Nats : Tetapi Tuhan berkata kepadanya, "Hai orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan (Lukas 11:39)
Lukas 11:37-44
Kesalehan orang Farisi juga hanya di depan orang. Ibadah mereka lebih mengutamakan hal lahiriah, agar dilihat baik dan terpuji. Bagai membersihkan cawan dari luarnya saja sementara dalamnya tetap kotor (ayat 39). Yesus menegur mereka dengan keras, "Celakalah kamu!" kata-Nya seraya membeberkan kejahatan mereka (ayat 42-44). Bagi orang Farisi, manusia disucikan oleh perbuatannya, sementara bagi Yesus, kesucian lahir dari hati yang diubahkan, dan mewujud di dalam tindakan (ayat 41). Hati yang bersih akan melahirkan perbuatan yang bersih. Sebaliknya, perbuatan yang bersih belum tentu menjamin hati yang bersih.
Bahaya mengutamakan penampakan luar daripada perubahan hati bisa juga terjadi pada kita. Keinginan untuk dipandang baik dapat membuat kita bersikap baik di depan orang. Namun, bagaimana jika tak ada orang lain? Biarlah peringatan Yesus membuat kita tersungkur dalam kegentaran di hadapan Tuhan Yang Mahatahu. Ya, Dia mengenal isi hati tiap orang. Perilaku manis kita tak dapat mengelabuinya. Hanya dari hati yang murni dapat lahir perbuatan-perbuatan yang memperkenankan Tuhan. Selamat men jaga hati!
Berawal dari hati yang bersih
Lahir tindakan-tindakan yang memuliakan Tuhan .
Published with Blogger-droid v2.0.4
No comments:
Post a Comment