Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

5/18/2012

PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA

PERGUNAKANLAH WAKTU YG ADA.

Kolose 4:2-6
Alkitab mengajarkan pada kita bahwa sebagai orang Kristen kita senantiasa mengalami peperangan rohani melawan musuh yang tidak kelihatan (Ef. 6:2). Ketika seseorang memberitakan Injil, ia bukan saja sedang menyampaikan sebuah komunikasi verbal untuk memperkenalkan sesuatu kepada pendengar, sebagaimana yang terjadi pada proses promosi atau penjualan. Ketika seseorang memberitakan Injil, sesungguhnya orang itu sedang berperang dengan kekuatan rohani jahat yang ingin menghalangi pendengarnya dari pengenalan akan Yesus Kristus.

Itulah sebabnya, Paulus begitu menekankan tentang doa, baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pelayanan. Paulus meminta jemaat Kolose untuk berdoa dengan sikap berjaga-jaga sambil mengucap syukur. Maksud dari "berjaga-jaga di dalam doa" adalah bahwa kita harus tekun dalam berdoa, terus menerus dan siap selalu dalam berdoa. Istilah Yunani yang dipakai untuk istilah "berjaga-jaga" sama dengan gambaran tentang sebuah perahu yang selalu siap dipakai untuk menolong orang lain. Jadi, ada kesungguhan dan keseriusan dalam berdoa. Adapun isi dari doa yang Paulus anjurkan di sini adalah agar Tuhan sendiri yang bekerja di dalam setiap pemberitaan Injil, yaitu agar Injil dapat disampaikan dengan baik dan pada gilirannya, agar Injil dapat diterima dengan baik pula. Jadi jelaslah, di dalam pemberitaan Injil peran doa sebagai jalan bagi keberhasilan pelayanan sangatlah besar. Dalam pemberitaan Injil, metode memang penting, tetapi doa adalah yang paling utama.

Selain itu Paulus juga menekankan aspek praktis pada jemaat Kolose. Jemaat dituntut untuk hidup baik, mengandalkan hikmat Allah dalam mengambil keputusan-keputusan hidup dan senantiasa menghargai waktu. Cara bertutur kata pun harus diperhatikan agar diri sendiri dan orang lain turut terbangun jiwanya. Nasihat Paulus untuk berdoa, menjalani hidup dengan hikmat, serta bertutur kata yang penuh kasih dan membangun bukanlah hanya berlaku bagi jemaat Kolose yang hidup ribuan tahun yang lalu, tetapi juga untuk kita sekarang ini.

"Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada." (Kol 4:5)
Published with Blogger-droid v2.0.4

HANYA DEKAT ALLAH

HANYA DEKAT ALLAH

Mazmur 62
Memiliki posisi yang tinggi atau jabatan top tidak selalu membuat orang merasa tenang. Justru, sering kali orang dengan posisi sedemikian sadar bahwa bahaya mengincar dari sekeliling. Bisa jadi datangnya justru dari orang terdekat yang berambisi merebut takhta dan menghancurkannya. Tidak jarang orang dalam posisi sedemikian paranoid dan akan menggunakan segala cara untuk bertahan dalam jabatannya itu.

Mazmur keyakinan ini dipanjatkan bukan karena situasi sekeliling aman tanpa masalah. Sebaliknya, pemazmur sadar musuh mengintai hendak menjatuhkannya (4-5). Hanya, pemazmur percaya penuh kepada Allah. Kata "hanya" muncul 6 kali dalam mazmur ini. Di ayat 2, 3, 6, dan 7, kata ini digunakan sebagai penegas bahwa Allah saja tempat perlindungan pemazmur.

"Hanya dekat Allah saja aku tenang" (2, 6). Tenang mengandung makna berdiam diri sambil menatap Tuhan penuh pengharapan bahwa Tuhan pasti bertindak membela dirinya. "Hanya Dia gunung batuku dan keselamatanku..." (3, 7). Pemazmur sangat yakin kepada Allah, andalan satu-satunya. Oleh karena itu, pemazmur berani menantang para musuh yang hendak menghancurkannya (4-5) dan menganggap mereka tidak lain hanya angin (10). Bahkan pemazmur menasihati mereka yang menggunakan dusta (5) dan pemerasan (11) untuk menjatuhkannya (5) bahwa hal itu tidak ada gunanya. Mazmur ini ditutup dengan suatu pengakuan iman bahwa kuasa asalnya dari Tuhan demikian juga kasih setia (12-13).

Seperti pemazmur, kita harus belajar untuk mengandalkan Tuhan saja. Dalam posisi pelayanan atau pekerjaan apapun, jika kita bertanggungjawab dan takut akan Tuhan, kita dapat merasa tenang karena Tuhan dekat dengan kita. Tentunya, kita jangan sampai menaruh ambisi kita untuk mendapatkan posisi atau jabatan tertentu. Kita hanya boleh mensyukuri apa pun yang Tuhan percayakan kepada kita.

"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazm 62:2)
Published with Blogger-droid v2.0.4