Selamat datang di Crent Regeneration.

Terimakasih atas kunjungan anda.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."(Ef 2:19,8-10)

4/27/2012

KASIH KARUNIA MELUMPUHKAN DOSA

KASIH KARUNIA MELUMPUHKAN DOSA.

Roma 5:12-21
Bagi manusia berlaku pepatah "sejahat-jahatnya harimau, tidak akan pernah memakan anaknya". Bagaimana pun seorang anak bandel, kurang ajar, bahkan durhaka kepada orang tuanya, mereka tidak akan sampai hati membinasakan anak sendiri. Mereka bisa marah dan menghukum, tetapi kemudian mereka kembali mengampuni dan memulihkannya.

Keberdosaan manusia di hadapan Allah tidak dapat dibandingkan dengan kenakalan seorang anak terhadap orang tuanya. Dosa manusia adalah pemberontakan dan pendurhakaan tiada tara kepada Pencipta dan Pemiliknya. Akibat dosa juga dahsyat. Selain membawa efek penderitaan bagi semua makhluk di dunia ini, dosa satu orang Adam, mengakibatkan semua orang keturunannya juga berdosa (12). Semua manusia menerima akibat dosa, yaitu maut. Tidak seorang pun bisa membebaskan dirinya dari akibat dan hukuman dosa. Justru Taurat diberikan agar orang menyadari akan keberdosaan dan ketidakberdayaannya (13, 21).

Demikian juga kasih Allah jauh melampaui kasih orang tua. Allah yang kudus, walau murka terhadap dosa, kasih karunia-Nya jauh melampaui kedahsyatan dosa. Oleh satu orang yang Allah utus, yaitu Yesus -dengan perbuatan kebenaran-Nya (18), yaitu taat pada kehendak Allah (19) untuk mati di salib menggantikan manusia berdosa- pembenaran untuk hidup datang kepada manusia. Setiap orang yang percaya kepada Yesus diampuni dosanya dan dibenarkan Allah.

Tuhan sungguh "orang tua" yang luar biasa! Di saat kita sebagai anak-anak-Nya yang terkasih melukai perasaan-Nya karena dosa, Dia rela merendahkan diri dan memberi diri melalui Yesus sebagai kurban tebusan untuk memulihkan hubungan-Nya dengan kita. Kita yang sudah mengalami anugerah keselamatan-Nya, harus membalas dengan kasih kita yang sungguh-sungguh. Pertama, tidak bermain-main dengan dosa. Kedua, beritakan kasih Allah melalui Kristus ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Agar mereka pun beroleh kasih karunia dan pembenaran oleh iman dari Kristus! (0)
Published with Blogger-droid v2.0.4

PENGAKUAN YANG JUJUR

PENGAKUAN YANG JUJUR
Roma 7:13-26

Mendapatkan orang yang jujur sekarang ini di Indonesia susah sekali. Orang yang telah kedapatan melakukan kesalahan baik korupsi, pembunuhan, pencurian, dll masih tetap berkelit di pengadilan bahwa mereka tidak bersalah. Bahkan tidak jarang mencari kambing hitam dengan menyalahkan orang lain. Sehingga pengambilan keputusan mana yang benar maupun salah menjadi sulit dan berbelit-belit.

Berbeda halnya dengan Paulus. Dalam teks ini, dia terang-terangan mengakui bahwa dirinya selama ini telah hidup dalam dosa (14b, 20b). Dia mengakui bahwa sebenarnya Taurat yang selama ini menjadi pedoman hidupnya adalah baik (14a). Tetapi karena keinginan dagingnya sendiri yang membawa dirinya melanggar semua isi Taurat (17). Akibatnya keinginan daging itu membawa dirinya kepada kematian yang memisahkan dirinya dengan Tuhan (13). Sebenarnya Paulus telah memberontak dan menjauh dari tindakan keinginan daging tersebut. Namun, kuasa dosa lebih kuat dan menjerumuskan dirinya sehingga Paulus melakukan perbuatan yang jahat dan melawan hukum Allah (15-19). Batinnya terus bergumul dan ingin lepas dari cengkeraman dosa, namun dia tidak sanggup karena tubuh insaninya telah ditawan oleh kuasa dosa (23). Sampai akhirnya Yesus dengan anugerah-Nya melepaskan Paulus dari ikatan dosa tersebut (24-25). Pembenaran oleh Yesus inilah yang nantinya menjadi pedoman hidup Paulus dalam meneruskan hidupnya di dunia ini. Paulus mengambil satu keputusan untuk tidak kembali kepada kehidupan yang lama bergelimang dosa.

