Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

8/25/2011

"INJIL YANG TIDAK TERBELENGGU"

Kisah Para Rasul 5:17-25

Gereja yang sehat dan bertumbuh bukan merupakan jaminan bahwa tak akan ada masalah dan tantangan, baik dari dalam maupun dari luar. Karena ketika Allah berkarya secara luar biasa di dalam dan melalui gereja-Nya, Iblis tidak tinggal diam. Ia akan bekerja keras untuk merusak dan menghancurkan.

Ini terlihat dalam kisah Ananias dan Safira. Namun upaya itu tidak berhasil. Sekarang Iblis melakukannya dari luar, melalui para pemimpin agama Yahudi yang mencegah kemajuan Injil. Fakta menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja dan melawat umat-Nya secara luar biasa. Namun mereka, khususnya mazhab Saduki, kembali menangkap para rasul, yang mereka anggap tidak menghiraukan larangan keras mereka sebelumnya (Kis. 4:18, 21), dan mengajarkan doktrin kebangkitan yang tidak sesuai dengan paham yang mereka anut. Namun masalah utama mereka adalah iri hati atas keberhasilan para rasul dan pengaruh Injil sehingga jumlah pengikut mereka semakin merosot. Sebab itu mereka berusaha menghentikan kemajuan Injil. Namun tindakan mereka justru membuat Injil dan gereja semakin berkembang.

Mereka telah gagal total dalam dua hal. Pertama, karena Allah turut bekerja bagi kemajuan berita Injil. Sebab itu peralatan atau sarana penjara (penjara dan kuncinya), serta manusia (para pengawal yang lengkap) tidak mampu menahan dan mencegah ketika Allah melalui malaikat-Nya melepaskan para rasul (23). Kedua, karena para rasul tetap memberitakan Injil dan mengajar orang banyak dengan penuh keberanian, ketaatan, dan kesetiaan kepada Allah (20, 25). Para rasul memilih lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Itulah kegagalan para pemimpin agama. Namun mereka bergeming dan menutup hati terhadap kebenaran.

Tantangan dan tekanan memang akan menghadang setiap upaya pemberitaan Injil, tetapi semua itu tidak akan mampu menghalangi kemajuan Injil. Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian, ketaatan, dan kesetiaan tetap bersaksi karena Allah turut bekerja di dalamnya. JBU.

Published with Blogger-droid v1.7.4

"SEHATI DAN PEDULI"

"SEHATI DAN PEDULI"
Yosua 1:10-18

Allah telah berbicara kepada Yosua, tiba saatnya Yosua berbicara kepada bangsanya. Bangsa Israel memang harus segera bergerak karena Allah pun sudah siap bergerak bersama mereka.

Maka Yosua memerintahkan Israel untuk mempersiapkan diri karena akan menyeberang dan menduduki tanah yang diberikan TUHAN di sebelah Barat sungai Yordan. Selain itu Yosua juga mengkonsolidasi suku Ruben, Gad, dan separuh Manasye, yang sudah mendapatkan tanah di sebelah timur sungai Yordan. Mereka memang sudah hidup nyaman di sana, sebab itu Yosua mengingatkan mereka akan pesan Musa agar mereka tidak hanya berpangku tangan. Mereka harus turut juga memperjuangkan tanah bagi saudara-saudaranya. Sungguh menggembirakan, Yosua mendapat dukungan penuh dari dua setengah suku Israel yang sudah bermukim di sebelah timur sungai Yordan itu. Mereka bersedia berjuang bersama-sama saudara-saudara mereka.

Respons positif yang ditunjukkan oleh dua setengah suku itu memperlihatkan kesehatian dan kesatuan Israel sebagai sebuah bangsa. Dengan demikian, ikatan persaudaraan Israel dapat terbangun kokoh. Ini penting bagi penggenapan panggilan Allah dan janji-Nya kepada mereka. Respons positif itu juga memperlihatkan kesediaan mereka untuk menerima Yosua sebagai pemimpin.

Sungguh indah kesehatian dan kepedulian yang tercipta. Karena melihat tujuan bersama, mereka melupakan kenyamanan lalu menyingsingkan lengan baju agar tercipta kesejahteraan bersama. Semua itu dilakukan berdasarkan takut akan Tuhan dan ketaatan kepada pemimpin.

Seperti itu jugakah kesehatian dan kepedulian kita terhadap tubuh Kristus? Adakah kenyamanan diri melenakan kita sehingga lupa bahwa kita pun punya tanggung jawab membangun kesejahteraan bersama? Belajar dari dua setengah suku Israel, kiranya kita mulai membuka mata untuk melihat dimana kita bisa ambil bagian sehingga gereja sebagai tubuh Kristus tetap terpelihara kesatuan dan kemajuannya bagi tergenapinya rancangan Tuhan di atas muka bumi ini. (RM)

Published with Blogger-droid v1.7.4

"SIAP DAN KUAT"

Kisah Para Rasul 6:8-15

Bukti nyata bahwa seseorang sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus serta sudah mendapatkan keselamatan dan karunia Roh Kudus ialah hidupnya penuh Roh Kudus dan berbuah bagi Tuhan. Ia akan berusaha menjadi berkat bagi siapa pun.

Stefanus termasuk orang yang demikian karena pelayanannya melampaui tugas diakonianya di gereja. Ia juga terlibat dalam penginjilan yang disertai mukjizat agar orang lain percaya kepada Tuhan Yesus. Penginjilan Stefanus menghadapi tantangan dari satu kelompok Yahudi, yang menyebut dirinya Libertini. Mereka bersama orang Yahudi lain berdebat dengan Stefanus, tetapi tidak dapat menandingi hikmatnya dan kuasa Roh yang menyertainya (10). Namun mereka bukannya mengakui kebenaran yang ada, malah memikirkan cara untuk membunuhnya.

Untuk memuluskan rencana, mereka menghasut orang-orang untuk memfitnah Stefanus bahwa dia telah menghujat Musa dan Allah. Padahal memfitnah tanpa bukti lebih kejam daripada membunuh. Mereka juga melakukan kekerasan terhadap Stefanus yang tidak seideologi dengan mereka. Selain itu mereka menghadapkan Stefanus ke pengadilan agama yang berat sebelah, ditambah saksi-saksi palsu yang menyatakan bahwa Stefanus telah menghina agama dan kitab suci orang Yahudi. Orang Yahudi menuduh Stefanus telah menghina Bait Suci dan hukum Taurat. Tuduhan mereka jelas tidak benar karena justru mereka sendiri yang mencemarkan Bait Suci dan melanggar hukum Taurat oleh perbuatan dosa dan kejahatan mereka. Yesus juga telah menggenapi hukum Taurat dan membawa orang percaya masuk pada zaman baru yang akan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.

Tuduhan palsu dan penistaan yang dialami Stefanus juga dialami oleh beberapa jemaat/gereja di Indonesia. Sangat menyakitkan dan menyedihkan. Namun kita harus berdoa agar orang Kristen/gereja siap dan kuat menghadapi tekanan tersebut. Doakan juga agar gereja/orang Kristen sendiri tidak menjadi penghambat pemberitaan Injil. IMANUEL.

Published with Blogger-droid v1.7.4