Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

2/08/2012

PELATIHAN PELAYANAN.

PELATIHAN PELAYANAN.
Markus 6:6b-13

Teladan Yesus berkeliling ke desa-desa untuk mengajar adalah tindakan teladan aktif. Pada zaman itu, ke mana pun guru pergi, para murid mengikutinya. Saat Yesus turun langsung ke lapangan, datang mendekat pada kehidupan manusia dalam kesehariannya, para murid pun turut serta bersama-Nya. Para murid melihat dan belajar dari Sang Guru, bagaimana melakukan pelayanan.

Giliran para murid mempraktikkan apa yang mereka lihat dan pelajari dari Yesus. Mereka diutus berdua-dua supaya saling menopang satu sama lainnya dan menjadi rekan handal dalam pelayanan. Mereka diajar untuk bergantung pada kuasa yang Tuhan Yesus berikan dan tidak mengandalkan diri sendiri ataupun materi dan fasilitas. Mereka belajar fokus pada tugas mereka, yaitu memberitakan pertobatan, mengusir roh-roh jahat, dan menyembuhkan orang sakit (12-13). Fokus pada tugas mereka juga berarti, saat terjadi penolakan mereka tidak perlu reaktif mengotot melainkan memberikan tanda peringatan dengan mengebaskan debu di kaki. Mengebaskan debu di kaki adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang Yahudi ortodoks saat mereka kembali ke Tanah Suci dari wilayah nonYahudi. Bagi para murid, tanda ini menyatakan bahwa orang yang menolak pemberitaan murid Tuhan, sedang menolak Tuhan. Pelatihan pelayanan yang diterima para murid membuat mereka menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang tangguh, tak gampang putus asa, tetap fokus pada tujuan dan panggilan pelayanan mereka.

Ditolak memang tidak enak. Semangat kita bisa redup, sukacita sepertinya hilang, dan rasanya ingin menyerah. Akan tetapi, penolakan bisa menjadi cambuk untuk kita lebih mengandalkan Tuhan dan kuasa-Nya. Bisa jadi penolakan terjadi karena kita tidak bijaksana dalam memaparkan kabar baik, terlalu mengandalkan akal budi dan hal-hal yang ada pada kita, bukan pada hikmat dan kuasa-Nya. Di sini, kehadiran rekan kerja bisa saling menguatkan dan saling mengingatkan kebutuhan bersandar pada Tuhan.©®
Published with Blogger-droid v2.0.4

TETAP NYATAKAN KEBENARAN.

TETAP NYATAKAN KEBENARAN.

Lukas 22:63-71
Pernah melihat atau mengikuti proses persidangan? Anda mungkin pernah mengamati bahwa banyak pertanyaan hakim yang sifatnya menggiring atau menjebak terdakwa untuk memberikan jawaban yang diinginkan.

Situasi yang sama rupanya terjadi juga dalam persidangan yang dihadapi Yesus. Musuh-musuh-Nya meminta penjelasan apakah Yesus benar Sang Mesias, penyelamat yang dijanjikan Tuhan (ayat 67a). Namun, ini bukan pertanyaan yang muncul dari keingintahuan yang tulus, melainkan upaya mencari-cari kesalahan agar mereka dapat menuduh Yesus melakukan tindak kejahatan (ayat 67b). Ironis sekali! Ucapan benar malah dipahami sebagai pernyataan yang ditunggu-tunggu untuk menyalahkan Yesus (ayat 70). Apakah Yesus menyadari motivasi di balik pertanyaan mereka? Sangat tahu! (ayat 67-68). Dan, Dia tetap menyatakan kebenaran, sekalipun Dia tahu risiko yang harus ditanggung-Nya.

Sampai kini, masih ada banyak orang mengeraskan hati melawan dan mendakwa Yesus. Kita mungkin mengalami juga situasi-situasi sulit karena status kita sebagai pengikut Yesus. Orang-orang mencari kesalahan dan memakai kesaksian kita sebagai senjata untuk menyerang. Setiap kita menderita sebagai akibat pelayanan dan kesaksian kita tentang Yesus, ingatlah bahwa Dia telah lebih dulu menanggungnya. Tetaplah menyatakan kebenaran dengan berhikmat. Ketika Yesus datang kembali kelak, kita tidak akan menghadap-Nya dalam penyesalan.

MELAYANI TUHAN ADALAH SUKACITA DAN KEHORMATAN

SIAPAKAH AKU HINGGA BOLEH MENJADI HAMBA-MU?
Published with Blogger-droid v2.0.4

RESPONS YANG BERBEDA.

RESPONS YANG BERBEDA.
Markus 5:14-20

Sungguh ironis! Orang-orang Gerasa lebih merasa terancam ketika orang yang kerasukan itu sudah dipulihkan oleh Yesus daripada ketika ia masih kerasukan (15). Entah apa yang menyebabkan mereka takut. Mungkin mereka takut kalau-kalau keberadaan Yesus akan membuat penduduk wilayah itu mengalami kerugian yang lebih besar lagi. Tampaknya mereka lebih menyayangkan tewasnya babi-babi mereka ketimbang kesembuhan orang yang dipulihkan Yesus itu. Sungguh tragis, karena orang lebih takut pada apa yang Yesus lakukan di dalam kehidupan mereka dibanding apa yang roh-roh jahat itu lakukan. Itu sebabnya mereka lalu mendesak Yesus agar segera meninggalkan wilayah mereka (17).

Lalu bagaimana dengan orang yang dipulihkan itu? Menyadari karya Yesus di dalam hidupnya, muncul kerinduan dalam diri orang itu untuk mengikut Yesus (18). Namun Yesus tidak memperbolehkan dia ikut, karena ada suatu tugas yang dipercayakan kepada orang itu yaitu agar dia memberitakan suatu kabar baik, yaitu tentang belas kasihan Tuhan di dalam hidupnya. Karya Tuhan telah begitu nyata dia alami, Tuhan telah mengubah dia secara radikal, dari tawanan Legion dimerdekakan menjadi pengikut Kristus (19-20). Sungguh menakjubkan!

Kisah ini mengajar kita bahwa tidak ada keadaan orang yang melampaui batas pengharapan kita. Orang ini adalah contohnya. Siapa yang pernah berharap bahwa orang ini bisa pulih? Keluarganya pun mungkin tidak pernah memimpikan hal ini. Namun Tuhan melakukan perubahan radikal di dalam hidupnya. Tuhan pun dapat melakukan perubahan dalam hidup Anda atau orang yang Anda kasihi.

Kisah orang kerasukan roh-roh jahat yang kemudian dimerdekakan oleh Kristus juga memperlihatkan nilai hidup seseorang di mata-Nya. Orang yang tadinya diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan dihindari karena dianggap menakutkan, kemudian dipakai Tuhan untuk memberitakan kabar baik mengenai karya-Nya. Kiranya ini mengajar kita untuk melayani orang-orang yang dianggap tidak bernilai oleh masyarakat. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4