Bagaimana dengan kita? Kita adalah orang-orang yang tidak taat kepada Tuhan. Memang ketika kita bersalah, kita mengaku dan menyesal. Namun penyesalan itu hanya sementara, di kemudian hari kembali kepada kehidupan yang lama. Namun, oleh anugerah Yesus, kita beroleh pengampunan dan kelepasan dari perbudakan dosa. Mari berkomitmen, seperti Paulus. Tidak lagi memberi kesempatan untuk hidup lama kita berkuasa lagi atas hidup baru pemberian kasih karunia Allah. )@)
Published with Blogger-droid v2.0.4

HIDUP DIPIMPIN ROH ALLAH

HIDUP DIPIMPIN ROH ALLAH

(Roma 8:1-17)
Yesus pernah mengkritik tajam beberapa pemuka agama Yahudi karena tidak memercayai Dia, padahal Alkitab menyaksikan Dia. Yesus berkata, kamu adalah anak-anak pembunuh dan pendusta karena bapamu, Iblis adalah pembunuh manusia dan pendusta (Yoh. 8:44-47). Ngeri sekali dituding seperti itu. Akan tetapi, memang benar. Saat kita hidup di dalam dosa, kita dikuasai oleh roh-roh jahat. Perbuatan-perbuatan kita dikendalikan oleh Iblis sebagai majikan jahat kita. Hanya ketika kita dibebaskan oleh kuasa Roh Allah, kita tidak lagi dikendalikan oleh Iblis. Kita sekarang bisa disebut anak-anak Allah.

Kita yang percaya kepada Yesus disebut anak-anak Allah. Roh Kudus memerdekakan kita dari belenggu dosa dan kematian (2). Roh Kudus memimpin hidup kita (14). Dia bekerja di dalam hati dan pikiran kita. Dialah yang memampukan kita tidak lagi hidup menurut keinginan daging (9), melainkan menurut keinginan Roh yang menghasilkan damai sejahtera sejati (6). Roh Kuduslah yang menolong kita untuk yakin bahwa kita memang anak-anak Allah (16) dan memberanikan diri kita untuk memanggil Allah sebagai Bapa (15). Sebagai anak-anak Allah kita memiliki warisan surgawi yang disediakan untuk kita kelak di surga. Di dunia ini kita dapat mencicipinya, sementara masih mengalami berbagai penderitaan demi Kristus. Akan tetapi kelak di surga, kita menikmatinya secara penuh bersama Kristus (17).

Apa tanggung jawab kita? Hidup sesuai dengan kuasa kehidupan yang Roh Kudus telah berikan dalam hidup kita. Kita sudah dimerdekakan dari dosa, maka hidup kita tidak boleh menyerah terhadap godaan dosa. Mari kita menjaga kesucian hidup kita. Kita memiliki akses langsung kepada Allah Bapa, maka kita harus memelihara persekutuan intim dengan-Nya, memanggil-Nya dengan mesra, ya Abba, ya Bapa! Bersekutulah dengan Alllah lewat merenungkan firman-Nya dan berdoa.Kita telah memiliki kepastian keselamatan, maka apa pun masalah yang kita hadapi dalam hidup ini, kita tidak boleh bimbang bahwa kitalah pewaris segala janji Allah. Hiduplah sebagai anak-anak Allah.

HIDUP OLEH ROH

Roma 8:1-17
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Published with Blogger-droid v2.0.4

4/20/2012

DAUD, ORANG YANG BERKENAN DI HATI TUHAN

DAUD ORANG YANG BERKENAN DI HATI TUHAN

Siapa yg tdk kenal tokoh yg satu ini? Sosoknya pasti sangat akrab di telinga dan hati org percaya. Namanya mulai mencuat ketika ia menjadi pahlawan nasional setelah secara fenomenal mengalahkan Goliat. Ia dipilih Tuhan sendiri untuk menjadi Raja Israel yg ke 2 menggantikan Saul. Ketika menjadi Raja, ia mempersatukan seluruh bangsa Israel, menaklukkan kota Yerusalem dan membawa pulang Tabut Perjanjian Tuhan (2 Sam 5:1-6:23). Dan yg paling luar biasa, dari garis keturunan Daud, Tuhan Yesus dilahirkan. Daud, namanya disebut sebanyak 58 kali di Kitab perjanjian Baru, dan bahkan Tuhan Yesus menyebut diriNya sebagai "Anak Daud". Tuhan pun memberikan janji bahwa kasih setiaNya akan selalu ada bagi seluruh keturunannya, dan mereka tdk akan bergeser dari tahta Israel (2 Sam 7:1-29). Sungguh luar biasa.

