Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

1/25/2012

TIDAK MERESPONS POSITIF.

TIDAK MERESPONS POSITIF.
Markus 3:7-12

Rencana para pemimpin agama untuk membunuh Yesus membuat Ia menyingkir (7). Namun nama Yesus rupanya telah terdengar hingga ke berbagai penjuru sehingga ada banyak orang yang datang menemui Yesus. Bahkan ada yang datang dari tempat jauh (7-8). Sayangnya, Yesus terkenal sebagai pembuat mukjizat dan bukan sebagai pengajar firman. Ketertarikan mereka muncul bukan karena melihat keilahian Yesus sehingga rindu untuk menyembah Dia, melainkan karena mereka ingin mengalami mukjizat. Ini sangat memprihatinkan. Apabila fokus ketertarikan mereka bukan pada pribadi Yesus, melainkan hanya pada apa yang Yesus lakukan bagi mereka maka ketertarikan mereka pada Yesus tidak akan berumur panjang. Dan ketertarikan itu tidak akan ditindaklanjuti dalam bentuk komitmen pribadi untuk menjadi pengikut Yesus.

Mari kita bandingkan sikap orang-orang itu dengan sikap roh-roh jahat yang tersungkur di hadapan Yesus. Roh-roh itu tidak memiliki tubuh fisik, sehingga memaksa tubuh yang mereka rasuki untuk tunduk di depan Yesus. Ini ironis, karena roh-roh jahat ini mengenal Yesus dan memberikan kesaksian yang benar tentang Yesus dan bahkan bersikap benar terhadap Yesus, yaitu tunduk. Meski demikian, respons semacam ini pun tidak serta merta membuat roh-roh jahat itu mengikut Kristus.

Dari sikap orang banyak yang mencari Yesus karena ingin mencari keuntungan diri dan sikap roh-roh jahat yang tunduk di hadapan Yesus karena tahu siapa Yesus sesungguhnya, kita dapat melihat bahwa tanggapan dari kedua pihak tersebut sama sekali tidak melahirkan suatu respons aktif yang positif, yaitu munculnya komitmen pribadi untuk mengikut Tuhan Yesus.

Kisah ini menegur kita, apakah pernyataan bahwa kita adalah seorang Kristen benar-benar menggambarkan bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sejati, yang mengikuti Dia bukan karena keuntungan pribadi? Ingatlah bahwa tidak cukup hanya mengetahui bahwa Kristus adalah Anak Allah, tanyakanlah diri kita sendiri apakah pengetahuan itu nyata juga dalam hidup kita sesehari? ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4

MENERUSKAN PELAYANAN YESUS.

MENERUSKAN PELAYANAN YESUS.
Markus 3:13-19

Yesus berada dalam masa-masa kritis. Kita tahu bahwa ada orang-orang yang tengah mengincar kematian-Nya. Bahkan kelompok-kelompok yang sebenarnya tidak akur pun jadi berkoalisi untuk membunuh dia.

Memang banyak orang yang mengikut Yesus, tetapi mereka tidak tertarik pada pengajaran-Nya sehingga bisa saja sewaktu-waktu mereka berbalik menentang Dia. Lalu apa yang harus Yesus lakukan? Ia menyendiri dan berdoa semalam-malaman (Luk. 6:12). Keesokan harinya Ia memilih dua belas orang untuk menjadi murid-murid-Nya (14, 16-19).

Yesus tahu bahwa keberadaan-Nya di dunia ini tidak akan lama. Maka Ia harus mengatur strategi agar firman-Nya tetap dikabarkan di antara manusia. Maka Ia memilih kedua belas orang itu untuk mempersiapkan mereka agar dapat diutus untuk melanjutkan tugas pelayanan-Nya.

Pada abad pertama, seorang murid bukan hanya belajar di ruang kelas. Murid harus hidup mengikuti gurunya. Maka begitulah tugas utama orang-orang yang dipilih Yesus untuk menjadi murid, mereka harus selalu berada bersama-sama dengan Yesus dan belajar dari Dia. Sebelum mereka diutus untuk melanjutkan karya Yesus, mereka harus terlebih dahulu hidup bersama Yesus dan belajar dari Dia. Yesus juga memberi mereka kuasa untuk mengusir setan-setan.

Siapakah orang-orang yang dipilih Yesus (16-19)? Kedua belas orang ini tidak memiliki kualifikasi istimewa: mereka tidak kaya, bukan berasal dari strata sosial tinggi, juga tidak berpendidikan tinggi. Semuanya orang biasa-biasa saja. Kepribadian mereka berbeda, riwayat hidup mereka pun tidak sama. Namun Yesus memilih mereka karena Ia ingin menunjukkan bahwa Allah dapat dimuliakan melalui orang-orang biasa seperti itu. Ia memilih yang lemah supaya kekuatan-Nya nyata menyempurnakan kelemahan mereka.

Maka kerinduan untuk melayani Yesus seharusnya lahir bukan semata karena merasa diri mampu dan layak. Kiranya itu lahir dari rasa syukur atas kasih karunia-Nya dengan kerinduan agar Injilnya semakin luas diberitakan di muka bumi. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4

JANGAN MENGHUJAT ROH KUDUS.

JANGAN MENGHUJAT ROH KUDUS.
Markus 3:20-30

Secara konstan, Yesus berhadapan dengan pemimpin-pemimpin agama yang sekaligus menjadi pemimpin politik di kalangan bangsa Yahudi. Untuk itu Yesus harus menghadapi penolakan mereka. Kebencian mereka pada Yesus cukup beralasan, karena Ia merupakan ancaman bagi kedudukan mereka.

Ternyata Yesus harus berhadapan juga dengan keluarga-Nya, yang menganggap Dia gila (20-21). Lalu bagaimana reaksi Yesus terhadap komentar keluarganya itu? Markus tidak mencatat apa pun mengenai reaksi Yesus.

Namun ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem jadi memperparah suasana. Bagai menyirami api dengan minyak, mereka ikut-ikutan mendukung pendapat keluarga Yesus (22). Mereka mengatakan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul. Pernyataan ini jelas melawan kebenaran tentang Yesus Kristus. Padahal ahli-ahli Taurat itu telah melihat dengan mata kepala mereka sendiri segala mukjizat yang dilakukan Yesus.

Tentu saja untuk hal ini Yesus tidak tinggal diam. Ia menjelaskan bahwa tidak mungkin setan bekerja melawan dirinya sendiri (23-26). Lalu menurut Yesus, komentar ahli-ahli Taurat itu memperlihatkan bahwa para pemimpin agama itu sedang berada dalam bahaya penghujatan Roh Kudus. Mereka telah melihat keajaiban karya Allah di dalam Yesus, tetapi malah mengatakan bahwa semua itu berasal dari setan. Jelas ini merupakan penyangkalan terhadap kebenaran. Kemudian Yesus pun menyebutkan bahwa penghujatan merupakan dosa yang tak terampuni.

Terus menerus menolak karya Roh termasuk dosa menghujat Roh Kudus. Mengeraskan hati terhadap Roh yang terus berbicara dan memberi kesaksian tentang Kristus, juga merupakan penghujatan. Menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni bukan karena dosa itu terlalu besar untuk diampuni, melainkan karena dosa itu mewujudkan sikap hati yang memberontak terhadap Allah. Kiranya kita tidak jatuh ke dalam dosa semacam ini. Bercerminlah senantiasa pada kebenaran firman Allah dan bertobatlah jika Tuhan menyatakan teguran-Nya. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4