Markus 5:14-20
Sungguh ironis! Orang-orang Gerasa lebih merasa terancam ketika orang yang kerasukan itu sudah dipulihkan oleh Yesus daripada ketika ia masih kerasukan (15). Entah apa yang menyebabkan mereka takut. Mungkin mereka takut kalau-kalau keberadaan Yesus akan membuat penduduk wilayah itu mengalami kerugian yang lebih besar lagi. Tampaknya mereka lebih menyayangkan tewasnya babi-babi mereka ketimbang kesembuhan orang yang dipulihkan Yesus itu. Sungguh tragis, karena orang lebih takut pada apa yang Yesus lakukan di dalam kehidupan mereka dibanding apa yang roh-roh jahat itu lakukan. Itu sebabnya mereka lalu mendesak Yesus agar segera meninggalkan wilayah mereka (17).
Lalu bagaimana dengan orang yang dipulihkan itu? Menyadari karya Yesus di dalam hidupnya, muncul kerinduan dalam diri orang itu untuk mengikut Yesus (18). Namun Yesus tidak memperbolehkan dia ikut, karena ada suatu tugas yang dipercayakan kepada orang itu yaitu agar dia memberitakan suatu kabar baik, yaitu tentang belas kasihan Tuhan di dalam hidupnya. Karya Tuhan telah begitu nyata dia alami, Tuhan telah mengubah dia secara radikal, dari tawanan Legion dimerdekakan menjadi pengikut Kristus (19-20). Sungguh menakjubkan!
Kisah ini mengajar kita bahwa tidak ada keadaan orang yang melampaui batas pengharapan kita. Orang ini adalah contohnya. Siapa yang pernah berharap bahwa orang ini bisa pulih? Keluarganya pun mungkin tidak pernah memimpikan hal ini. Namun Tuhan melakukan perubahan radikal di dalam hidupnya. Tuhan pun dapat melakukan perubahan dalam hidup Anda atau orang yang Anda kasihi.
Kisah orang kerasukan roh-roh jahat yang kemudian dimerdekakan oleh Kristus juga memperlihatkan nilai hidup seseorang di mata-Nya. Orang yang tadinya diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan dihindari karena dianggap menakutkan, kemudian dipakai Tuhan untuk memberitakan kabar baik mengenai karya-Nya. Kiranya ini mengajar kita untuk melayani orang-orang yang dianggap tidak bernilai oleh masyarakat. ©®
Published with Blogger-droid v2.0.4
No comments:
Post a Comment