Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

10/26/2014

( Panggilan Paulus 11 ) Ibadah dan Kuasa Kebangkitan Kristus


(11) Ibadah dan kuasa kebangkitan Kristus
Kisah Para Rasul 20:1-12

Paulus adalah rasul yang banyak melakukan perjalanan selama pelayanannya. Baik, perjalanan untuk memberitakan Injil, mendirikan jemat baru, maupun mengunjungi jemaat-jemaat yang ia dirikan sebagai bentuk penggembalaannya. Ia berkeliling ke sekitar Yerusalem, Asia Timur, Asia Kecil, hingga sebagian kecil Eropa. Ayat 1-6 ini mencatat bagian akhir dari perjalanan misi Paulus yang ketiga (18:23-21:16), di mana Paulus menetap selama beberapa hari di Troas, sebelum ia kemudian meninggalkan Asia menuju Yerusalem (16).
Di Troas, pada suatu hari Minggu, Paulus berkumpul bersama jemaat di sana untuk memecahkan roti, perjamuan kasih yang memulai ibadah dan diakhiri dengan perjamuan kudus. Ada dua kisah menarik yaitu perjamuan dan Eutikhus.
Eutikhus, seorang muda yang tengah asyik mengikuti perkumpulan jemaat Kristen, duduk di jendela ruang lantai tiga. Karena tertidur, ia terjatuh ke bawah lalu mati. Namun, Paulus dengan kuasa Allah membangkitkan dia kembali. Selanjutnya, selama pemecahan roti dan pembicaraan hingga fajar menyingsing, hanya ada kisah Eutikhus yang diantar pulang ke rumahnya oleh umat.Fokus kisah ini memang bukan pada Eutikhus, seberapa pun menghebohkannya kejadian tersebut.

Fokus kisah ini ada pada perkumpulan Kristen dan pemecahan roti. Pemecahan roti atau perjamuan itu diadakan dalam ibadah. Tujuan pertemuan itu adalah untuk mengenang peristiwa Kristus yang telah bangkit. Oleh karena itu ada perjamuan dalam perkumpulan tersebut. Dalam perkumpulan dan pemecahan roti itu, Kristus diyakini bukan hanya hidup, tetapi Ia juga "hadir". Kristus yang diperingati oleh jemaat Kristen adalah Kristus yang hidup, bukan Kristus yang mati. Eutikhus hidup kembali merupakan bukti kuasa kebangkitan Yesus yang nyata!

Karena Yesus Kristus telah mati dan bangkit, maka ibadah atau pertemuan kristiani merupakan peringatan akan karya penyelamatan yang sudah tuntas, serta menjadi dasar pengutusan umat ke dunia ini untuk mewartakan karya Yesus Kristus tersebut.


Kisah Para Rasul 20:1-12
1 Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia.
2 Ia menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasihat menguatkan hati saudara-saudara di situ. Lalu tibalah ia di tanah Yunani.
3 Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia hendak berlayar ke Siria. Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia. Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.
4 Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.
5 Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami di Troas. 
6 Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari Filipi dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas dan bertemu dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya.
7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. 
8 Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu. 
9 Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. 
10 Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup."
11 Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat.
12 Sementara itu mereka mengantarkan orang muda itu hidup ke rumahnya, dan mereka semua merasa sangat terhibur.