Markus 8:14-21
Ketakutan atau kekhawatiran seringkali membuat kita melakukan tindakan-tindakan picik dan rakus. Lihatlah para pemilik modal di dunia, orang-orang yang sangat kaya. Meski kaya raya, mereka masih saja merasa kurang dan tetap mengkhawatirkan akan hari esok, sehingga mereka tidak henti-hentinya meraup sebanyak-banyaknya keuntungan ekonomi dari berbagai penjuru dunia. Bahkan mereka berani melakukan berbagai macam eksploitasi, tanpa memerhatikan kemelaratan ekonomi yang dialami oleh sekelompok besar penduduk dunia. Ketamakan pun menguasai hidup mereka, bukan hanya di bidang ekonomi tetapi dalam hampir segala bidang.
Yesus ingin murid-murid-Nya mewaspadai ketamakan tersebut. Ketika para murid-Nya sadar bahwa mereka hanya membawa sebuah roti dalam perjalanan mereka di atas perahu, Yesus segera mewaspadai mereka supaya berjaga-jaga dan mengawasi diri dari ragi atau pengaruh cara berpikir dan beriman dari orang Farisi dan Herodes. Sayang para murid tidak menangkap maksud Yesus (14-18). Orang Farisi degil dan sempit, masih saja meminta tanda, padahal tanda ada di depan mata mereka. Herodes suka dengan kesenangan yang berlebihan dan hawa nafsu. Orang yang suka kesenangan yang berlebihan biasanya tidak pernah merasa cukup atas apa yang ada padanya. Kesenangan itu memperbudak dirinya.
Yesus meyakinkan para murid supaya percaya pada pemeliharaan Allah. Yesus mengingatkan kembali peristiwa luar biasa ketika Yesus memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang sisa 12 bakul dan tujuh roti untuk empat ribu orang sisa 7 bakul (19-21). Persoalan makan dan minum semuanya dapat diatasi dengan baik bersama dengan Yesus.
Allah telah menyediakan alam yang begitu luas sebagai tempat bagi kita manusia memperoleh kebutuhan sehari-hari. Hati-hati dengan pikiran picik, sempit dan ketamakan untuk berfoya-foya/berlebih-lebihan. Jagalah iman Anda, percayalah pada kasih-Nya dan ingatlah pemeliharaan Allah kepada Anda di masa lalu.
©®
Published with Blogger-droid v2.0.4
No comments:
Post a Comment