Semua kilau kehebatan Daud bermula dari hal yg sederhana, yaitu persekutuan pribadinya dgn Tuhan. Daud adalah anak bungsu dari 8 bersaudara, sedari kecil terbiasa tdk diperhatikan oleh keluarganya. Tetapi kondisi itu tdk membuat Daud berkecil hati dan merasa masa mudanya tdk berarti ia memanfaatkan kondisi tersebut untuk mencari Tuhan dan bergaul karib denganNya. Di saat-saat "swndiri" itulah, Tuhan melatih serta membentuk karakter dan mental Daud. Imannya makin bertumbuh, talentanya terasah, keberanianya timbul karena mempercayai Tuhan yg ia sembah dan layani.

Ketika spotlight dari sorga mengarah kepadanya, tdk ada yg berubah dari diri seorang Daud. Sejak masih menggembalakan kambing domba, hingga menjadi Raja yg dihormati bangsa Israel, ditakuti dan disegani oleh bangsa-bangsa lain, ia tetap Daud yg rendah hati dan dekat dengan hati Tuhan.

Sekalipun dlm masa-masa sukar, ia tetap percaya dan berserah pada Tuhan, tak pernah sekalipun ia meragukan Tuhan. Kitab Mazmur yg ditulisnya mencerminkan dalamnya hubungan pribadinya dgn Tuhan. Tak heran Tuhan sungguh-sungguh terpikat dgnnya. Alkitab mencatat bahwa Daud adalah org yg berkenan di hati Tuhan (1 Sam 13:14) Banyak org mengandalkan kekuatan dan kepintarannya sendiri, tetapi Daud tahu letak kekuatannya. Rahasia pengurapan terletak pada hubungan pribadi yg erat dgn Tuhan. Ketika yg lain mencoba untuk menyenangkan manusia, Daud justu mengejar perkenanan Tuhan. Hal ini terlihat dari kerinduannya mendirikan Bait Suci. Ketika jatuh dlm dosa, ia cepat-cepat berbalik dan mengejar Tuhan kembali. Baginya lebih baik kehilangan segalanya daripada kehilangan Tuhan (Mzm 51:13). Hidupnya menjadi teladan bagi org-org yg ada di sekitarnya. 400 org pelarian yg sdh tdk memiliki masa depan,bergabung dgnnya di Gua adulam, berubah menjadi pahlawan yg gagah perkasa dan menata kembali hidup mereka. Daud telah melakukan kehendak Allah pada zamannya (Kis 13:36), dan kehidupannya masih menginspirasi org percaya dari masa ke masa, salah satunya adalah tata cara ibadah gereja, khususnya dalam pujian dan penyembahan, banyak dipengaruhi oleh pribadi Daud.

Siapakah Daud? Daud adalah pemburu Tuhan yg tak pernah puas,penyembah yg tulus, pemimpin yg loyal, panglima perang yg berbakat, Raja yg rendah hati, saudara yg pengasih, anak rohani yg transparan, penyair yg inspiratif, suami yg lemah lembut, penegak keadilan yg berani, sahabat yg setia, musuh yg pemurah, orang yg menggenapikehendak Tuhan bagi generasinya.(Army of God)
Published with Blogger-droid v2.0.4

MERASA AMAN

MERASA AMAN

"Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda". (Amsal 28:1)

Amsal 28:1-10
Pernahkah Anda berusaha tak terlihat ketika kendaraan polisi lewat, padahal ia tidak sedang mengejar Anda? Pernahkah kita berusaha membela diri dalam percakapan, padahal sebenarnya tidak ada orang yang mengkritik perkataan kita? Kalau pernah, kita takkan menemui kesulitan saat membaca ayat 1: "orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya".

