Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

8/04/2012

JANGAN KECEWA

JANGAN KECEWA Kejadian 41:1-16 Adakalanya Tuhan ingin mengajar kita untuk bersabar dalam menantikan waktu yang ditetapkan-Nya untuk memberikan berkat kepada kita. Yang kita butuhkan adalah kepercayaan penuh kepada Dia, ketika segala sesuatu dalam hidup kita berjalan tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Fakta bahwa Yusuf pernah menafsirkan mimpi kepala juru minuman dan kepala juru roti menunjukkan bahwa Allah telah berbicara kepada Yusuf. Dapatkah Anda bayangkan perasaan Yusuf ketika itu? Tentu ia senang ketika Allah berbicara dan memberi arti mimpi masing-masing pegawai Firaun. Sangatlah normal jika Yusuf berharap bahwa hal itu akan membuka jalan keluar bagi dirinya yang sedang di penjara. Namun yang terjadi, Yusuf dilupakan oleh orang yang telah ia tolong. Dua tahun lamanya Yusuf dilupakan. Dua tahun lamanya Yusuf memiliki waktu untuk merenungkan mengapa Tuhan seakan-akan meninggalkan dia. Namun Yusuf tetap sabar, ia tidak menjadi marah dan kecewa pada Tuhan. Dalam penentuan Tuhan, masa dua tahun yang seolah tanpa hasil, ternyata membawa dia untuk menghadap Firaun. Kepercayaan Yusuf pada Tuhan teruji melalui cara ia menjawab pertanyaan Firaun mengenai kehebatan yang ia miliki. Tanpa ragu, Yusuf mengedepankan pertolongan Tuhan dan bukan menyombongkan dirinya. Ini menunjukkan bahwa Yusuf tidak marah dan tidak kecewa kepada Tuhan. Yusuf tetap setia, tetap percaya dan tetap bersandar pada Tuhannya. Bagaimana dengan kita sendiri? Ketika Tuhan seolah diam dan tidak menjawab doa kita, apakah kita juga mampu bersikap seperti Yusuf yang tidak menjadi kecewa pada Tuhan? Adakah kita mampu merendahkan diri dan mengakui kekuasaan serta berkat Tuhan di dalam hidup kita sebagai ganti dari keinginan hati untuk dikenal sebagai pribadi yang hebat? Tetaplah percaya kepada Tuhan sebab Ia tahu apa yang harus diperbuat dan kapan harus melaksanakan rencana-Nya tersebut. Yang kita butuhkan adalah belajar untuk tetap percaya dan tidak menjadi kecewa, bahkan di dalam saat-saat ketika Tuhan seolah diam.
Published with Blogger-droid v2.0.6