Yosua 1:10-18
Allah telah berbicara kepada Yosua, tiba saatnya Yosua berbicara kepada bangsanya. Bangsa Israel memang harus segera bergerak karena Allah pun sudah siap bergerak bersama mereka.
Maka Yosua memerintahkan Israel untuk mempersiapkan diri karena akan menyeberang dan menduduki tanah yang diberikan TUHAN di sebelah Barat sungai Yordan. Selain itu Yosua juga mengkonsolidasi suku Ruben, Gad, dan separuh Manasye, yang sudah mendapatkan tanah di sebelah timur sungai Yordan. Mereka memang sudah hidup nyaman di sana, sebab itu Yosua mengingatkan mereka akan pesan Musa agar mereka tidak hanya berpangku tangan. Mereka harus turut juga memperjuangkan tanah bagi saudara-saudaranya. Sungguh menggembirakan, Yosua mendapat dukungan penuh dari dua setengah suku Israel yang sudah bermukim di sebelah timur sungai Yordan itu. Mereka bersedia berjuang bersama-sama saudara-saudara mereka.
Respons positif yang ditunjukkan oleh dua setengah suku itu memperlihatkan kesehatian dan kesatuan Israel sebagai sebuah bangsa. Dengan demikian, ikatan persaudaraan Israel dapat terbangun kokoh. Ini penting bagi penggenapan panggilan Allah dan janji-Nya kepada mereka. Respons positif itu juga memperlihatkan kesediaan mereka untuk menerima Yosua sebagai pemimpin.
Sungguh indah kesehatian dan kepedulian yang tercipta. Karena melihat tujuan bersama, mereka melupakan kenyamanan lalu menyingsingkan lengan baju agar tercipta kesejahteraan bersama. Semua itu dilakukan berdasarkan takut akan Tuhan dan ketaatan kepada pemimpin.
Seperti itu jugakah kesehatian dan kepedulian kita terhadap tubuh Kristus? Adakah kenyamanan diri melenakan kita sehingga lupa bahwa kita pun punya tanggung jawab membangun kesejahteraan bersama? Belajar dari dua setengah suku Israel, kiranya kita mulai membuka mata untuk melihat dimana kita bisa ambil bagian sehingga gereja sebagai tubuh Kristus tetap terpelihara kesatuan dan kemajuannya bagi tergenapinya rancangan Tuhan di atas muka bumi ini. (RM)
Published with Blogger-droid v1.7.4
No comments:
Post a Comment