Ada sesuatu yang membuat orang fasik lari. Jelas bukan karena mereka orang-orang penakut. Pada kenyataannya, orang fasik dalam kebodohannya bisa melakukan tindakan-tindakan yang berisiko tinggi, misalnya: menerobos lampu merah, memakai obat terlarang, korupsi, dan sebagainya. Namun, seperti Adam yang bersembunyi ketika mendengar langkah Tuhan (Kejadian 3:8), ada nurani yang Tuhan berikan untuk memberi tahu bahwa ia "tidak aman" di hadapan Tuhan (bandingkan Roma 1:18). Sebaliknya, "orang benar merasa aman seperti singa muda". Siapa mereka? Alkitab tidak memaksudkan mereka yang mengandalkan kebenarannya sendiri, tetapi orang-orang yang dibenarkan oleh Tuhan (Mazmur 32:1-2), yang hatinya telah dibersihkan dari nurani yang jahat sehingga beroleh keberanian menghadap Tuhan, hati mereka tidak lagi menuduh mereka (1 Yohanes 3:21).

Jika kita telah dibenarkan Tuhan, kita akan hidup menundukkan diri pada Firman-Nya. Aturan manusia yang sesuai dengan Firman Tuhan kita penuhi bukan karena dikejar rasa bersalah. Aturan manusia yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan kita tentang dengan berani dan berhikmat. Kebenaran Tuhan itulah modal kita untuk "merasa aman" di hadapan Tuhan dan manusia.

RASA AMAN SEJATI DATANG DARI HIDUP YANG SUDAH DIBENARKAN

DAN DISELARASKAN DENGAN KEBENARAN TUHAN.
Published with Blogger-droid v2.0.4

4/15/2012

INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH

INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH
Roma 1:16-17
"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Perikop hari ini yang dimulai dengan kata sambung "sebab" perlu dipahami dalam hubungannya dengan ay. 14-15 yang kita baca kemarin. Alkitab TB2 (LAI, 1997) mengatakan, "Sebab aku tidak malu terhadap Injil." Sebagai seorang hamba Kristus, Paulus merasa dirinya berutang untuk memberitakan Injil kepada orang dari segala kalangan, "baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar." Dalam konteks inilah kita bisa memahami kenapa Paulus sampai perlu mengatakan bahwa ia tidak malu untuk tetap memberitakan Injil.

Di tengah tantangan kehidupan dunia sehari-hari ada kalanya saat kita perlu menunjukkan identitas sebagai orang Kristen kita merasa rendah diri dengan iman kita dan dengan pengetahuan kita sementara ketika melihat orang lain kita merasa mereka lebih pintar, terpelajar, dan berbudaya. "Layakkah saya menyampaikan Injil ini? Jangan-jangan saya akan didebat habis-habisan oleh mereka dan malah hanya menjadi bahan tertawaan."

Paulus mengatakan bahwa poin penting dari pemberitaan Injil bukanlah pada perbandingan siapa kita yang memberitakan dan siapa mereka yang hendak kita Injili. Yang penting adalah Injil itu sendiri. Sebagaimana Paulus melihat dirinya sebagai hamba Kristus (1) sehingga ia tidak punya pilihan lain selain memberitakan Injil, begitu pula setiap Kristen. Jika kita adalah hamba Kristus, maka segala kelemahan yang nampak pada diri kita dan segala kelebihan yang nampak pada diri orang yang menjadi sasaran Injil menjadi tidak relevan. Bukan diri kita yang kuat tetapi Allah yang kuat dan wujud dari kekuatan itu adalah Injil. Injil itu yang menyelamatkan semua orang, baik orang Yahudi maupun "orang Yunani" (juga orang Indonesia dan semua bangsa di dunia, seperti nyata dalam Surat Roma ini).

Di dalam Injil nyata pembenaran yang Allah kerjakan untuk manusia. Selama kita setia kepada berita Injil dan setia kepada natur serta tujuan dari Injil itu sendiri, tidak ada alasan untuk ragu, malu, ataupun rendah diri atas Injil ini karena di dalamnyalah ada keselamatan bagi kita dan bagi siapa pun yang menerimanya.@

Published with Blogger-droid v2.0.4

4/07/2012

PERJUMPAAN YANG BERDAMPAK

PERJUMPAAN YANG BERDAMPAK

Markus 15:20b-32
Bagaimana kisah Anda pertama kali bertemu Yesus? Mungkin ketika Anda mengikuti sebuah KKR di suatu Gereja. Atau ketika Anda secara tidak sengaja membaca sebuah renungan singkat seperti ini yang diberikan oleh seorang sahabat. Bisa jadi pertemuan itu adalah lewat sebuah kecelakaan tragis yang menimpa Anda. Pertemuan pertama kali itu bentuknya bisa sangat beragam. Yang penting bukan bagaimana bentuk pertemuannya, tetapi apa respons dan dampaknya.

