Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

12/16/2011

HARUS PERCAYA.

HARUS PERCAYA.
Yesaya 7:1-9

Menjadi seorang pemimpin harus memiliki hikmat dan keyakinan supaya orang yang dipimpin merasa aman dan percaya penuh kepadanya. Hikmat diperlukan untuk menilai kemampuan diri sendiri secara tepat dalam memimpin. Keyakinan adalah iman kepada Tuhan yang memercayakan kepemimpinan tersebut.

Kepemimpinan Ahas diuji. Koalisi Israel dan Aram mengancam Yehuda. Karena Ahas adalah keturunan Daud, dan Tuhan telah mengikat janji kepada Daud bahwa takhta Israel selamanya ada pada keturunan Daud, seharusnya Ahas tidak perlu takut. Yesaya diutus kepada Ahas untuk meneguhkan janji tersebut. Yesaya menubuatkan umur pendek dari koalisi tersebut. Sayang, Ahas yang ketakutan menghadapi mereka (2) justru mencari pertolongan dari Asyur, (2Raj. 16:7-9).

Untuk apa Yesaya membawa putranya Syear Yasyub bertemu Ahas. Secara harfiah nama itu berarti "suatu sisa akan kembali". Tema 'sisa Israel' memang dominan di kitab Yesaya. Tema ini berbicara bahwa Yehuda tidak akan bisa menghindar dari hukuman Allah. Mereka kelak akan dihancurkan, namun tidak sama sekali. Selesai penghukuman akan ada sisa Israel yang kembali untuk membangun Yerusalem. Apakah Yesaya membawa anaknya untuk mengingatkan Ahas, bahwa 'penolakan Ahas untuk percaya' menegaskan keadilan penghukuman Allah?; bahwa Tuhan sudah tahu bangsa yang bebal ini akan menolak percaya kepada pemberitaan nabi (lihat 6:9-10)?

Apa pun alasan Yesaya, kita belajar satu hal yang penting. Ketidakpercayaan Ahas tidak membuat janji penyelamatan, maupun ancaman penghukuman Tuhan terganggu. Tuhan tetap berdaulat menyatakan rencana-Nya. Kalau demikian, tidak ada kata lain selain harus percaya kepada Allah! Apalagi kita yang dipercaya untuk memimpin umat-Nya. Jangan sekali-kali kita menaruh percaya pada pihak lain, selain Allah. Dialah yang berdaulat penuh baik untuk mengampuni maupun untuk menghukum! Di dalam Kristus kita yang percaya kepada-Nya hanya akan mengalami anugerah-Nya! ©®
Published with Blogger-droid v2.0.2

TUHAN MENYERTAI UMAT-NYA.

TUHAN MENYERTAI UMAT-NYA.
Wahyu 1:9-20

Kita tidak asing dengan kata 'Imanuel' yang berarti 'Allah menyertai kita, ' karena berkaitan dengan pribadi Yesus sendiri (bdk. Mat. 1:23). Penyertaan Yesus di dalam hidup kita bukan hanya pada waktu senang tetapi juga dalam keadaan sulit. Firman-Nya, "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat. 28:20). Namun beratnya tantangan dan pergumulan bisa membuat kita bertanya, "Di manakah Tuhan?"

Itulah yang sedang dihadapi gereja perdana. Pemerintahan kekaisaran Romawi yang keji dan semena-mena telah merampas hak azasi mereka. Karena penderitaan yang berlarut-larut banyak yang mulai meragukan kehadiran dan penyertaan Tuhan. Di tengah situasi seperti itu, Yesus menguatkan gereja-gereja-Nya: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia (9-11), yang mewakili gereja Tuhan dari segala abad dan tempat. Yesus memberikan penglihatan kepada Yohanes di pulau Patmos. Sebagai pernyataan bahwa Dia selalu hadir dan menyertai umat-Nya.

Kehadiran Yesus menyertai gereja-Nya dilukiskan sebagai Anak Manusia dengan segala kuasa dan kemuliaan-Nya di tengah-tengah tujuh kaki dian emas (12-16). Sebutan Anak Manusia menunjuk kepada pribadi Mesias, penguasa alam semesta, yang memiliki kemuliaan dan kekuasaan kekal sebagai Raja dan kerajaan-Nya tidak akan musnah (bdk. Dan. 7:13-14). Kepada Yohanes yang juga mengalami penderitaan karena kesaksiannya (9), Yesus berfirman, "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." (17b-18). Sekali lagi Yesus menegaskan kemuliaan, kekuasaan dan kedaulatan-Nya.

Secara kasat mata kita tidak dapat melihat kehadiran Tuhan. Namun sesuai firman-Nya kita mengimani bahwa Dia selalu hadir dan tidak pernah meninggalkan kita. Jangan pernah sekalipun meragukan penyertaan-Nya, betapa pun berat pergumulan dan tantangan hidup. Kita harus percaya kepada-Nya selalu dan berpegang pada firman-Nya. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.2