(4) Selalu ada tantangan
Kisah Para
Rasull 17:1-9
Kota kedua yang dikunjungi Paulus di daratan Eropa ialah Tesalonika. Sebagaimana di kota Filipi, di sini Paulus masuk ke sebuah rumah ibadat orang Yahudi untuk memberitakan Injil dengan membahas kitab Perjanjian Lama.
(1) Paulus dan Silas mengambil jalan melalui
Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ ada sebuah rumah ibadat
orang Yahudi.
(2) Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.
(2) Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci.
Paulus
menjelaskan mengapa Mesias harus mati dan bangkit dari antara orang mati,
sebagai intisari Injil.
(3) Ia menerangkannya kepada mereka dan
menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati,
lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan
kepadamu."
Pemberitaan ini membuat beberapa orang Yahudi menjadi
percaya kepada Yesus.
(4) Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan
menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani
yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.
Di antara
mereka adalah Yason , serta mungkin pula Aristarkus dan Sekundus.
(7) dan Yason menerima mereka menumpang di
rumahnya. Mereka semua bertindak melawan ketetapan-ketetapan Kaisar dengan
mengatakan, bahwa ada seorang raja lain, yaitu Yesus."
Bahkan
sejumlah besar orang Yunani dan para perempuan terkemuka pun ikut bergabung .
Seperti
perikop sebelumnya, pekerjaan Tuhan selalu mengalami gangguan dan rintangan,
baik dari luar maupun dari dalam. Di Filipi, orang nonYahudi memusuhi Paulus
sementara di Tesalonika, justru orang-orang Yahudi. Mereka mengajak beberapa
penjahat dan berandal-berandal pasar mengadakan keributan dan kekacauan di kota
Tesalonika. Mereka bahkan menyerbu rumah Yason untuk menangkap Paulus dan
karena tidak ditemukan, Yasonlah yang dijadikan sasaran kemarahan.
Hanya dengan
jaminan Yason, penduduk kota Tesalonika menjadi tenang.
(6) Tetapi ketika mereka tidak menemukan keduanya, mereka menyeret Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota, sambil berteriak, katanya: "Orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari,
Apa pun
situasinya, Paulus dan rekan-rekan pemberita Injil dengan konsisten
memberitakan Injil yang intinya ialah Kristus adalah Raja yang harus mati dan
bangkit! Meskipun pemberitaan Injil mengakibatkan ada orang yang membenci
mereka dan berupaya membungkam pemberitaan Injil, tetapi mereka tidak gentar
atau goyah. Mereka tetap teguh dan tegar di dalam menghadapi berbagai ancaman
sebagai risiko dalam pelayanan pemberitaan Injil.
Kita juga
melihat bahwa Kristus adalah Raja yang jauh lebih berkuasa daripada raja-raja
dunia ini, dan kita tidak perlu khawatir terhadap kuasa apa pun di dunia ini,
bila kita melayani Kristus. Di dalam setiap pergumulan dan kesulitan yang kita
hadapi saat kita melakukan pekerjaan Tuhan, Ia pasti menyertai serta memberikan
pertolongan pada waktu-Nya, sesuai dengan kedaulatan kehendak-Nya yang
sempurna.