Ada dua kelompok orang yang pertama kali bertemu Yesus di perikop ini. Dua penjahat di samping Yesus sangat mungkin baru pertama kali melihat Yesus. Mereka bertemu secara unik, yaitu dalam keadaan tergantung di atas salib. Markus bersama Matius, hanya menuliskan bahwa kedua penjahat itu sama seperti para imam dan ahli taurat, serta orang-orang yang menyaksikan peristiwa di sekitar tempat penyaliban itu (29-32a), mencela Yesus (15:32b; Mat.27:44). Dari Lukas kita tahu bahwa salah seorang penjahat itu bertobat dan Yesus menjanjikan taman Eden baginya (Luk. 23:39-43). Perjumpaan pertama dari salah seorang penjahat itu dengan Yesus telah menghasilkan dampak pertobatan.

Kelompok kedua, sebenarnya satu orang saja yaitu Simon, orang Kirene. Dia berjumpa dengan Yesus yang sedang memikul salib-Nya menuju Golgota. Oleh para prajurit, Simon dipaksa membantu Yesus memikul salib-Nya. Tidak jelas siapa Simon, juga apa respons hati Simon serta dampak perjumpaannya dengan Yesus. Penyebutan Rufus dan Aleksander, anak-anak Simon mungkin mengindikasikan di kemudian hari kedua anak ini dikenal sebagai pengikut Yesus. Kalau demikian, perjumpaan Simon dengan Yesus membawa dampak keluarganya percaya dan mengikut Yesus.

Satu hal penting kita sadari. Ada orang mungkin hanya berkesempatan satu kali bertemu dengan Tuhan Yesus. Kalau ia tidak merespons percaya, dampak mengerikanlah yang dihasilkan. Betapa penting kita sebagai utusan-Nya untuk mempersiapkan perjumpaan orang-orang ini dengan Kristus. Haleluya.

Published with Blogger-droid v2.0.4

DITINGGALKAN ALLAH

DITINGGALKAN ALLAH

Markus 15:33-41
Berpisah dengan seseorang yang paling kita kasihi pasti sangat menyedihkan hati.

Apa yang dialami Yesus saat di kayu salib jauh berbeda. Seruan-Nya, "Eloi, Eloi lama sabakhtani?" mewakili kepedihan hati-Nya ditinggalkan Allah Bapa yang sejak kekekalan ada dalam kesatuan Trinitas: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Apa yang dialami Yesus jauh lebih dahsyat dari semua pengalaman manusia siapa pun mengenai ditinggalkan seseorang yang terkasih. Di dunia yang tercemar dengan dosa, Yesus harus terpisah dengan Allah, Bapa yang sangat dikasihi-Nya itu, karena memikul dosa seisi dunia. Demi penebusan dosa-dosa Anda dan saya Dia rela ditinggalkan oleh Allah Bapa. Itu sebabnya kematian Yesus, keterpisahan-Nya dengan Allah Bapa menjadi peluang untuk manusia diperdamaikan dengan Allah Bapa. Hal itu secara simbolik dinyatakan lewat koyaknya tabir Bait Suci yang memisahkan ruang maha suci dari ruang suci. Tidak heran muncullah pengakuan si kepala pasukan, "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

Jika Yesus sedemikian menderitanya terpisah dari Allah Bapa agar kita dipisahkan dari dosa untuk selama-lamanya, masakah kita masih tidak rela untuk terpisah dari dosa demi terhubung dengan Allah untuk selama-lamanya? Kiranya Jumat Agung kali ini (dan juga Jumat Agung-Jumat Agung yang akan datang) boleh membawa kepada kita semua penghayatan yang baru akan betapa seriusnya dosa di mata Allah. Kiranya kita semakin menyadari betapa Kristus sudah membebaskan kita semua dari belenggu dosa tersebut agar kita dapat menikmat relasi yang abadi dengan Allah Bapa dan juga bersama Tuhan Yesus kelak. Amin.

Published with Blogger-droid v2.0.4

AGAR DOA TIDAK TERHALANG

AGAR DOA TIDAK TERHALANG.

"Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat." (1 Pet 3:12)

1 Pet 3:8-12
Pernahkah Anda merasa begitu sulit untuk berdoa? Saya pernah. Dan hari-hari itu mengerikan. Saya bisa kelihatan sedang berdoa, berusaha merangkai kalimat-kalimat doa, tetapi sebenarnya saya tidak sedang terhubung dengan Tuhan. Firman Tuhan sebenarnya sudah memperingatkan kita tentang hal ini.

Persis sebelum bagian yang kita baca, Petrus mengingatkan para suami untuk mengasihi dan menghormati istrinya agar doanya tidak terhalang. Lalu, Petrus meneruskan nasihatnya kepada seluruh jemaat agar mereka hidup dalam kasih dan damai, menjauhi yang jahat, karena Tuhan tidak akan mendengarkan permohonan orang-orang jahat (ayat 12). Jika kita meneruskan hingga 1 Petrus 4:7, sekali lagi kita akan menemukan bahwa Petrus menasihati jemaat untuk menguasai diri dan menjadi tenang supaya dapat berdoa. Dapatkah Anda melihat kesamaannya? Ada cara hidup yang menghalangi doa, ada cara hidup yang menolong kita memiliki kehidupan doa yang baik. Pesan ini diulang-ulang Petrus dalam suratnya.

Bayangkan Tuhan mendengar saya berdoa mohon damai sejahtera, tetapi tiap hari mengisi pikiran dan hati saya dengan kekecewaan dan kepahitan. Saya mohon hubungan yang penuh kasih, sementara saya sendiri tidak mau mengasihi. Menggelikan bukan? Bagaimana saya bisa menuntut Tuhan mendengar doa saya, sementara hidup saya menunjukkan bahwa saya tidak serius dengan apa yang saya doakan? Tuhan memanggil anak-anak-Nya untuk hidup dalam kebenaran. Adakah hal-hal yang harus Anda bereskan di tengah keluarga, rekan kerja, persekutuan orang percaya, supaya doa Anda tidak terhalang?

JIKA SERIUS DENGAN TUHAN, KITA AKAN SERIUS DALAM DOA;

JIKA SERIUS DENGAN DOA, KITA AKAN SERIUS DALAM CARA KITA HIDUP.
Published with Blogger-droid v2.0.4

4/05/2012

TUHAN MEMBIARKAN KEJAHATAN?

TUHAN MEMBIARKAN KEJAHATAN?

"Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya."
Mat 13:41

Matius 13:24-30,36-43
Ketika mengikuti berita dan mengamati berbagai peristiwa tiap hari, kita mendapati kehadiran dan daya rusak kejahatan begitu merajalela. Kita bertanya, "Bagaimana mungkin Tuhan yang baik dan berkuasa membiarkan kejahatan?" Jika Tuhan Maha baik, Dia ingin mengalahkan kejahatan. Jika Tuhan Mahakuasa, Dia dapat menga lahkan ke-jahatan. Tapi, kejahatan masih ada di mana-mana.

Pandangan tentang Tuhan yang terbatas gagal memahami bahwa Tuhan belum selesai bertindak terhadap kejahatan. Tuhan Yesus menjelaskan kebenaran ini melalui sebuah perumpamaan sederhana tentang lalang di antara gandum (ayat 24-30). Perumpamaan ini dipakai Tuhan Yesus untuk menerangkan bagaimana kejahatan akan tetap ada sebelum akhir zaman, namun akan tiba saatnya di mana segala kejahatan serta para pelakunya mendapat hukuman yang setimpal (ayat 40-42). Kebenaran Tuhan akan ditegakkan atas seluruh ciptaan.

Tuhan Mahabaik dan Mahakuasa. Fakta bahwa Tuhan belum melenyapkan kejahatan saat ini tidak berarti Dia tidak akan melenyapkannya pada masa yang akan datang. Dia dapat dan akan melakukannya, dalam waktu dan hikmat-Nya (lihat juga 2 Petrus 3:7-12). Apa yang kita pikirkan tentang Tuhan ketika melihat atau mengalami hal-hal yang buruk dalam hidup? Mari memperbarui pengharapan, penghormatan, dan penundukan diri kita kepada-Nya, Tuhan yang sungguh Mahabaik dan Mahakuasa.

