Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

4/07/2012

PERJUMPAAN YANG BERDAMPAK

PERJUMPAAN YANG BERDAMPAK

Markus 15:20b-32
Bagaimana kisah Anda pertama kali bertemu Yesus? Mungkin ketika Anda mengikuti sebuah KKR di suatu Gereja. Atau ketika Anda secara tidak sengaja membaca sebuah renungan singkat seperti ini yang diberikan oleh seorang sahabat. Bisa jadi pertemuan itu adalah lewat sebuah kecelakaan tragis yang menimpa Anda. Pertemuan pertama kali itu bentuknya bisa sangat beragam. Yang penting bukan bagaimana bentuk pertemuannya, tetapi apa respons dan dampaknya.

Ada dua kelompok orang yang pertama kali bertemu Yesus di perikop ini. Dua penjahat di samping Yesus sangat mungkin baru pertama kali melihat Yesus. Mereka bertemu secara unik, yaitu dalam keadaan tergantung di atas salib. Markus bersama Matius, hanya menuliskan bahwa kedua penjahat itu sama seperti para imam dan ahli taurat, serta orang-orang yang menyaksikan peristiwa di sekitar tempat penyaliban itu (29-32a), mencela Yesus (15:32b; Mat.27:44). Dari Lukas kita tahu bahwa salah seorang penjahat itu bertobat dan Yesus menjanjikan taman Eden baginya (Luk. 23:39-43). Perjumpaan pertama dari salah seorang penjahat itu dengan Yesus telah menghasilkan dampak pertobatan.

Kelompok kedua, sebenarnya satu orang saja yaitu Simon, orang Kirene. Dia berjumpa dengan Yesus yang sedang memikul salib-Nya menuju Golgota. Oleh para prajurit, Simon dipaksa membantu Yesus memikul salib-Nya. Tidak jelas siapa Simon, juga apa respons hati Simon serta dampak perjumpaannya dengan Yesus. Penyebutan Rufus dan Aleksander, anak-anak Simon mungkin mengindikasikan di kemudian hari kedua anak ini dikenal sebagai pengikut Yesus. Kalau demikian, perjumpaan Simon dengan Yesus membawa dampak keluarganya percaya dan mengikut Yesus.

Satu hal penting kita sadari. Ada orang mungkin hanya berkesempatan satu kali bertemu dengan Tuhan Yesus. Kalau ia tidak merespons percaya, dampak mengerikanlah yang dihasilkan. Betapa penting kita sebagai utusan-Nya untuk mempersiapkan perjumpaan orang-orang ini dengan Kristus. Haleluya.

Published with Blogger-droid v2.0.4

DITINGGALKAN ALLAH

DITINGGALKAN ALLAH

Markus 15:33-41
Berpisah dengan seseorang yang paling kita kasihi pasti sangat menyedihkan hati.

Apa yang dialami Yesus saat di kayu salib jauh berbeda. Seruan-Nya, "Eloi, Eloi lama sabakhtani?" mewakili kepedihan hati-Nya ditinggalkan Allah Bapa yang sejak kekekalan ada dalam kesatuan Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Apa yang dialami Yesus jauh lebih dahsyat dari semua pengalaman manusia siapa pun mengenai ditinggalkan seseorang yang terkasih. Di dunia yang tercemar dengan dosa, Yesus harus terpisah dengan Allah, Bapa yang sangat dikasihi-Nya itu, karena memikul dosa seisi dunia. Demi penebusan dosa-dosa Anda dan saya Dia rela ditinggalkan oleh Allah Bapa. Itu sebabnya kematian Yesus, keterpisahan-Nya dengan Allah Bapa menjadi peluang untuk manusia diperdamaikan dengan Allah Bapa. Hal itu secara simbolik dinyatakan lewat koyaknya tabir Bait Suci yang memisahkan ruang maha suci dari ruang suci. Tidak heran muncullah pengakuan si kepala pasukan, "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

Jika Yesus sedemikian menderitanya terpisah dari Allah Bapa agar kita dipisahkan dari dosa untuk selama-lamanya, masakah kita masih tidak rela untuk terpisah dari dosa demi terhubung dengan Allah untuk selama-lamanya? Kiranya Jumat Agung kali ini (dan juga Jumat Agung-Jumat Agung yang akan datang) boleh membawa kepada kita semua penghayatan yang baru akan betapa seriusnya dosa di mata Allah. Kiranya kita semakin menyadari betapa Kristus sudah membebaskan kita semua dari belenggu dosa tersebut agar kita dapat menikmat relasi yang abadi dengan Allah Bapa dan juga bersama Tuhan Yesus kelak. Amin.

Published with Blogger-droid v2.0.4

AGAR DOA TIDAK TERHALANG

AGAR DOA TIDAK TERHALANG.

"Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat." (1 Pet 3:12)

1 Pet 3:8-12
Pernahkah Anda merasa begitu sulit untuk berdoa? Saya pernah. Dan hari-hari itu mengerikan. Saya bisa kelihatan sedang berdoa, berusaha merangkai kalimat-kalimat doa, tetapi sebenarnya saya tidak sedang terhubung dengan Tuhan. Firman Tuhan sebenarnya sudah memperingatkan kita tentang hal ini.

Persis sebelum bagian yang kita baca, Petrus mengingatkan para suami untuk mengasihi dan menghormati istrinya agar doanya tidak terhalang. Lalu, Petrus meneruskan nasihatnya kepada seluruh jemaat agar mereka hidup dalam kasih dan damai, menjauhi yang jahat, karena Tuhan tidak akan mendengarkan permohonan orang-orang jahat (ayat 12). Jika kita meneruskan hingga 1 Petrus 4:7, sekali lagi kita akan menemukan bahwa Petrus menasihati jemaat untuk menguasai diri dan menjadi tenang supaya dapat berdoa. Dapatkah Anda melihat kesamaannya? Ada cara hidup yang menghalangi doa, ada cara hidup yang menolong kita memiliki kehidupan doa yang baik. Pesan ini diulang-ulang Petrus dalam suratnya.

Bayangkan Tuhan mendengar saya berdoa mohon damai sejahtera, tetapi tiap hari mengisi pikiran dan hati saya dengan kekecewaan dan kepahitan. Saya mohon hubungan yang penuh kasih, sementara saya sendiri tidak mau mengasihi. Menggelikan bukan? Bagaimana saya bisa menuntut Tuhan mendengar doa saya, sementara hidup saya menunjukkan bahwa saya tidak serius dengan apa yang saya doakan? Tuhan memanggil anak-anak-Nya untuk hidup dalam kebenaran. Adakah hal-hal yang harus Anda bereskan di tengah keluarga, rekan kerja, persekutuan orang percaya, supaya doa Anda tidak terhalang?

JIKA SERIUS DENGAN TUHAN, KITA AKAN SERIUS DALAM DOA;

JIKA SERIUS DENGAN DOA, KITA AKAN SERIUS DALAM CARA KITA HIDUP.
Published with Blogger-droid v2.0.4