Mazmur 38
Tidak semua penyakit adalah akibat langsung dari dosa (Yoh. 9:3). Namun, jelas ada penyakit yang diakibatkan oleh sikap sembarangan terhadap kekudusan Allah (1Kor. 11:27-32). Apa pun itu, penderitaan yang terjadi bisa dipakai Allah membentuk karakter seseorang atau mendisiplin dia.
Mazmur 38 adalah ratapan pemazmur karena ia sakit parah. Gambaran sakit parahnya dipaparkan detail (4, 6-7, 8-9, 11). Ia sadar penyakitnya adalah akibat dosanya. Allah murka terhadap dia (2-5). Ia pun mengakuinya di hadapan Tuhan (19). Maka isi doa pemazmur adalah minta ampun, belas kasih, dan pertolongan. Selain penyakit yang diderita, pemazmur juga tertekan karena sahabat-sahabatnya meninggalkan dia (12). Mungkin penyakitnya terlalu menjijikkan (6) sehingga tidak ada yang mau dekat-dekat dengan dia. Bisa juga mereka menjauh karena tahu bahwa ia sedang dihukum Tuhan. Pemazmur tambah tertekan karena para musuh menggunakan kesempatan ini untuk memojokkan dia (13, 20-21). Bisa saja para musuh itu sebelumnya adalah sahabat dekatnya (21). Pada saat seperti itu, pemazmur hanya bisa memohon belas kasih Tuhan. Ia tidak mau membela diri, di hadapan musuh dan di hadapan Tuhan. Ia sudah mengaku dosa, maka ia hanya mengharapkan kemurahan Tuhan untuk mengampuni dan memulihkan.
Apa yang harus kita lakukan saat penyakit mendera tubuh kita? Tanyakan dengan tulus kepada Tuhan, apakah ada dosa yang menjadi penyebabnya. Kalau tidak ada, mintalah kesembuhan dengan meyakini bahwa Tuhan tidak ingin kita menderita. Namun, kadang Tuhan memiliki rencana yang belum kita mengerti (Yoh. 9:3). Minta hikmat untuk memahami rencana-Nya dan terima kehendak-Nya. Namun kalau memang ada dosa yang menjadi akar penderitaan kita, jangan tunda untuk mengakuinya dan membereskannya. Mintalah pengampunan-Nya serta belas kasih dan pemulihan-Nya. (©®)
Published with Blogger-droid v2.0.1
No comments:
Post a Comment