Markus 3:7-12
Rencana para pemimpin agama untuk membunuh Yesus membuat Ia menyingkir (7). Namun nama Yesus rupanya telah terdengar hingga ke berbagai penjuru sehingga ada banyak orang yang datang menemui Yesus. Bahkan ada yang datang dari tempat jauh (7-8). Sayangnya, Yesus terkenal sebagai pembuat mukjizat dan bukan sebagai pengajar firman. Ketertarikan mereka muncul bukan karena melihat keilahian Yesus sehingga rindu untuk menyembah Dia, melainkan karena mereka ingin mengalami mukjizat. Ini sangat memprihatinkan. Apabila fokus ketertarikan mereka bukan pada pribadi Yesus, melainkan hanya pada apa yang Yesus lakukan bagi mereka maka ketertarikan mereka pada Yesus tidak akan berumur panjang. Dan ketertarikan itu tidak akan ditindaklanjuti dalam bentuk komitmen pribadi untuk menjadi pengikut Yesus.
Mari kita bandingkan sikap orang-orang itu dengan sikap roh-roh jahat yang tersungkur di hadapan Yesus. Roh-roh itu tidak memiliki tubuh fisik, sehingga memaksa tubuh yang mereka rasuki untuk tunduk di depan Yesus. Ini ironis, karena roh-roh jahat ini mengenal Yesus dan memberikan kesaksian yang benar tentang Yesus dan bahkan bersikap benar terhadap Yesus, yaitu tunduk. Meski demikian, respons semacam ini pun tidak serta merta membuat roh-roh jahat itu mengikut Kristus.
Dari sikap orang banyak yang mencari Yesus karena ingin mencari keuntungan diri dan sikap roh-roh jahat yang tunduk di hadapan Yesus karena tahu siapa Yesus sesungguhnya, kita dapat melihat bahwa tanggapan dari kedua pihak tersebut sama sekali tidak melahirkan suatu respons aktif yang positif, yaitu munculnya komitmen pribadi untuk mengikut Tuhan Yesus.
Kisah ini menegur kita, apakah pernyataan bahwa kita adalah seorang Kristen benar-benar menggambarkan bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sejati, yang mengikuti Dia bukan karena keuntungan pribadi? Ingatlah bahwa tidak cukup hanya mengetahui bahwa Kristus adalah Anak Allah, tanyakanlah diri kita sendiri apakah pengetahuan itu nyata juga dalam hidup kita sesehari? ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4