KEJAHATAN TAK MENGUBAH FAKTA TUHAN ITU MAHABAIK-MAHAKUASA

DIA AKAN MEMBERESKAN KEJAHATAN PADA WAKTU-NYA
Published with Blogger-droid v2.0.4

4/04/2012

BERITAKAN KEMATIAN-NYA

BERITAKAN KEMATIAN-NYA

"Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang "
(1 Kor 11:26)

1 Korintus 11:17-34
Coba perhatikan sikap jemaat, termasuk diri kita sendiri, saat mengikuti Perjamuan Kudus. Beberapa orang melakukannya dalam rutinitas dan tanpa rasa. Bahkan, beberapa orang lebih suka membahas rasa anggur dan jenis roti yang dipakai, yang mungkin tak sesuai dengan seleranya. Tak pelak lagi, di banyak gereja, Perjamuan Kudus nyaris kehilangan maknanya.

Jemaat di Korintus juga sempat mengalami hal yang sama. Mereka melakukan rutinitas Perjamuan Kudus tanpa menghayati maknanya (ayat 20). Paulus mengingatkan, Perjamuan Kudus diperintahkan oleh Kristus sendiri, dan setiap kali kita makan roti dan minum anggur, kita sebe-narnya sedang memberitakan kematian Tuhan (ayat 23-26). Kematian ini tidak akan pernah sama dengan kematian siapa pun. Bukan kematian akibat tidak mampu melawan maut yang menjemput, melainkan kematian yang direncanakan dan digenapi sebagai wujud kasih yang besar. Tubuh yang tercabik dan darah yang tercurah bercerita tentang luputnya manusia yang berdosa dari murka Allah oleh pengorbanan Kristus. Melalui Perjamuan Kudus, jemaat Tuhan memberitakan kematian-Nya sampai Dia datang kembali (ayat 26).

Sebab itu, tak boleh kita mengangkat roti dan cawan dengan sikap remeh, apalagi angkuh. Kita adalah sesama pendosa yang menerima anugerah pengampunan melalui kematian Yesus. Tiap kali menghadap meja perjamuan, izinkan berita ini memenuhi sanubari kita dengan rasa takjub sekaligus hormat kepada Tuhan. Banyak orang yang belum memahami dan mengalami karya-Nya. Kitalah yang seharusnya memperkenalkan makna roti dan cawan kepada mereka.

YESUS SUDAH MATI BAGI KITA SUPAYA KITA HIDUP BAGI DIA.

MARI MENJADI PEWARTA KEMATIAN-NYA HINGGA DIA DATANG.
Published with Blogger-droid v2.0.4

4/03/2012

MENGASIHI DAN MENGAMPUNI

MENGASIHI & MENGAMPUNI

1 Yohanes 4:7-21
Firman Tuhan menyatakannya dengan ringkas dan gamblang: Allah adalah kasih; kasih berasal dari Allah (ayat 7-8). Jadi, bagi anak-anak Allah, kasih semestinya merupakan identitas keluarga. Dari bacaan Alkitab hari ini kita mendapati bahwa kasih diperintahkan, diteladankan, disempurnakan oleh Allah bagi kita (ayat 11, 17). Kasih dimungkinkan melalui pengalaman kita menerima kasih Allah (ayat 10, 19) dan ditumbuhkan melalui pengenalan kita akan Dia (ayat 16-18).

Kekristenan tanpa kasih adalah sebuah omong kosong. Hari ini, mintalah Tuhan menyelidiki hati kita: Bagaimana kasih saya kepada Allah? Kepada sesama? Dunia membutuhkan dan menanti kan anak-anak Allah mencerminkan dan menceritakan tentang kasih-Nya yang mulia. Pertumbuhan kita dalam kasih merupakan tanda bahwa kita tinggal di dalam Allah.

1 Yohanes 4:19
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Kita mengampuni, karena Allah lebih dahulu mengampuni kita.

(Ef 4:32)
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

(Kol3:13)
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Jika kita keras hati dan tidak mau mengampuni maka patut dipertanyakan apakah kita telah menerima pengampunan Allah dan menghargai pengampunan itu?

Hati yang keras dan tidak mau mengampuni dapat lebih tinggi daripada gunung dan dapat menghalangi karya Allah dalam hidup orang tersebut. RM

Published with Blogger-droid v2.0.4

TAK INGIN DIKENALI

TAK INGIN DIKENALI

"Mengapa engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan." (Yohanes 18:21)

Yohanes 18:12-27
Apakah Anda murid Yesus? Sebenarnya, apa sih yang diajarkan Yesus? Jika Anda ditanyai seperti itu, akankah Anda menjawab dengan gembira, ataukah uhm ... Anda mendadak gagap, bingung harus menjawab apa agar orang tak menilai Anda terlalu ekstrem dan mungkin memusuhi Anda?

