Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

2/02/2012

TUMBUH LEWAT PERSEKUTUAN.

TUMBUH LEWAT PERSEKUTUAN
Kolose 3:5-17

Setelah dibaptis, Pakhomius seriusingin bertumbuh. "Bertapalah. Itucara terampuh, " nasihat seorang biarawan. Di tahun 315 M, tradisi bertapa memang marak. Orang memisahkan diri dari masyarakat yang korup. Menyendiri di gurun. Berdoa dan puasa. Setelah mencoba, Pakhomius merasa itu tidak tepat. "Bagaimana bisa belajar rendah hati, jika hidup sendiri? Bagaimana belajar bersabar, tanpa menjumpai sesama?" Ia pun berhenti bertapa dan mengembangkan spiritualitas persekutuan. Menurutnya, orang bertumbuh dalam pergaulan, bukan kesendirian.

Paulus memotret sifat-sifat manusia baru, antara lain: belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran (ayat 12). Ini buah kehidupan bersama. Belas kasihan dan kemurahan muncul saat melihat kebutuhan sesama. Kerendahan hati terbentuk saat menjumpai kelebihan orang lain. Kelemahlembutan dan kesabaran teruji saat berhadapan dengan hal-hal yang menyakitkan. Jemaat Kolose terdiri dari berbagai macam orang yang disatukan dalam kasih Kristus (ayat 11). Orang-orang "sulit" jelas ada (ayat 13). Namun, mereka diminta tetap bersatu (ayat 14). Tidak meninggalkan persekutuan. Di situlah terjadi proses pembentukan. Lewat konflik, orang saling menegur dan bertumbuh (ayat15-16).

Adakah orang yang kerap menjengkelkan Anda? Atau, Anda kecewa dengan perilaku orang-orang sulit di gereja? Ingatlah bahwa melalui mereka, sifat-sifat Anda kian diasah dan dibentuk Tuhan sebagai orang-orang pilihan-Nya. Jadi, bertahanlah! Sambut pembentukan Tuhan melalui persekutuan dengan hati bersyukur! -

TANPA BELAJAR HIDUP SEHATI

TIADA PERTUMBUHAN IMAN SEJATI.
Published with Blogger-droid v2.0.4

PILIH MANA?

PILIH MANA?
Daniel 6:1-29

Menjadi seorang kristiani yang hidupnya serba cukup, karir sukses, taat firman, jadi berkat bagi banyak orang, memuliakan Tuhan sepanjang hidup; siapa yang tak mau? Namun, bagaimana kalau demi ketaatan pada Tuhan dan kesaksian hidup yang memuliakan-Nya, kita mungkin dimusuhi orang, kehilangan pekerjaan, hidup serba susah, bahkan nyawa terancam? Akankah Anda tetap bertahan dengan iman Anda?

Daniel pernah diperhadapkan pada situasi yang demikian. Kecakapan dan reputasinya mengusik sejumlah pejabat istana raja (ayat 2-5). Sebab itu, mereka mengatur strategi licik untuk menjebak dan mematikan Daniel di mulut singa-singa ganas. Raja Darius yang kurang waspada dan terpesona oleh retorika para pejabat yang menjilat (ayat 8) masuk dalam perangkap dengan mengesahkan undang-undang hukuman mati bagi siapa saja yang dalam waktu sebulan menyembah apa pun selain dirinya. Apa yang akan kita lakukan jika menjadi Daniel? Berhenti berdoa selama sebulan demi menyelamatkan karir dan nyawa terdengar sebagai pilihan yang masuk akal, bukan? Namun, ia adalah orang yang tak dapat ditawar dalam hal ibadah kepada Tuhan. Ia tetap berdoa dan memuji Tuhan sebagaimana biasanya (ayat 11). Takkan pernah ia menggantikan arah hatinya kepada sesuatu selain Tuhan.

Kepada siapa hati kita terarah? Kepada Tuhan seperti yang dicontohkan Daniel? Atau kepada diri sendiri, karir, kenyamanan hidup, reputasi, penghargaan orang? Bisa jadi pilihan untuk tetap konsisten menaati Tuhan tampak merugikan, tetapi di situlah akan nyata siapa yang mendapat tempat terutama di hati kita -

PILIHAN-PILIHAN KITA ADALAH CERMIN NYATA

SEBERAPA PENTING TUHAN BAGI KITA.
Published with Blogger-droid v2.0.4

BENIH KEHIDUPAN.

BENIH KEHIDUPAN
Markus 4:26-29

Seorang petani memang akan berusaha sebaik-baiknya mencari benih yang unggul, menyuburkan tanah, dan mencari musim yang paling cocok agar benih yang dia tanam dapat tumbuh dengan subur. Setelah benih itu ditanam, sang petani tinggal menunggu benih itu memunculkan tunasnya. Namun si petani tidak mengetahui bagaimana si benih berproses di dalam tanah hingga kemudian bertumbuh dan siap dipanen. Rahasia pertumbuhan itu ada dalam benih, bukan pada tanah atau udara. Semua itu memang membantu pertumbuhan, tetapi benih itu sendiri bertumbuh menurut sifat alaminya.

Perumpamaan ini mengajar para murid agar mengetahui bahwa setiap benih firman yang disampaikan suatu saat akan berbuah (28-29). Firman itu bekerja secara tersembunyi dan rahasia, tak terlihat mata (27). Namun Allah akan membuat benih firman yang didengar setiap telinga dan tertanam dalam pikiran jadi bertumbuh dalam kehidupan orang yang mendengarnya. Tidak ada orang yang tahu bagaimana firman itu bisa berproses hingga kemudian bertumbuh dalam hidup seseorang. Hanya Allah yang mengetahuinya. Maka ketika kita mendengar firman Tuhan, firman itu akan bertumbuh tanpa bisa dilihat oleh mata jasmani kita.

Secara tersembunyi firman itu berkuasa mengubah hidup kita. Tak heran jika kita mengalami bagaimana firman menegur kita, menantang kita, menghibur kita, atau menguatkan kita.

Dan bila kita memberitakan firman Tuhan, kita tidak perlu mengkhawatirkan pengaruh firman pada diri orang yang kita beritakan. Kita tidak perlu mencemaskan apakah orang mau mencamkan atau malah menolak firman yang kita nyatakan.Yang penting, beritakan firman kepada sebanyak mungkin orang. Lalu hasilnya? Serahkanlah semua itu kepada Tuhan. Seperti halnya benih yang ditabur akan bertunas, bertumbuh, dan menghasilkan buah, demikianlah firman Tuhan dalam diri setiap orang yang bersedia mendengar. Tuhan berjanji bahwa firman-Nya tidak akan kembali dengan sia-sia melainkan akan mencapai maksud-Nya (Yes. 55:11).
Published with Blogger-droid v2.0.4