Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

8/18/2011

"BANGKIT DARI PERASAAN DITINGGALKAN"

Mazmur 22:24-32
Pujian kepada Allah selalu mengangkat hati manusia ke tempat yang lebih tinggi. Pujian yang tulus memberikan ruang kepada si pemuji untuk melihat keperkasaan Allah di takhta-Nya yang maha tinggi. Pada saat yang sama, si pemuji pun akan melihat bahwa persoalan dirinya yang begitu membelenggu dan mengerdilkannya ternyata jauh lebih kecil daripada kebesaran dan kedahsyatan Allah.

Bagian kedua Mazmur 22 ini adalah pernyataan iman si pemazmur bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang peduli kepada orang yang tertindas (25-27) dan yang akan menundukkan mereka yang sombong dan memberontak kepada-Nya (30). Oleh karena itu, pemazmur bangkit dari kegalauan perasaan diabaikan Tuhan dan mulai mengajak umat Tuhan untuk memuji Dia (24).

Perhatikan apa tekad pemazmur (26). Pertama, pemazmur hendak memuji-muji di tengah jemaat. Ia hendak menyaksikan kebesaran Tuhan dalam ibadah raya. Kedua, pemazmur hendak membayar nazar di hadapan orang yang takut akan Tuhan. Membayar nazar adalah menepati janji yang ia ucapkan di hadapan Tuhan. Entah apa nazar si pemazmur saat menghadapi situasi sulit ini. Ayat 24-32 ini tidak berarti diucapkan setelah masalah selesai. Sekali lagi pemazmur tidak mau tunduk pada perasaan galaunya, tetapi memercayakan diri pada keadilan dan kekuasaan Tuhan dan menganggap seolah-olah Tuhan sudah turun tangan.

Tindakan bersyukur, memuji Tuhan, dan mengajak umat menyembah Tuhan adalah sebuah tindakan iman. Iman berarti bukan mendapat jawaban baru percaya Tuhan, tetapi saat menanti pun sudah memercayakan diri pada Dia dan sudah melihat dengan kaca mata iman, penyelesaian yang akan Tuhan lakukan. Seperti yang diungkapkan pemazmur dalam penutup mazmurnya (32), "Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya." HALELUYA...
Published with Blogger-droid v1.7.4

"KUASA ALLAH DAN PENGGENAPAN-NYA"

Yosua 3:14-17
Para pesulap masa kini mampu menyajikan tontonan yang luar biasa, misalnya berjalan di atas air. Tontonan itu sudah dikemas dengan teknik tipuan yang hebat. Sekalipun penonton mengaguminya, sebenarnya berjalan di atas air itu hanya beberapa detik saja.

Terbelahnya sungai Yordan bukanlah perkara tipuan mata atau kecanggihan teknologi pada masa itu. Ayat 15 menerangkan bahwa waktu itu musim menuai dan air sungai Yordan sedang melimpah sampai ke tepian. Atas penentuan kuasa Tuhan, sungai yang besar dan deras itu terbelah dua selama beberapa lama, sampai seluruh Israel menyeberang dengan selamat. Dituliskan bahwa Israel menyeberang "di tanah yang kering" (17). Luar biasa bukan?

Kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir dengan melintasi Laut Teberau yang terbelah dua, terjadi dalam rangka pembebasan umat Israel dari perbudakan Mesir. Namun kali ini bangsa Israel melintasi sungai Yordan adalah dalam rangka penaklukan Kanaan. Dua situasi dari zaman yang berbeda, tetapi dengan satu kepemimpinan yang sama, yaitu Tuhan yang berdaulat mutlak atas alam semesta. Tuhanlah yang menyeberangkan umat-Nya. Sama seperti pada peristiwa pertama, Israel telah lepas secara tuntas dari perbudakan Mesir, begitu pula pada peristiwa kedua Israel lepas sama sekali dari perjalanan padang pasir. Israel telah siap memasuki Tanah Perjanjian. Tuhan yang memampukan mereka menyeberangi sungai Yordan akan memimpin mereka menaklukkan tanah Kanaan.

Mukjizat terbelahnya sungai Yordan adalah pernyataan penyertaan Tuhan atas umat-Nya yang ajaib. Bagi bangsa Israel, ini sekali lagi merupakan tanda penguat keyakinan bahwa Allah benar-benar serius dalam menggenapi janji-Nya kepada nenek moyang mereka, Abraham. Allah mereka memang Allah yang maha kuasa. Tidak ada yang dapat menghalangi rencana-Nya digenapi atas umat-Nya. Percayalah bahwa Allah yang sama di dalam Kristus juga menyertai kita, dan dengan kemahakuasaan-Nya sedang menggenapi sampai tuntas janji keselamatan-Nya sampai kita pulang ke surga.
Published with Blogger-droid v1.7.4