada mereka. Mereka percaya kepada Kristus, dan memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Bukti atau tanda bahwa mereka sudah menjadi milik Kristus, yaitu mereka menerima karunia berbahasa roh dan karunia bernubuat.
Ternyata, walaupun ada dua belas orang yang telah diselamatkan dan menjadi murid-murid Kristus sejati di bawah bimbingan Paulus, tidak berarti pelayanan di Efesus berjalan mulus. Ada saja orang yang tetap mengeraskan hati dan menjelek-jelekkan kekristenan di depan banyak orang. Padahal, pelayanan Paulus disertai tanda-tanda mukjizat yang luar biasa. Bisa jadi para pengumpat kekristenan itu melihat atau bahkan mengalami mukjizat itu.

(11)  Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, 
(12)  bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Kita membutuhkan kepekaan seperti yang dimiliki Paulus, untuk memastikan orang-orang yang kita layani sudah menerima keselamatan sejati di dalam Kristus. Ingat juga, yang membuat seseorang percaya Yesus bukan semata-mata karena melihat atau mengalami mukjizat. Keselamatan ialah anugerah. Mukjizat hanya salah satu tanda anugerah.

Jangan puas melihat orang rajin ke gereja, berperilaku saleh, ataupun membicarakan Alkitab atau gereja. Penting juga untuk memastikan bahwa mereka sungguh memiliki iman pribadi kepada Tuhan Yesus Kristus. Ingat, bisa percaya merupakan anugerah. Maka mari beritakan Injil kepada mereka sambil mendoakan agar Roh Kuduslah yang memenangkan mereka. .



10/21/2014

( Panggilan Paulus 8 ) Akal budi dan Kebenaran


 (8) Akal budi dan kebenaran
Kisah Para Rasul 18:18-28

Benarkah hidup beriman tidak perlu memakai rasio atau akal budi? Atau, bahwa rasio dan iman bertentangan? Apolos, tokoh kita dalam bacaan ini menunjukkan kemampuannya memaparkan inti imannya kepada Tuhan Yesus dengan menggunakan rasionya dalam menjelaskan Perjanjian Lama. Adakah yang salah dengan pemaparan iman oleh Apolos?
Sebelum bertemu dengan rekan sepelayanan Paulus, Priskila dan Akwila, Apolos sudah dikenal sebagai seorang yang fasih, yaitu terpelajar dalam memaparkan kebenaran Perjanjian Lama, khususnya yang berkenaan dengan pengajaran tentang Tuhan Yesus.

(24)  Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.
(25)  Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.

Pertanyaan yang muncul ialah, apa maksudnya, Apolos "hanya mengetahui baptisan Yohanes"? Ada dua pandangan. Pertama, Apolos baru mengenal kekristenan secara pengetahuan, belum sungguh beriman. Baru setelah dijelaskan oleh Akwila, Apolos percaya Yesus secara pribadi. Pandangan lain, Apolos sudah Kristen, hanya pengetahuan Alkitabnya belum lengkap.
Apa pun pandangan kita mengenai Apolos, satu hal yang jelas rasio saja tidak cukup untuk mengenal Yesus secara pribadi, perlu anugerah iman dari Allah. Namun, rasio tidak bertentangan dengan iman. Rasio menolong kita memahami iman yang diungkapkan dalam Alkitab dan menolong kita menyampaikan kebenaran iman kepada sesama. Apolos setelah mendapatkan pengajaran lengkap akan Jalan Allah, bertambah lagi semangat dan menjelaskan dari Perjanjian Lama bahwa Yesus ialah Juruselamat yang telah dinubuatkan oleh para nabi.

(26)  Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.

Dua unsur berbeda, iman dan rasio dipadukan oleh Apolos, sehingga ia dapat bersaksi tentang Kristus di hadapan orang-orang Yahudi.

Mari kita memakai rasio yang Tuhan berikan kepada kita untuk menjelaskan iman kita yang berpaut pada firman Tuhan. Khususnya bagi kaum intelektual masa kini, agar mereka dapat melihat bahwa Kristus yang disaksikan Alkitab ialah kebenaran sejati yang menyelamatkan.


10/20/2014

( Panggilan Paulus 7 ) Pergi Kepada Bangsa-bangsa Lain


 (7) Pergi kepada bangsa-bangsa lain
Kisah Para Rasul 18:1-17

Rasul Paulus beberapa kali menghadapi tantangan dalam melakukan pelayanannya. Ia dicurigai, dimusuhi, dan dihujat oleh orang-orang Yahudi sendiri, yang adalah saudara-saudaranya. Demikian juga pengalamannya di Korintus. Tidak mengherankan ia memutuskan untuk fokus pada bangsa-bangsa nonYahudi.

(6)  Tetapi ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari pakaiannya dan berkata kepada mereka: "Biarlah darahmu tertumpah ke atas kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain." 

Namun ketika ia tidak lagi datang ke sinagoge dan tinggal di rumah Titius Yustus, justru kepala rumah ibadah sekeluarga menjadi percaya kepada Tuhan. Bukan Paulus yang bekerja. Ketika ia patah semangat, Tuhan yang melakukan pekerjaan-Nya.

(7)  Maka keluarlah ia dari situ, lalu datang ke rumah seorang bernama Titius Yustus, yang beribadah kepada Allah, dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah ibadat.
(8)  Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis. 

Melayani Tuhan bukanlah suatu hal yang mudah dan ringan. Tantangan, baik dari luar maupun dari dalam, adalah hal lumrah. Malahan menjadi tidak lumrah jika tidak ada masalah dalam menyaksikan Kristus. Bukan hanya kurban perasaan dan harta, bahkan nyawa seringkali menjadi taruhannya. Hal yang dialami oleh Rasul Paulus ini juga dialami oleh para hamba-Nya dalam pelayanan apa pun di seluruh dunia, disepanjang sejarah gereja.
Ketika pelayanan berjalan lancar tanpa masalah, kita bisa terlena dan merasa bahwa yang kita kerjakan ialah pekerjaan kita, sehingga keberhasilannya juga keberhasilan sendiri. Akibatnya ketika tantangan datang, kita menjadi kecewa dan tawar hati. Saat seperti itu, kita perlu introspeksi dan menata ulang hati kita. Kita hanyalah hamba. Tuhanlah yang akan berkarya melalui ketaatan dan kesetiaan kita melayani.

Tuhan menjanjikan penyertaan-Nya kepada Paulus, juga kepada kita.
(9)  Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
(10)  Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."

Bukan berarti kesulitan tidak ada lagi. Namun di dalam kekecewaan dan sakit hati melayani, ingatlah bahwa ini bukan usaha dan kekuatan kita. Serahkan pada Tuhan, Sang Empunya pelayanan. Lihat, Dialah yang akan berkarya indah pada waktu-Nya.


(11)  Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. 
(12)  Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.
(13)  Kata mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat."
(14)  Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu, 
(15)  tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian."
(16)  Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan. 
(17)  Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.