(13) Gunakan setiap kesempatan
Kisah Para
Rasul 21:1-14
Setiap orang diberikan Tuhan waktu yang sama yaitu 24 jam. Namun, apakah semua orang memanfaatkan waktu yang berharga itu sebagai kesempatan untuk melakukan hal yang bermanfaat?
Rasul
Paulus menyadari pentingnya waktu. Maka setelah perpisahan yang berat dengan
para penatua di Efesus, Paulus dan rekan-rekannya segera melanjutkan perjalanan
mereka. Ayat 1-7 memperlihatkan bagaimana mereka terus bergerak, tanpa henti.
Mereka menggunakan setiap kesempatan yang ada di setiap tempat yang disinggahi
kapal yang mereka tumpangi untuk mengunjungi, melayani, dan bersekutu dengan
saudara-saudara seiman di sana. Apakah hanya sehari (7), tujuh hari (4), atau
beberapa hari (15).
Paulus
dan rekan-rekannya tidak menyia-nyiakan waktu sebagai kesempatan berharga untuk
menyatakan kasih dan kepedulian terhadap jemaat. Juga agar mereka mengetahui
keadaan saudara seiman mereka itu. Mereka juga dapat menyaksikan karya Tuhan
melalui para hamba-Nya sebagaimana Filipus dan keempat anak gadisnya yang
memiliki talenta khusus dalam melayani Tuhan (9). Pada gilirannya, Paulus dan
para rekannya mendapatkan penghiburan, kekuatan, dan berkat dari orang-orang
yang mereka kunjungi.
Mereka
juga tidak lupa menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan (5). Mereka tahu bahwa
perjalanan mereka tidak akan berhasil tanpa campur tangan Tuhan. Terlebih lagi,
Paulus mendapatkan bisikan Roh Kudus bahwa di Yerusalem penderitaan sedang
menantinya (11), sehingga teman-temannya berusaha mencegahnya pergi. Namun,
kasih dan kepedulian pada jemaat Yerusalem yang sedang menderita dan bebannya
bagi keselamatan kaum sebangsanya membuat Paulus rela mempertaruhkan hidupnya.
Hidup
ini begitu singkat dan kesempatan tidak selalu ada. Maka manfaatkanlah waktu
yang diberikan Tuhan dengan bijak sebagai satu kesempatan emas untuk bersekutu,
melayani, dan memberitakan Injil serta menyatakan kepedulian dan kasih terhadap
mereka yang menderita.
Kisah Para Rasul 21:1-14
1 Sesudah perpisahan yang berat itu bertolaklah kami dan langsung berlayar menuju Kos. Keesokan harinya sampailah kami di Rodos dan dari situ kami ke Patara.
2 Di Patara kami mendapat kapal, yang hendak menyeberang ke Fenisia. Kami naik kapal itu, lalu bertolak.
3 Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri, tetapi kami melewatinya dan menuju ke Siria. Akhirnya tibalah kami di Tirus, sebab muatan kapal harus dibongkar di kota itu.
4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.
5 Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.
6 Sesudah minta diri kami naik ke kapal, dan mereka pulang ke rumah.
7 Dari Tirus kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara dan tinggal satu hari di antara mereka.
8 Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya.
9 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk bernubuat.
10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.
11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain."
12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."
14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"
1 Sesudah perpisahan yang berat itu bertolaklah kami dan langsung berlayar menuju Kos. Keesokan harinya sampailah kami di Rodos dan dari situ kami ke Patara.
2 Di Patara kami mendapat kapal, yang hendak menyeberang ke Fenisia. Kami naik kapal itu, lalu bertolak.
3 Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri, tetapi kami melewatinya dan menuju ke Siria. Akhirnya tibalah kami di Tirus, sebab muatan kapal harus dibongkar di kota itu.
4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.
5 Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.
6 Sesudah minta diri kami naik ke kapal, dan mereka pulang ke rumah.
7 Dari Tirus kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara dan tinggal satu hari di antara mereka.
8 Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya.
9 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk bernubuat.
10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.
11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain."
12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."
14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"