1 Yohanes 4:7-21
Firman Tuhan menyatakannya dengan ringkas dan gamblang: Allah adalah kasih; kasih berasal dari Allah (ayat 7-8). Jadi, bagi anak-anak Allah, kasih semestinya merupakan identitas keluarga. Dari bacaan Alkitab hari ini kita mendapati bahwa kasih diperintahkan, diteladankan, disempurnakan oleh Allah bagi kita (ayat 11, 17). Kasih dimungkinkan melalui pengalaman kita menerima kasih Allah (ayat 10, 19) dan ditumbuhkan melalui pengenalan kita akan Dia (ayat 16-18).
Kekristenan tanpa kasih adalah sebuah omong kosong. Hari ini, mintalah Tuhan menyelidiki hati kita: Bagaimana kasih saya kepada Allah? Kepada sesama? Dunia membutuhkan dan menanti kan anak-anak Allah mencerminkan dan menceritakan tentang kasih-Nya yang mulia. Pertumbuhan kita dalam kasih merupakan tanda bahwa kita tinggal di dalam Allah.
1 Yohanes 4:19
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Kita mengampuni, karena Allah lebih dahulu mengampuni kita.
(Ef 4:32)
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
(Kol3:13)
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Jika kita keras hati dan tidak mau mengampuni maka patut dipertanyakan apakah kita telah menerima pengampunan Allah dan menghargai pengampunan itu?
Hati yang keras dan tidak mau mengampuni dapat lebih tinggi daripada gunung dan dapat menghalangi karya Allah dalam hidup orang tersebut. RM
Published with Blogger-droid v2.0.4