Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

8/10/2011

"DITINGGALKAN ALLAH?"

DITINGGALKAN ALLAH? TAK PERNAH !
Mazmur 22:1-23.
Penderitaan macam apa yang pernah Anda alami? Sakit berat? Bangkrut? Ditinggal orang yang Anda kasihi? Masuk penjara? Semua itu pasti berat. Namun bukan tak tertanggungkan.

Mazmur 22 melukiskan penderitaan yang jauh melampaui semua hal di atas: penderitaan karena merasa ditinggalkan, ditolak manusia (7-9), dan bahkan 'dikucilkan' Allah (2, 12, 20). Pergumulan ini pernah dirasakan oleh Tuhan Yesus saat Ia tergantung di kayu salib (lihat Mat. 27:46; Mrk. 15:34).

Akan tetapi, Mazmur 22 tidak berhenti hanya pada penderitaan yang tak tertanggungkan itu (2-22). Kita bertemu dengan sikap pemazmur yang lebih positif (24-32). Kunci untuk mengerti perubahan ini ada di ayat 23, "Aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah."

Mengapa di tengah penderitaan yang "tak tertahankan" itu, pemazmur masih bisa bertekad memuji Tuhan? Karena pengalaman bersama komunitas beriman bahwa Tuhan peduli pada mereka (4-6). Jadi walaupun saat itu pemazmur dijepit habis-habisan oleh musuh, yang bukan tidak mungkin adalah orang-orang di sekitarnya (7-9, 13-14, 17-19) dan sepertinya Allah juga tidak peduli (15-16), iman bersama umat Tuhan tidak pernah luntur sepenuhnya. Apalagi kenangan pemeliharaan Tuhan (10-11) begitu lekat dalam ingatan pemazmur, membuat kesusahan tak mudah menghapus memori indah itu.

Ada dua hal yang tidak bisa dihapuskan dari memori iman anak-anak Tuhan sejati. Pertama, pengalaman diampuni Tuhan dan diselamatkan, baik dalam artian rohani maupun sehari-hari. Kedua, firman-Nya yang kita renungkan setiap hari. Firman Tuhan hidup dan berkuasa membongkar kepahitan hidup dan membangun dasar iman yang kokoh. Buktikan sendiri dengan membaca firman Tuhan tiap-tiap hari! IMANUEL.
Published with Blogger-droid v1.7.4

"PENYELAMATAN ALLAH"

PENYELAMATAN ALLAH.
Kisah Para Rasul 7:23-34

Iman kita berakar kuat pada sejarah iman umat Allah. Ini terlihat dari kisah Musa yang dipaparkan oleh Stefanus dalam pembelaannya di hadapan Sanhedrin. Pembelaan itu sekaligus merupakan penolakan terhadap hasutan orang banyak bahwa ia telah menghujat Musa dan Allah (Kis. 6:11). Bukan hanya itu, Stefanus juga dituduh telah menghina bait Allah dan hukum Taurat (Kis. 6:13).

Dengan menyebutkan keterangan mengenai usia Musa (23), Stefanus menandai momen ketika Musa bermaksud mengunjungi bangsanya. Kemewahan lingkungan istana tidak membuat Musa terlena, ia tetap menyadari siapa dirinya dan dari mana ia berasal. Tak heran bila ia kemudian peduli terhadap dua kasus perkelahian yang melibatkan orang sebangsanya. Namun intervensi Musa berdampak buruk sampai ia harus melarikan diri ke Midian (29). Kisah berlanjut sampai pada pemanggilan Musa untuk membebaskan bangsanya dari jerat kekuasaan Firaun di tanah Mesir (30-34). Panggilan itu terjadi saat Musa berada di padang gurun. Saat itu Tuhan menyatakan diri-Nya melalui nyala api yang keluar dari semak duri (30). Tuhan menyuruh Musa menanggalkan kasutnya karena tempat ia berdiri saat itu adalah kudus. Perintah Allah itu memperlihatkan bahwa tempat dimana Allah hadir adalah kudus. Kisah Musa ini diceritakan kembali oleh Stefanus untuk menyatakan bahwa Tuhan hadir di mana saja, bukan hanya di Bait Allah.

Panggilan Tuhan terhadap Musa bertujuan agar Musa menyelamatkan bangsanya. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan setia memelihara umat-Nya yang menaruh percaya kepada-Nya. Telinga-Nya terbuka mendengar keluh kesah mereka. Allah menyelamatkan umat-Nya dari penindasan dunia ini tepat pada waktunya. Dan untuk karya yang hebat itu, Allah melibatkan orang pilihan-Nya sehingga karya dan kasih-Nya nyata bagi umat-Nya.

Kita sungguh bersyukur dan patut memuji Allah karena perhatian dan pemeliharaan-Nya atas kita. Dan puncak pemeliharaan Allah adalah pada pengutusan Putra Tunggal-Nya, yang menyelamatkan umat dari upah dosa yaitu maut. (RM)
Published with Blogger-droid v1.7.4