(1) Melayani sesuai rencana Allah
Kisah Para Rasul 16:1-12
Kisah Para Rasul 16:1-12
Pelayanan
merupakan panggilan Allah. Oleh karena itu, di mana, kepada siapa, dan
bagaimana melayani harus sepenuhnya bergantung pada pimpinan dan kehendak
Allah.
Panggilan
Paulus jelas memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa nonYahudi. Maka, setelah
menetap sekian lama di gereja induk, Antiokhia, dan kemudian berkeliling ke
jemaat-jemaat yang dia dirikan dan layani, Paulus kembali mengarahkan diri
untuk ke wilayah-wilayah baru agar Injil pun dapat diberitakan di sana. Paulus
membawa serta seorang murid bernama Timotius yang dikenal dengan baik oleh
saudara-saudara seiman di kota Listra.
(1) Paulus datang juga ke Derbe dan ke
Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang
Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani.
(2) Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,
(3) dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.
(4) Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.
(5) Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.
(2) Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,
(3) dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.
(4) Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.
(5) Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.
Ternyata Roh
Kudus melarang dan tidak mengizinkan mereka memberitakan Injil di Asia dan juga
daerah Bitinia.
(6) Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah
Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
(7) Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
(7) Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
Rupanya,
Tuhan sudah menyediakan pelayanan bagi Paulus untuk memberitakan Injil ke
Makedonia, maka ia dan rekan-rekannya pun berangkat ke Makedonia dan tiba di Filipi,
kota pertama di bagian Makedonia.
(9) Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya,
katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"
(10) Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
(11) Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis;
(12) dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.
(10) Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
(11) Lalu kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan harinya tibalah kami di Neapolis;
(12) dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.
Mari kita
menarik beberapa pelajaran yang bermanfaat untuk diterapkan dalam pelayanan
kita.
Pertama, dalam
melayani pekerjaan Tuhan kita perlu bekerja sama dengan orang lain yang
mempunyai beban dan iman yang sama. Seperti Paulus yang mengajak Timotius dan
juga Silas dalam melaksanakan pelayanan pemberitaan Injil Tuhan ke berbagai
tempat yang Tuhan siapkan untuk dilayani.
Kedua, kita juga harus
peka dalam melakukan setiap pelayanan yang sudah kita pikirkan dan rencanakan
dengan baik. Sekiranya rencana kita tidak sesuai dengan kehendak dan rencana
Tuhan maka kita harus rela untuk menunda atau merubah rencana kita untuk
disesuaikan dengan rencana Tuhan yang pasti lebih baik dan sempurna.
Selanjutnya,
dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan untuk kita, kita harus senantiasa bersandar
dan berharap serta mengandalkan Tuhan sebagai yang Empunya pelayanan tersebut.
Sehingga meskipun ada berbagai halangan atau rintangan bahkan ancaman maut,
kita tidak gentar dan goyah.