Petrus juga pernah ditanyai tentang statusnya sebagai murid Yesus di halaman istana Imam Besar (ayat 17). Sementara itu, di dalam istana, Yesus sedang menyatakan bahwa diri-Nya tak bersalah; tidak ada yang memalukan atau menyesatkan dari ajaran-Nya sehingga tidak ada yang perlu ditu-tupi, murid-murid-Nya adalah saksi (ayat 19-21). Tanggapan Petrus? Ia tidak ingin dikenali sebagai murid Yesus, apalagi tahu-menahu tentang ajaran-Nya (ayat 17, 25-26). Menarik memperhatikan bagaimana Yohanes merangkai kedua peristiwa ini. Penyangkalan Petrus di halaman istana dibandingkan dengan pernyataan Yesus di dalam istana. Harapan Yesus agar murid-murid-Nya bersaksi tentang Dia sungguh kontras dengan reaksi yang diberikan Petrus.

Sebagian orang pada masa kini juga tak ingin dikenal sebagai murid Kristus. Alasannya, nanti dianggap tidak toleran. Padahal, toleransi sejati adalah menerima dan menghargai perbedaan, bu-kan menghindari atau mengaburkan perbedaan. Mungkin alasan sebenarnya, kita tidak terlalu jelas tentang siapa Yesus. Kita perlu sungguh-sungguh mencari tahu kebenaran, bukan hanya menerima begitu saja dari orang lain. Kenali Yesus dan ajaran-Nya dengan bertekun membaca Alkitab. Ketika kita yakin betul siapa Yesus dan apa ajaran-Nya, kita takkan berusaha mengaburkan status kita sebagai murid-Nya.

JIKA SAYA BENAR ADALAH MURID YESUS,

PERKATAAN DAN TINDAKAN SAYA AKAN MENCERMINKAN HAL ITU.

Published with Blogger-droid v2.0.4

4/01/2012

DITEMPATKAN UNTUK MELAYANI.

DITEMPATKAN UNTUK MELAYANI

Nats : Ketika itu aku ini juru minuman raja (Nehemia 1:11)

Nehemia 1:1-11
Pernah membayangkan bekerja sebagai juru minum raja? Mencicipi minuman terbaik dari seluruh penjuru negeri sebelum dinikmati raja, ikut ke mana pun raja pergi, tinggal di istananya, menjadi orang kepercayaannya, tampaknya menyenangkan, ya? Itulah profesi Nehemia. Cukup mengherankan mengingat nenek moyang Nehemia berasal dari Yehuda, yang dijajah Babel, dan kemudian dikuasai kerajaan Persia (2 Tawarikh 36:20). Jika raja Persia hendak memilih orang kepercayaan, mengapa memilih dari kaum jajahan, yang bisa saja ingin meraih kemerdekaan sendiri?

Menarik untuk memperhatikan bagaimana kesempatan ini diberikan Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya (ayat 9). Dia tidak menempatkan Nehemia menjadi seorang imam atau pemuka agama. Tetapi justru sebagai juru minum dan nantinya juga sebagai bupati (Nehemia 5:14). Firman Tuhan membuat Nehemia mengerti bahwa rencana Tuhan bagi bangsanya belum selesai. Dengan kerinduan membawa bangsanya kembali beribadah pada Tuhan, ia pun mohon pertolongan Tuhan untuk bertindak (ayat 10-11). Kesempatan dan kemampuan yang ia miliki tidak dipakai untuk mengejar kenyamanan hidup, tapi untuk melayani Tuhan.

Banyak orang merasa baru "melayani" Tuhan jika ikut paduan suara, mengajar sekolah minggu, atau menjadi pendeta. Jika Tuhan berencana agar semua bangsa mengenal dan menyembah-Nya (Matius 28:19-20), tentu Dia tidak menghendaki anak-anak-Nya melayani hanya di dalam gedung-gedung gereja. Namun, Dia juga ingin kita memengaruhi dunia melalui berbagai bidang profesi: pemerintahan, pen­didikan, media, dan sebagainya. Di manakah Dia menempatkan Anda?

TUHAN MEMBERI KITA BERBAGAI KESEMPATAN DAN KEMAMPUAN

AGAR NAMA-NYA DIMULIAKAN DI SEGALA BIDANG KEHIDUPAN.

Published with Blogger-droid v2.0.4