Markus 4:30-34
Sesawi termasuk tumbuhan herbal yang tumbuh di daerah Palestina, khususnya di pantai Danau Galilea. Biji sesawi tergolong paling kecil di antara berbagai biji yang dikenal di Galilea. Namun setelah ditanam, biji itu ternyata dapat tumbuh besar sehingga menjadi tempat bernaung bagi burung-burung (31-32).
Biji sesawi ini dipakai Yesus untuk memberikan gambaran mengenai kerajaan Allah. Sesuatu yang kelihatannya kecil, tetapi sesungguhnya memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh. Karena itu orang tidak boleh menyepelekan sebuah permulaan yang terlihat kecil. Dalam kaitannya dengan kerajaan Allah, ini merupakan peringatan agar orang tidak memandang rendah signifikansi pemberitaan tentang kerajaan Allah, meskipun semula terlihat tidak meyakinkan atau kurang mengesankan.
Pemberitaan kerajaan Allah itu telah dimulai oleh Yesus di suatu wilayah yang kecil, yaitu Galilea. Dan orang-orang yang dipersiapkan oleh Yesus untuk meneruskan pemberitaan itu pun bisa disebut sebagai orang-orang kecil. Namun mereka adalah orang-orang yang bersedia mengikut Yesus. Yesus mengajar mereka secara khusus (34) karena Ia akan memakai mereka untuk memberitakan kerajaan Allah, seperti yang Dia lakukan saat itu. Lalu suatu saat dan oleh kuasa Allah semua itu akan memperlihatkan hasil atau dampaknya. Akan terlihat kemudian bahwa mulai dari Galilea, injil kerajaan Allah itu kemudian disebarkan hingga menjangkau seluruh ujung bumi. Orang-orang kecil itu kemudian menjadi rasul-rasul yang membangun dan memimpin gereja setelah Yesus, Guru mereka, naik ke surga. Mulanya pengikut Kristus itu dimulai dari jumlah dua belas orang, tetapi karya Roh Kudus melipatgandakan bilangan umat Tuhan. Maka jika untuk sementara waktu kuasa itu sepertinya tersembunyi atau tidak bekerja sebagaimana mestinya, tentulah bukan karena kuasa itu melemah. Ingatlah bahwa Allah tetap bekerja dan tidak pernah tertidur. Sebab itu orang harus bersabar untuk menantikan kegenapan dinyatakannya kerajaan Allah secara sempurna. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4