Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

10/17/2011

"PERTOBATAN YANG SEJATI"

"PERTOBATAN YANG SEJATI"
Hosea 5:15-6:10

Bagaimana perasaan kita ketika seseorang yang pernah kita tolong atau bantu, tiba-tiba melupakan kita? Padahal ketika datang meminta pertolongan, dia menunjukkan sikap yang baik, memohon dengan sangat dan penuh dengan kerendahan hati. Atau bagaimana perasaan kita ketika orang yang kita kasihi dan sayangi tiba-tiba mengkhianati kepercayaan yang telah kita berikan kepadanya? Pasti hati kita sedih, kecewa, marah atau mengambil keputusan tidak akan membantu lagi ketika dia akan minta tolong kembali. Lalu bagaimana jika kita sebagai manusia yang telah diselamatkan tiba-tiba berbalik dan mengkhianati kasih Tuhan?

Sekali lagi, perikop hari ini berbicara mengenai umat Israel yang telah melukai hati Tuhan. Padahal Tuhan sangat sayang kepada mereka (1:7). Mereka berkhianat dengan mencari allah lain, mereka hidup di dalam perzinaan rohani (7, 10). Hidup mereka penuh dengan kekerasan dan kebencian bahkan sampai menumpahkan darah (8-9). Bagaimana Tuhan menyikapi hal tersebut? Tuhan menjauh dari mereka agar mereka menyadari kebutuhan mereka akan Dia (5:15). Juga Tuhan menghukum mereka melalui nubuat para nabi yang salah satunya adalah Hosea (5). Tuhan menolak ritual mereka yang sekadar rutinitas persembahan kurban (6). Lalu apa yang diharapkan Tuhan dari mereka? Pertobatan yang sejati melalui sikap yang mau berbalik dan pengenalan akan Allah dengan sungguh-sungguh (1, 3).

Kita sebagai orang yang telah menerima anugerah Tuhan perlu terus menerus menjaga hubungan kita dengan Tuhan. Jangan kita mengganggap bahwa dengan sering beribadah, memberi persembahan yang banyak sudah menjadi jaminan hidup kita berkenan kepada Tuhan. Hal ini hanya salah satu bagian dari merespons keselamatan yang dari Tuhan. Yang lebih penting adalah bagaimana kita beribadah dengan memberikan hidup kita berkenan kepada-Nya (bnd. Roma 12:1). Selain itu kasih kepada Tuhan dan kepada sesama perlu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tentunya tidak mau ditinggalkan oleh Tuhan, bukan? Maka kita perlu bertobat.
Published with Blogger-droid v1.7.4

"BERHARAP KEADILAN PADA ALLAH"

"BERHARAP KEADILAN PADA ALLAH"
Mazmur 35:1-16

Boleh tidak orang Kristen membela haknya di pengadilan? Institusi kehakiman memang diadakan untuk menegakkan keadilan. Selama kita hidup dalam kebenaran, kita boleh saja meminta keadilan saat dicurangi dan ditipu. Namun, tentu bukan dalam semangat kemarahan dan dendam, bahkan ingin menghancurkan pihak yang sedang menghancurkan dirinya.

Mazmur 35 adalah permintaan kepada Tuhan agar membela pemazmur dari gugatan para musuhnya. Kata rib (Ibr.) secara teknis adalah gugatan resmi di pengadilan. Kata itu diterjemahkan "berbantahlah" (1) dan "membela" (23). Pemazmur minta Tuhan menyatakan keadilan melawan para musuh yang menuduhnya berbuat curang. Mazmur ini dibagi tiga bagian, 1-10 gugatan awal, 11-16 pembelaan diri, dan 17-28 permohonan keadilan.

Dalam gugatan awalnya pemazmur meminta Tuhan menyatakan bahwa gugatan para musuh salah dan pemazmur dinyatakan benar. Alasan diberikan: gugatan mereka tidak memiliki dasar yang cukup untuk mempersalahkan dirinya (7). Sebenarnya, tujuan mereka adalah hendak menghancurkan dirinya (4). Pemazmur minta agar gugatan mereka yang bersifat fitnah itu berbalik menimpa diri mereka sendiri (8) sehingga merekalah yang menjadi tersipu-sipu dan malu. Pemazmur berani melakukan ini karena ia percaya kepada Tuhan yang berpihak pada orang yang lemah dan tertindas. Pemazmur menunjukkan bukti bahwa dirinya tidak bersalah terhadap para musuhnya. Ia justru peduli dan menolong mereka tatkala mereka sedang bermasalah (13-14). Yang terjadi justru mereka membalas kebaikannya dengan kejahatan (12).

Daripada berharap pada pengadilan manusia yang bisa dibeli untuk memutarbalikkan keadilan, paling penting kita berharap hanya kepada Tuhan! Dia pasti pada waktu-Nya akan menyatakan siapa benar, siapa salah!
Published with Blogger-droid v1.7.4