Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

10/14/2014

( Panggilan Paulus 3 ) Tantangan dan Pemeliharaan Tuhan


(3) Tantangan dan pemeliharaan Tuhan
Kisah Para Rasul 16:19-40

Dalam setiap pelayanan selalu ada risiko, dalam setiap pekerjaan Tuhan selalu ada konsekuensi. Melayani Tuhan selalu harus siap pikul salib. Ini yang kita baca di ayat-ayat firman Tuhan hari ini.
Perbuatan Paulus mengusir roh tenung dari hamba perempuan itu berdampak pada kemarahan pemilik hamba perempuan yang kehilangan penghasilan mereka. Paulus dan Silas pun ditangkap dan diseret ke hadapan penguasa setempat.

(19)  Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.

Dengan tuduhan bahwa keduanya mengacaukan kehidupan penduduk kota Filipi, mereka dilempar ke penjara setelah menerima siksaan terlebih dahulu.

(20)  Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,
(21)  dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya." 
(22)  Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
(23)  Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
(24)  Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.

Tuhan tidak pernah meninggalkan dan melupakan hamba yang setia kepada-Nya. Ia membebaskan Paulus dan Silas yang sedang berdoa dan memuji Tuhan, melalui fenomena alam yaitu gempa bumi yang hebat hingga bukan hanya membuat semua pintu penjara terbuka, tetapi bahkan belenggu pun terlepas.

(25)  Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
(26)  Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Kisah ini berakhir dengan happy ending karena kepala penjara yang tadinya hendak membunuh diri, kemudian bertobat dan dibaptiskan, beserta seluruh keluarganya. Bahkan para pejabat dan pembesar kota pun, setelah tahu bahwa Paulus seorang warga negara Romawi, datang meminta maaf kepada mereka berdua yang telah dianiaya tanpa diadili. Lalu para pemuka kota itu mengantar mereka keluar dari kota Filipi.

(27)  Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
(28)  Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
(29)  Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
(30)  Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" 
(31)  Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." 
(32)  Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. 
(33)  Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
(34)  Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
(35)  Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: "Lepaskanlah kedua orang itu!"
(36)  Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: "Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!"
(37)  Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar." 
(38)  Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka.
(39)  Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu.
(40)  Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.
Melalui bacaan ini, kita memperoleh pelajaran bahwa meskipun dalam setiap pelayanan ada risiko dan konsekuensi yang harus siap kita pikul, tetapi kita tidak perlu khawatir karena Tuhan pasti akan menolong dan melepaskan kita. Kuasa Allah akan memampukan kita menghadapi kesulitan apa pun. Tiada kuasa apa pun, baik kuasa gelap berupa serangan roh-roh jahat maupun kuasa manusia, berupa pemerintahan dunia yang antikristen atau pemimpin-pemimpin keagamaan yang fanatik, yang sanggup menghancurkan iman dan pelayanan anak-anak Tuhan. Biarlah firman Tuhan ini bisa membuat kita lebih giat dan bersemangat melayani pekerjaan Tuhan dan tidak gentar menghadapi berbagai tantangan dan pencobaan.


( Panggilan Paulus 2 ) Keberhasilan dan Tantangan


(2) Keberhasilan dan tantangan
Kisah Para Rasul 16:13-18

Pelayanan perdana Paulus di daratan Eropa membuahkan hasil yang manis. Seorang perempuan saleh bernama Lidia membuka hati bagi pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan Paulus. Bahkan ia memberi diri bersama keluarganya dibaptis.

(13)  Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ. 
(14)  Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. 
(15) Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya. 
Rumah Lidia menjadi basis pelayanan Paulus di kota Filipi.

Tantangan juga mulai menghadang pelayanan Paulus. Tantangan itu datang dari seorang hamba perempuan yang memiliki roh tenung dan berhari-hari mengganggu dan mengambil keuntungan dari pelayanan Paulus. Maka Paulus pun dengan tegas dan keras menengking roh tenung itu sehingga keluar dari hamba perempuan itu .

( 16)  Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
(17)  Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
(18)  Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu. 

Kita melihat beberapa hal untuk kita jadikan sebagai teladan serta peringatan. Pertama, kiranya setiap kita dapat melihat bahwa anugerah keselamatan bisa menjangkau dan tersedia bagi siapapun tanpa memandang jenis kelamin, suku bangsa, atau status sosial di masyarakat. Walaupun di kalangan bangsa Yahudi perempuan bukan kaum yang terutama, tetapi Tuhan berkarya dan memberikan anugerah iman kepada Lidia sehingga ia beserta seisi rumahnya memperoleh pelayanan baptisan oleh rasul Paulus. Bahkan Paulus dan rekan-rekan juga singgah dan sempat menumpang di rumah Lidia sebagai bentuk apresiasi sekaligus konfirmasi dari iman percaya Lidia.
Kita juga melihat bahwa di dalam setiap pekerjaan Tuhan selalu ada tantangan yang berasal dari kuasa kegelapan. Setiap pemberitaan Injil di mana pun, kapan pun, dan kepada siapapun selalu akan mendapat gangguan dari musuh kita, si setan.

Namun kita melihat bahwa bagaimanapun besar dan hebatnya kuasa si jahat tidak mungkin dapat menghambat apalagi menggagalkan pekerjaan Tuhan. Melalui firman Tuhan kita dapat melihat betapa luar biasa dahsyatnya kuasa Tuhan yang menyertai Paulus dan setiap kita yang memberitakan Injil, dan tidak ada kuasa apa pun yang dapat bertahan di hadapan Tuhan. Maka, mari dengan berani kita menunaikan panggilan pelayanan kita.