(3) Tantangan dan pemeliharaan Tuhan
Kisah Para
Rasul 16:19-40
Dalam setiap pelayanan selalu ada risiko, dalam setiap pekerjaan Tuhan selalu ada konsekuensi. Melayani Tuhan selalu harus siap pikul salib. Ini yang kita baca di ayat-ayat firman Tuhan hari ini.
Perbuatan
Paulus mengusir roh tenung dari hamba perempuan itu berdampak pada kemarahan
pemilik hamba perempuan yang kehilangan penghasilan mereka. Paulus dan Silas
pun ditangkap dan diseret ke hadapan penguasa setempat.
(19) Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa
harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan
Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
Dengan tuduhan bahwa keduanya mengacaukan kehidupan penduduk kota Filipi, mereka dilempar ke penjara setelah menerima siksaan terlebih dahulu.
(20) Setelah mereka membawa keduanya menghadap
pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini
mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,
(21) dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."
(22) Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
(23) Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
(24) Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
(21) dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."
(22) Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
(23) Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
(24) Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Tuhan tidak
pernah meninggalkan dan melupakan hamba yang setia kepada-Nya. Ia membebaskan
Paulus dan Silas yang sedang berdoa dan memuji Tuhan, melalui fenomena alam
yaitu gempa bumi yang hebat hingga bukan hanya membuat semua pintu penjara
terbuka, tetapi bahkan belenggu pun terlepas.
(25) Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas
berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain
mendengarkan mereka.
(26) Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
(26) Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Kisah ini berakhir dengan happy ending karena kepala penjara yang tadinya hendak membunuh diri, kemudian bertobat dan dibaptiskan, beserta seluruh keluarganya. Bahkan para pejabat dan pembesar kota pun, setelah tahu bahwa Paulus seorang warga negara Romawi, datang meminta maaf kepada mereka berdua yang telah dianiaya tanpa diadili. Lalu para pemuka kota itu mengantar mereka keluar dari kota Filipi.
(27) Ketika
kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara
terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka,
bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
(28) Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
(29) Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
(30) Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
(31) Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
(32) Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
(33) Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
(34) Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
(35) Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: "Lepaskanlah kedua orang itu!"
(36) Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: "Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!"
(37) Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar."
(38) Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka.
(39) Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu.
(40) Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.
(28) Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
(29) Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
(30) Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
(31) Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
(32) Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
(33) Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
(34) Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
(35) Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: "Lepaskanlah kedua orang itu!"
(36) Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: "Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!"
(37) Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar."
(38) Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka.
(39) Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu.
(40) Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.
Melalui
bacaan ini, kita memperoleh pelajaran bahwa meskipun dalam setiap pelayanan ada
risiko dan konsekuensi yang harus siap kita pikul, tetapi kita tidak perlu
khawatir karena Tuhan pasti akan menolong dan melepaskan kita. Kuasa Allah akan
memampukan kita menghadapi kesulitan apa pun. Tiada kuasa apa pun, baik kuasa
gelap berupa serangan roh-roh jahat maupun kuasa manusia, berupa pemerintahan
dunia yang antikristen atau pemimpin-pemimpin keagamaan yang fanatik, yang
sanggup menghancurkan iman dan pelayanan anak-anak Tuhan. Biarlah firman Tuhan
ini bisa membuat kita lebih giat dan bersemangat melayani pekerjaan Tuhan dan
tidak gentar menghadapi berbagai tantangan dan pencobaan.